Larantuka, Ekorantt.com – Pelaksanaan kegiatan pandu budaya oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi diharapkan menjadi kesempatan menggali kearifan lokal.
Harapan ini disampaikan Benediktus Masi Jawan, Plt Camat Solor Selatan saat memberikan dukungannya atas pelaksanaan kegiatan ini di Kantor Desa Lewograran, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur pada Rabu, 11 Oktober 2023
“Kegiatan seperti ini menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya potensi budaya di kampung masing-masing,” ucap Benediktus.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, Emanuel Lamuri mengemukakan pelaksanaan kegiatan pandu budaya sangat tepat bertalian upaya Pemkab Flores Timur menggiatkan salah satu kebijakan gerakan puasa mengonsumsi nasi sehari dalam sepekan dan hanya mengonsumsi pangan lokal yang lekat dengan kearifan lokal.
Ia mengapresiasi kegiatan sekolah lapang dan kearifan lokal dalam kegiatan pandu budaya.
“Apresiasi dan momentum hari ini connect dengan upaya pemerintah Kabupaten Flores Timur mengantisipasi darurat pangan dengan puasa mengonsumsi nasi sehari dalam sepekan,” Kadis Emanuel.
Terpisah, Perwakilan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Ratna Yunarsih dalam sambutannya memantik semangat pemandu budaya, tokoh adat, tokoh masyarakat untuk terus menggalakkan kedaulatan pangan dengan memperkenalkan objek budaya kepada masyarakat.
Menurutnya, dampak dari momentum ini adalah pemanfaatan obyek pemajuan kebudayaan seperti pesta adat atau pesta kampung dan sebagainya.
Salah satu pandu budaya asal Solor, Franky Rebon menyatakan pentingnya kegiatan sekolah lapang sebagai kesempatan belajar budaya bersama.
“Belajar budaya, menggali pengetahuan dan kearifan lokal adalah belajar mengenal diri. Ini menyenangkan dan sangat berguna ke depannya,” ungkapnya.
Jurnalis Warga: Beatrix Aran