Dianggap Teruji dan Energik, Smile Manggarai Dukung Ansy Lema Jadi Gubernur NTT

Ansy Lema dipandang sebagai sosok pemimpin inklusif. Dengan integritas teruji, sosok Ansy bisa masuk setiap lapisan masyarakat.

Ruteng, Ekorantt.com – Sahabat Milenial Manggarai untuk Ansy Lema atau Smile Manggarai menyatakan dukungan kepada Yohanis Fransiskus Lema menjadi Gubernur NTT periode 2024-2029. Deklarasi dukungan terhadap Ansy Lema berlangsung di Sky Teracce Ruteng pada Rabu, 24 April 2024.

Sekretaris Smile Manggarai Aristo Waku mengatakan, Ansy Lema merupakan sosok orang muda yang energik dan responsif dengan pendekatan humanis membangun NTT.

“Ansy Lema memiliki rekam jejak teruji, kepribadian yang bersih, sebagai sosok aktivis 98, mantan penyiar, dan pernah juru bicara Ahok pada pilkada Jakarta tahun 2017,” ucap Aris.

Selain itu, Ansy adalah salah satu sosok anggota dewan di Senayan yang sangat lantang menyuarakan kepentingan masyarakat NTT. Lalu, Ansy Lema memiliki konsep pengembangan pembangunan pariwisata NTT.

iklan

Ansy Lema dipandang sebagai sosok pemimpin inklusif. Dengan integritas teruji, sosok Ansy bisa masuk setiap lapisan masyarakat.

“Konsep NTT (nelayan, tani, ternak) dari Ansy Lema menjadi angin segar dan energi baru dalam pengembangan, khususnya peningkatan perekonomian masyarakat NTT,” terang Aris.

Dengan berbagai pertimbangan melihat rekam jejak dan kerja-kerja nyata selama berada di Senayaan, Smile menyatakan sikap tegas mendukung Ansy Lema sebagai Gubernur NTT.

“Kami berkomitmen, bekerja keras memenangkan Ansy Lema Gubernur NTT Periode 2024-2029,” tutur Aris.

Aris pun mengajak seluruh masyarakat NTT, terutama masyarakat Manggarai untuk bersama-sama mendukung Ansy Lema menuju NTT 1.

Koordinator Smile Manggarai Robertus Junedi Jenggau mengatakan, kondisi NTT hari ini, dengan kompleksitas persoalan, perlu adanya sikap kritis orang muda untuk menentukan arah perubahan NTT lima tahun mendatang,

Kontribusi orang muda dalam hal menyumbang ide dan gagasan, kata dia, menjadi cikal bakal untuk NTT keluar dari zona kemiskinan.

Robertus menyebut, berdasarkan Data Pusat Statistik (BPN) September 2023, NTT merupakan salah satu provinsi termiskin ketiga di Indonesia dengan persentase kemiskinan di angka 20,33 persen setelah Papua dan Papua Barat. Angka ini meningkat dibandingkan Maret 2022, yakni 20,05 persen.

“Sementara itu, tahun 2020 Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Daerah Tertinggal,” sebutnya.

Tahun 2020-2024, sebanyak 13 kabupaten di NTT kategori sebagai kabupaten tertinggal. Penilaian ini dengan indikator; perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, serta aksesibilitas dan karakter daerah.

Robertus memandang, angka kemiskinan NTT rupanya tidak berbanding lurus dengan kondisi nyata NTT sebagai provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Misalkan, Labuan bajo sebagai pariwisata super premium.

Belum lagi NTT sebagai provinsi dengan keberagaman suku, bahasa, agama, dan budaya.

NTT juga memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan dan peternakan.

“Potensi kekayaan alam ini sebenarnya merupakan modal utama NTT untuk keluar dari zona kemiskinan jika saja potensi-potensi ini dijemput, dikembangkan, dan diberdayakan dengan baik,” terangnya.

Merespons persoalan itu, ujar Robertus, NTT perlu ada diskusi bersama siapa sosok yang tepat untuk memimpin NTT ke depan. Mengingat, momentum pemilihan gubernur dan pemilihan kepala daerah di NTT pada 27 November 2024 mendatang merupakan ruang akselerasi untuk menciptakan pemimpin yang memahami persoalan dasar NTT.

“Hasil refleksi dan permenungan melalui kajian matang dan diskusi panjang dengan berbagai lintas sektor, menghasilkan rekomendasi sosok Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) sebagai figur yang tepat untuk memimpin NTT,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA