Stiper Bajawa Prihatin dengan Pendapatan Petani NTT yang Sangat Rendah

Nicolaus menegaskan, mahasiswa Stiper Flores Baja tidak saja belajar di kampus tetapi juga di luar kampus. Salah satunya melalui kegiatan magang mahasiswa yang sedang dilaksanakan di Israel.

Bajawa, Ekorantt.com – Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (Stiper FB) prihatin dengan pendapatan petani di NTT yang sangat rendah.

Ketua Stiper Flores Bajawa, Nicolaus Noywuli mengungkapkan, rata-rata pendapatan per kapita petani di NTT hanya Rp750 ribu per kapita per bulan. Padahal pertanian merupakan sektor  terbesar di NTT.

“Pertumbuhan ekonomi di angka 3,5 persen, ini sangat rendah,” ujar Nicolaus saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda sarjana di Kampus Stiper Flores Bajawa, Jumat, 8 November 2024.

Menurut dia, angka tersebut harus menjadi tantangan yang harus dikelola secara baik.

Hal lain yang sedang mendera NTT yakni masalah kemiskinan. Dibutuhkan sumber daya pertanian unggul dan berkarakter yang memiliki sains dan teknologi.

Selain itu, kolaborasi dan kerja sama pentahelix, baik pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta sangat penting untuk menekan angka kemiskinan.

Menurut Nicalaus, Stiper Flores Bajawa berkomitmen untuk menghasilkan sarjana pertanian yang unggul dan berkarakter.

Stiper Flores Bajawa berhasil melepas 62 wisudawan perdana. Mereka berasal dari dua program studi yakni program studi Agroteknologi dan Peternakan.

Nicolaus mengatakan, jumlah mahasiswa  Stiper Flores Bajawa yang diwisuda kali ini terdiri dari 30 Sarjana Peternakan dan 32 Sarjana Pertanian.

Dari jumlah itu 13 mahasiswa mengikuti wisuda secara daring dari Israel. Mereka sedang menjalani program magang di International Center of Agriculture Training (AICAT) di Arava, Israel.

Nicolaus mengingatkan kepada wisudawan bahwa gelar yang diraih dari lembaga Stiper Flores Bajawa merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang sudah diraih selama empat tahun belajar di perguruan tinggi tersebut.

Dengan menyandang gelar baru, menurut dia, mahasiswa telah menerima tanggung jawab yang lebih tinggi khususnya bisa memberi sumbangsih dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Ada sebuah pesan inspirasi dari pendiri Stiper Bajawa, Almarhum Uskup Agung Ende Mgr Sensi Potokota, bahwa pendirian Stiper sebagai kiat untuk bermimpi tentang tapak-tapak lanjut inovasi demi visi dan misi lembaga ini,” ujar Nicolaus.

Saat ini, lanjut Nicolaus, Stiper Flores Bajawa sudah memiliki lima program studi yakni program studi Agroteknologi, Agrobisnis, Peternakan, Teknologi Pakan Ternak dan Biologi Terapan.

“Dengan mahasiswa aktif sebanyak 654 mahasiswa,” imbuh dia.

Nicolaus menegaskan, mahasiswa Stiper Flores Baja tidak saja belajar di kampus tetapi juga di luar kampus. Salah satunya melalui kegiatan magang mahasiswa yang sedang dilaksanakan di Israel.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA