Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut mendukung para pelaku UMKM untuk fokus terhadap usaha yang digeluti.
Salah satu wadah belajar bagi para pelaku usaha adalah Floratama Academy, sebuah program yang digagas oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
“Saya berharap Floratama Academy menjadi ruang untuk pelaku UMKM yang ada di Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) dengan maksud mendorong masyarakat di tengah keraguan untuk melanjutkan usaha dengan ilmu-ilmu yang telah didapatkan dari para mentor,” kata Pius saat pengumuman Top 3 Pengusaha Baru Floratama Academy di Luwansa Hotel Labuan Bajo pada Selasa, 26 September 2023 lalu, sebagaimana dilansir dalam rilis yang diterima awak media, Senin, 02 Oktober 2023.
Ia juga berharap para pelaku usaha yang sudah mengikuti Floratama Academy akan menjadi agen perubahan. Agen yang membantu masyarakat.
“Mari kita fokus, ini ruang yang pasti untuk kita bergerak maju terus,” ajak Pius.
Diketahui, BPOLBF sudah mengumumkan tiga pengusaha pariwisata dan ekonomi kreatif pemenang Floratama Academy 2023.
Pemilihan tiga pengusaha parekraf di Pulau Flores tersebut setelah melalui program inkubasi pengusaha parekraf Floratama Academy 2023.
Ketiga pengusaha parekraf tersebut yakni; Delawa Coffee, Sanggar TaTe KinD Art, dan Ine Lawo.
Program Floratama Academy sendiri merupakan rangkaian program inkubasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha yang mencakup 13 bidang pariwisata dan 17 bidang ekonomi kreatif di Floratama, yang berbasis people (masyarakat), planet (lingkungan), dan prosperity (kesejahteraan).
Setelah melalui beberapa tahapan, kelas, dan pemberian materi bisnis selama kurang lebih 5 bulan, para peserta yang terkurasi sebanyak 20 pengusaha telah sampai pada tahap Bootcamp Floratama Academy yang diadakan di Luwansa Hotel, pada 25-26 September 2023 lalu.
Program Floratama Academy tahun 2023 ini merupakan lanjutan untuk mencapai target pengembangan bisnis (unit usaha).
Program ini sebagai upaya mendorong unit usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Floratama dan sekitarnya dengan pendekatan kebudayaan lokal dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
Pada tahun 2023, ada tiga kategori dalam pembagian kelas Floratama Academy yakni: Seed bagi kelompok unit usaha baru, Growth untuk kelompok unit usaha yang berkembang minimal selama dua tahun, dan Community Based untuk kelompok unit usaha berbasis masyarakat termasuk Desa Wisata dan Homestay.
Selanjutnya, top 20 Floratama Academy yang didapatkan dari tiga kelas yaitu, Seed Group, Growth Group serta Community Based Tourism (CBT) grup adalah 20 pelaku usaha yang terpilih setelah melewati tahapan workshop, mentoring dan bootcamp.
Top 20 Bootcamp Floratama Academy memiliki tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampak baik terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kemudian, membantu pembuatan business model canvas yang berkelanjutan, meningkatkan pemasaran dan promosi produk, serta memberikan akses bagi perintis usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Floratama dan sekitarnya.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, produk ekraf yang dihasilkan para peserta pada hakikatnya tidak terpisahkan dari pariwisata itu sendiri.
Menurutnya, sebagai sebuah program yang diinisiasi dengan visi mengembangkan usaha di bidang parekraf tentu saja membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat Labuan Bajo Flores, tidak hanya sebagai pekerja tetapi sebagai pelaku utama dalam kewirausahaan.
“Di tahun pertama kita gabung semuanya untuk menjaring banyaknya antusiasme masyarakat yang tertarik untuk menjadi pengusaha di sektor parekraf, kemudian tahun kedua kita mulai membagi ruang ada yang kelas Seed, Growth dan Community Based, dan tahun ketiga pun kita melakukan yang sama. Satu hal yang kami lihat di sini adalah Labuan Bajo Flores memiliki antusiasme masyarakat yang luar biasa dan ketika diberikan ruang mereka siap untuk mengambil peran dan siap berpartisipasi,” jelas Shana.
Menurut dia, Floratama Academy bisa dijadikan komunitas untuk bisa saling mengenal satu sama lain. Para pelaku usaha pariwisata juga bisa saling belajar tentang apa yang dibutuhkan di pasar. Lalu, bagaimana pasar membangun tren baru untuk diperkenalkan kepada wisatawan.
Shana menambahkan, tahun depan akan dibuatkan format yang berbeda dengan model festival dengan melibatkan seluruh alumni 448 pelaku UMKM.
“Jadi kita kan coba upgrading yang sudah masuk dalam jejaring Floratama Academy ini untuk kita bisa tumbuh naik 1 level lagi, sehingga teman-teman 448 pelaku UMKM bisa tubuh besar dan mengisi ruang-ruang kreatif yang ada di Labuan Bajo. Mari kita sama-sama membentuk sebuah suplai atau rantai pasok dari ujung ke ujung sehingga memastikan produk Labuan Bajo Flores ini berkualitas, berdaya saing bisa dinikmati oleh wisatawan tentunya menjadi duta wisata kita bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri,” lanjut Shana.
Sementara itu, Jeni Boli, Pembina dari Bengkel Seni Milenial (BSM) yang merupakan salah satu peserta Floratama Academy menyampaikan terima kasih kepada BPOLBF yang telah menyelenggarakan program tersebut.
“Terima kasih banyak kepada BPOLBF, saya bisa ikut terlibat dalam top 20 besar Floratama Academy, ini sangat memotivasi saya. Ini menjadi pelajaran penting yang saya bawa pulang untuk berjuang dan tetap optimistis untuk usaha-usaha ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selanjutnya, Iren, Pemilik UMKM Delawa Coffee yang juga menjadi Top 1 Floratama Academy mengatakan, program ini adalah wadah untuk memperkenalkan dan mempresentasikan produknya dan peserta lainnya.
“Saya bersyukur terpilih menjadi top 20 Floratama Academy ini, kegiatan seperti ini harus terus berjalan karena sangat berdampak positif. Mudah-mudahan nanti bisa berkembang dan semakin positif untuk Delawa Coffee ke depannya,” jelasnya.