Komunitas Pencinta Alam di Sikka Promosi Wisata Kajuwulu Melalui Lagu ‘Sore 5’

Maumere, Ekorantt.com – Komunitas Pencinta Alam Sikka turut mempromosikan wisata Kajuwulu ke kancah dunia melalui lagu. Genre musik reggae berjudul ‘Sore 5’ oleh komunitas itu sebenarnya menunjukkan eksistensi Kajuwulu sebagai tempat wisata yang eksotis.

Dalam video klip, lagu ‘Sore 5’ yang diunggah di YouTube berhasil ditonton lebih dari 20 ribu kali.

“Lagu Sore 5 tentu saja tidak langsung menyelesaikan masalah sampah di Kajuwulu, namun setidaknya dengan lagu itu kami sudah menginformasikan kepada dunia tentang eksistensi Kajuwulu,” tulis Nyong Franco saat ditanya Ekorantt.com, Kamis (27/01/2022).

Ia menjelaskan anggota dari komunitas tersebut berjumlah lima orang ialah Oss Rebong, Lucky Reyner, Ory Bura, Jun Juje dan Nyong Franco. Komunitas itu dibentuk atas dasar kesenangan sehingga tidak termanajerial.

Saat berkunjung ke Kajuwulu, kelimanya terinspirasi dengan potensi wisata yang menakjubkan yang akhirnya mengarang sebuah lagu. Lagu itu berjudul Sore 5 yang menceritakan kisah suatu sore di bulan Desember tepatnya tanggal 30 Desember 2016.

“Yang kami lihat pantai yang indah dan eksotis ini dihiasi sampah yang berserakkan. Seperti tidak terawat. Akhirnya kami sepakat buat lagu Sore 5 sehingga Kajuwulu bisa diperhatikan,” ujar pelantun lagu Gemu Fa Mi Re ini.

Berikut syair lagu Sore 5 yang dipersembahkan Komunitas Pencinta Alam Sikka terhadap potensi wisata Kajuwulu;

Semilir, bergulir angin sore pesisir

Langitku, laut ku, semuanya milikku

Sahabat sejatiku ada disini,

Diatas pasir Sore 5 Kajuwulu

Reff:

Sore 5 pasirku menggelitik ujung syaraf ku, 

Sore 5 jiwaku teriakan nada indah kebebasan.. 

We are free, we are free, 

all the way to flying free, 

We are one, we are one, 

All the one way flying free

Tak peduli matahari telah pergi, 

Sore 5 pasti akan tetap dihati (Back to reff)

Yuven Fernandez

Kerja Keras Selama Pandemi, Bupati Hery Bangga dengan Tenaga Kesehatan

Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit mengaku bangga dengan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras selama pandemi Covid-19, mulai dari penanganan kasus hingga pada pelaksanaan vaksinasi.

Bupati Hery menyampaikan hal ini saat peluncuran vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Manggarai yang bertempat di SDK Ka Redong, Kecamatan Langke Rembong, Rabu (26/1/ 2022).

“Kami bangga dengan tenaga kesehatan di Manggarai. Dedikasi mereka sangat luar biasa selama pandemi Covid-19 ini. Saya berharap penuh pada dedikasi yang tinggi dari semua komponen yang menjadi tenaga kesehatan. Dedikasi yang sudah ditunjukkan pada waktu sebelumnya tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan launching vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. 

Menurutnya, tujuan utama pelaksanaan vaksinasi tersebut agar anak-anak memiliki kekebalan, sehingga proses belajar tatap muka kembali dilakukan karena Kabupaten Manggarai masuk level 1 PPKM. 

“Menjadi tugas anak-anak juga untuk cek orangtua yang belum vaksin, karena percuma anak-anak sudah vaksin kalau orangtuanya belum. Kita orang Manggarai selalu membuat banyak alasan agar tidak divaksin. Saya sampaikan bahwa yang bisa menentukan apakah bisa divaksin atau tidak itu adalah tenaga kesehatan,” ujarnya.

Bupati Hery juga menegaskan, kendati sudah divaksin, penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 harus tetap dilakukan.

Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Nobertus Burhanus dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK 0107/Menkes/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19, bagi anak umur 6-11 tahun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan ketentuan yakni dilakukan dua kali dengan interval minimal 28 hari, dan sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan screening dengan menggunakan format dari Kementerian Kesehatan.

Dikatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak umur 6-11 tahun dapat dilakukan dengan pembukaan di pos pelayanan vaksinasi di sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama.

Di Kabupaten Manggarai, jumlah murid Sekolah Dasar usia 6-11 tahun berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai sebanyak 43.908 orang. Sedangkan jumlah anak usia 6-11 tahun di SDK Ka Redong yakni sebanyak 493 orang, dan yang divaksinasi hari ini sebanyak 250 orang.

Adeputra Moses

Stefanus Gandi Ajak Mahasiswa STP Reinha Larantuka Jadi Pewarta Sekaligus Pengusaha

Larantuka, Ekorantt.com – Hujan lebat mengguyur separuh wajah Kota Larantuka, tak mampu membendung niat Stefanus Gandi (SG) Institut menjalankan “kirab literasi” di kampus STP Reinha Larantuka, Rabu (26/01/2022).

Stefanus Gandi hadir bersama tim mengadakan seminar di Aula STP Larantuka dengan tema ‘Urgensi Literasi Jurnalistik, Kewirausahaan dan Digital di Era Disrupsi’. Dalam seminar tersebut, Stefanus Gandi  mengajak mahasiswa STP Reinha Larantuka agar menjadi pewarta sekaligus pengusaha.

“Adik-adik ini punya peran besar, separuh pastor separuh awam. Menjadi pastor berarti harus memahami isi kitab suci dulu. Isi kitab suci itu membentuk dan menarasikan mindset kita orang katolik. Bagaimana kita menarasikan kekatolikan kita di tengah dinamika kehidupan,” ujarnya

Di sisi lain, kata dia, masyarakat juga butuh panutan. Butuh sosok agar masyarakat bisa belajar darinya.

“Mereka butuh sosok, bagaimana mereka diberdayakan, bagaimana mereka dibangkitkan kemampuan ekonominya. Jadi saya membayangkan, adik-adik ini, jadi pewarta sekaligus jadi pengusaha,” terangnya.

Keberanian berusaha, jelas Stefanus, sangat bermanfaat untuk menyatakan kreativitas sejak dini.

“Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, kewirausahaan berperan penting. Dengan berwirausaha mampu menemukan inovasi dan gagasan baru dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia,” imbuhnya.

Kewirausahaan, kata Stefanus, adalah suatu proses pengembangan dan kreativitas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang terwujud dalam perilaku, di lingkungan masyarakat atau lebih khusus di kalangan mahasiswa.

Ketua STP Reinha Larantuka, Pater Piter Tukan, SVD berharap, perkembangan digital mampu mendorong katekis untuk melakukan karya pewartaan di tengah masyarakat.

“Para katekis bisa menggunakan digital untuk mewartakan Sabda Allah. Kami juga bisa belajar, bisa menggunakan teknologi, apakah itu jurnalistik dan kewirausahaan karena banyak kegunaan untuk kami baik bagi para dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Ia mengapresiasi kepedulian Stefanus Gandi Institut dalam menggaungkan literasi kewirausahaan di Pulau Flores.

“Saya mewakili Civitas Akademika STIPAS Larantuka menyampaikan terima kasih kepada kelompok ini. Semoga kami bisa belajar bagaimana menggunakan digital, entah itu ada hubungan dengan jurnalistik kegiatan para wartawan untuk kami dan dalam hubungan dengan itu, banyak kegunaan untuk kami,” tandasnya.

Yurgo Purab

Pemkot Kupang Kembangkan Pariwisata Berbasis Lima Pilar

0

Kupang, Ekorantt.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang berupaya mengembangkan sektor pariwisata berbasis pada lima pilar.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man saat menjadi nara sumber dalam dialog yang digelar RRI Kupang, Rabu (26/01/2022) di Studio RRI Pro I Kupang.

Dialog bertajuk ‘mampukah sektor pariwisata mendorong percepatan ekonomi NTT di tahun 2022’ itu menghadirkan juga Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Zet Sonny Libing serta Anggota Komisi II DPRD Provinsi NTT, Jhon Oemathan sebagai nara sumber.

Hermanus Man menjelaskan lima pilar dimaksud antara lain, yang pertama adalah pariwisata berbasis sejarah. Banyak peninggalan sejarah di Kota Kupang yang perlu dilihat dan akan diminati wisatawan. Kota Kupang, menurutnya, menjadi bagian dari kota pusaka di Indonesia.

Pilar yang kedua adalah pariwisata yang berbasis budaya. Yang ketiga ialah terkait aktivitas pariwisata harus atraktif.

Pilar yang keempat adalah pariwisata harus memikat, membuat orang untuk terus berkunjung misalnya karena daya pikat kuliner dan tenun ikatnya.

Pilar yang kelima menurutnya adalah pariwisata harus berbasis pada masyarakat, sehingga menjadikan Kota Kupang yang aman huni dan pentingnya pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi digital.

Dengan berbasis pada lima pilar tersebut, kata dia, pembangunan pariwisata akan mendatangkan tiga keuntungan, antara lain; pendapatan daerah, terciptanya lapangan kerja yang menurunkan angka pengangguran serta produktivitas yang dapat meningkatkan income per kapita sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.

Menurut Wawali, ada 8 peluang bisnis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, antara lain;  usaha penginapan (hotel, home stay), restoran dan usaha kuliner, usaha rental mobil, tour guide dan penerjemah, pedagang kaki lima serta pusat oleh-oleh khas daerah berbasis masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Zet Sonny Libing pada kesempatan yang sama memaparkan NTT memiliki kurang lebih 1305 daya tarik wisata, baik wisata alam, budaya, fashion atau tenun ikat (721 motif), kuliner dan karya seni yang tersebar di 22 kabupaten atau kota.

Jika potensi ini dikelola secara baik akan mendatangkan keuntungan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Menurutnya secara politik Pemprov NTT telah menempatkan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan NTT. Diharapkan ekonomi kreatif akan ikut tumbuh karena pergerakan sektor pariwisata itu. Untuk itu butuh kerja sama pentahelix dengan berbagai stakeholder dan dukungan masyarakat dalam upaya tersebut.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi II DPRD NTT, Jhon Oemathan. Menurutnya potensi pariwisata yang sudah digali oleh pemda setempat harus didukung juga dengan sumber daya manusia yang memadai, yang mendukung upaya peningkatan sektor pariwisata serta mau menjaga dan merawat potensi yang sudah ada.

Jhon juga mengapresiasi kemajuan dan keindahan Kota Kupang yang menurutnya sudah mengalami lonjakan dan mendapat pujian dari banyak tamu yang datang dari luar daerah.

Berkat Aspirasi Julie Laiskodat, Pemuda Komtel Panen Perdana Ikan Lele

0

Maumere, Ekorantt.com – Setelah melewati masa pemeliharaan selama 2,5 bulan, Pemuda Komtel memanen ikan lele yang dikembangkan menggunakan sistem bioflok. Usaha yang berlokasi di di Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabuapten Sikka ini merupakan hasil aspirasi anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat.

Kelompok Pemuda Komtel, Renaldo Rembo mengatakan bahwa semula pihaknya mengajukan proposal, lalu Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok melakukan survei pada 27 Juni 2021.

Sebulan kemudian, Pemuda Komtel ditetapkan sebagai penerima bantuan. Mereka kemudian menyiapkan kolam.

“Pada 16 November tim BPBL kembali untuk survei kelayakan kolam dan bangunan. Kemudian esoknya sebanyak 18 ribu bibit ikan lele ditebar pada enam kolam dengan masing-masing kolam berjumlah 3.000 ekor,” tutur Renaldo di sela-sela acara panen perdana ikan lele pada Rabu (26/1/2022).

Dalam melakukan budi daya lele, kata Renaldo, Pemuda Komtel menggunakan sistem bioflok. Prinsip dasar dari sistem bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok.

Dalam penerapannya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. Nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.

Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sikka, Paulus Hilarius Bangkur mengatakan bantuan budi daya ikan lele tersebut merupakan hasil kerja sama Kementerian Perikanan dan Kelautan bersama Julie Laiskodat selaku anggota DPR RI dari Partai Nasdem.

“Proposal yang masuk ke dinas perikanan cukup banyak. Yang dialokasikan satu paket untuk Kabupaten Sikka,” kata Bangkur.

Sementara pada tahun 2020, bantuan yang sama diberikan kepada Seminari Tinggi Ritapiret dan Ledalero.

“Tahun 2022, ada juga bantuan yang sama bagi Keuskupan Maumere, masih melalui aspirasi Ibu Julie Laiskodat, sudah dilakukan survei. Tinggal menunggu langkah selanjutnya,” jelas Bangkur.

Menurut Bangkur, sistem perikanan tangkap masih sangat dominan di Kabupaten Sikka. Harapannya, budi daya ikan air tawar bisa lebih banyak lagi dan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Satu kali panen peternak bisa mendapatkan 60-70 juta per 3 bulan. Ini hanya stimulus bagi kelompok, maka diharapakan ke depannya bisa mandiri,” tandas Bangkur.

“Kami sebagai pemerintah akan melakukan penyuluhan, pembinaan sebagaimana Tupoksi kami,” sambungnya.

Dia menambahkan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Sikka kurang lebih 63 kilogram perkapita/tahun, jauh di atas standar nasional.

Untuk diketahui, panen perdana ikan lele ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua DPD Partai Nasdem, Romanus Woga.

Romanus pun berpesan agar orang muda, khususnya yang tergabung dalam kelompok Pemuda Komtel selalu semangat dan segera bergabung bersama koperasi.

Cucun Suryana

Optimisme Produk Lokal Masuk Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekraf

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan Webinar Penguatan Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo melalui media zoom meeting pada Selasa (25/01/2022).

Fadjar Hutomo, Kepala Deputi Bidang Industri dan Investasi (Deputi 4) Kemenparekraf  yang hadir sebagai salah satu pembicara kunci dalam Webinar tersebut menjelaskan, sebagai salah satu DPSP, Labuan Bajo menjadi perhatian banyak pihak dan untuk membangun Labuan Bajo sebagai destinasi yang inklusif, berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia perlu ada kolaborasi dari banyak pihak.

Selain itu, kata Hutomo, sebagai salah satu pilar dalam konsep pariwisata berkelanjutan, keterlibatan masyarakat di DPSP harus menjadi poin utama yang harus diperhatikan dan pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengakomodasi hal tersebut adalah dengan adanya penguatan rantai pasok dengan produk UMKM lokal.

Ia mengatakan bahwa salah satu pilar dalam pariwisata berkelanjutan adalah keterlibatan masyarakat lokal dan salah satu pendekatannya adalah melalui penguatan rantai pasok.

Hutomo mengajak seluruh sektor untuk turut terlibat hingga akhirnya ada kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan produk di lapangan.

“Penguatan rantai pasok di DPSP merupakan sinergi kolaborasi oleh seluruh sektor yang ada sehingga penguatan rantai pasok dapat berlangsung secara maksimal. Webinar ini juga merupakan kick off dan akan berlanjut dengan berbagai kegiatan termasuk temu bisnis, match and making, dan sampai pada perputaran rantai pasok produk lokal yang berkelanjutan,”terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa manfaat ekonomi harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, khususnya ada di Labuan Bajo dan masyarakat di Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima).

Saat membuka kegiatan Webinar tersebut, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menyampaikan optimisme bahwa produk lokal yang dapat mengisi rantai pasok di Labuan Bajo pada khususnya dan 11 Kabupaten Koordinatif pada umumnya.

Menurutnya, produk lokal juga dapat menembus pasar nasional dan internasional terutama dengan banyaknya event skala global yang akan diadakan di Labuan Bajo.

“Akan ada event besar di Labuan Bajo seperti side event G20 di tahun ini dan tuan rumah ASEAN SUMMIT di tahun 2023. Event ini bisa kita maksimalkan, bukan saja untuk mengembangkan dan memperkenalkan destinasi pariwisata kita tetapi juga produk ekonomi kreatif dan bahan pangan yang bisa kita pasok ke hotel-hotel, restoran, dan kapal di Labuan Bajo. Potensi produk lokal dan pangan lokal kalau dikemas dengan lebih baik lagi akan sangat bisa mengisi konten lokal baik di nasional maupun internasional,” jelas Shana.

Pada kesempatan ini, Shana juga menambahkan bahwa secara bertahap Labuan Bajo didorong agar mampu memasok bahan baku secara mandiri dari daerah-daerah yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Ia juga menjelaskan bahwa dengan diluncurkannya peta tematik desa wisata, skema penguatan rantai pasok juga dapat diterapkan di destiansi-destinasi yang tersebar di Floratama.

Narasumber lain yang juga dihadirkan dalam webinar tersebut adalah Prof I Nyoman Pujawan, Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Menurutnya, dalam konsep penguatan rantai pasok, penyedia barang atau bahan harus memenuhi kebutuhan pelanggan serta harus memegang beberapa prinsip dan tujuan.

“Fokus dari penyediaan rantai pasok adalah pelanggan dan prinsip yang digunakan dalam penguatan rantai pasok adalah kolaborasi dan ketersediaan informasi sehingga nantinya terciptalah sebuah nilai,” jelasnya.

Hal ini berlaku pula di destinasi pariwisata, produk yang dipajang haruslah produk berkualitas, unik, dan memiliki harga yang dapat dijangkau wisatawan.

Ia juga mengajak para pelaku UMKM lokal untuk menciptakan produk yang unik, yang berbeda dengan produk di tempat lain. Perbedaan sangat penting dalam bisnis, termasuk di dalamnya pariwisata.

Menurut pengalamannya, semakin unik dan berbeda, maka nilai dari produk tersebut akan bertambah dan tidak jarang orang akan mengeluarkan banyak uang untuk memiliki produk yang unik tersebut.

Menambahkan dari yang telah dijelaskan sebelumnya, Direktur Manajemen Industri, Deputi 4 Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana juga mengatakan bahwa fasilitasi penguatan rantai pasok bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk lokal, meningkatnya omzet penyedia produk dan pengguna, serta pada akhirnya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam kemitraan rantai pasok dan hal ini dapat tercapai jika implementasi kemitraan rantai pasok dilakukan secara berkelanjutan.

Webinar yang diikuti oleh 80 peserta ini sampai pada kesimpulan bahwa para stakeholder (pemerintah, UMKM, akademisi, lembaga keuangan, dan perhotelan) perlu berkolaborasi demi membangun rantai pasok yang berkelanjutan dan berdaya saing di Labuan Bajo.

BPOLBF sebagai satuan kerja di bawah Kemenparekraf juga terus akan mengadakan program untuk peningkatan kapasitas SDM sehingga pemenuhan rantai pasok dengan produk lokal berkualitas akan memenuhi pasar dan industri pariwisata di Labuan Bajo dan 11 Kabupaten koordinatif.

Damdim Sikka Ikut Sambut Danlamtamal VII Kupang

0

Maumere, Ekorantt.com – Dandim 1603/Sikka, Letkol Inf Muhammad Jafar ikut menyambut kunjungan kerja Danlantamal VII Kupang beserta rombongan di Bandara Frans Seda Maumere, Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka pada Rabu (26/01/2022).

Kunjungan Kerja Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlamtamal) VII Laksamana Pertama (Laksma) TNI IG. Kompiang Aribawa diambut langsung oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, didampingi oleh Kolonel Laut (P) Dwi Yoga, Dandim 1603/Sikka Letkol Inf Muhammad Jafar, Ketua DPRD Kabupaten Sikka Donatus David.

Danlantamal VII Kupang melakukan kunjungan kerja ke Mako Lanal Maumere. Selanjutnya akan menandatangani prasasti peresmian gedung Mako Mahapati Gajah Mada dan bertatap muka dengan prajurit Lanal Maumere.

Kunjungan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan mengukur suhu tubuh,  mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Melalui Hibah AMK, Perumda Tirta Komodo Targetkan 3.250 Sambungan Rumah

0

Ruteng, Ekorantt.com – Perumda Tirta Komodo Ruteng terus melakukan sosialisasi awal terkait pelaksanaan hibah air minum perkotaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2022.

Pada tahun 2022, target pemasangan sambungan rumah melalui hibah Air Minum Perkotaan (AMK) ini berjumlah 3.250 sambungan rumah sesuai dengan Perda Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Manggarai.

Dirut Perumda Tirta Komodo, Marsel Sudirman menjelaskan, Perumda sedang menurunkan kekuatan penuh ke lapangan agar target pemasangan hibah MBR ini dapat dilaksanakan dengan sukses.

“Perumda Air Minum Tirta Komodo fokus kerja, kerja, dan kerja,” kata Marsel melalui rilis yang diterima Ekora NTT, Rabu (26/1/2022).

Dalam beberapa pekan, Marsel bersama tim kerja Perumda mengunjungi beberapa titik sasaran penerima manfaat program hibah air minum perkotaan untuk MBR tahun 2022.

Beberapa titik itu di antaranya: Desa Wongka dan Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Desa Koa, Kecamatan Satarmese, Desa Bangka Tonggur, Kecamatan Lelak, Desa Pong Lale, Kecamatan Ruteng, dan Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri’i.

Di beberapa titik tersebut, sosialisasi dihadiri kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh muda, dan puluhan perwakilan calon penerima manfaat.

Menurutnya, program hibah air minum perkotaan untuk MBR merupakan upaya dari pemerintah agar kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan air minum bersih dapat terpenuhi.

“Konteks masyarakat berpenghasilan rendah dalam program ini adalah mereka yang memiliki daya beli yang terbatas,” katanya

Adapun bentuk hibahnya yakni sambungan rumah dan menjadi pelanggan Perumda Air Minum Tirta Komodo Kabupaten Manggarai.

Sejak 2013, lanjutnya, terdapat 14.473 sambungan rumah dan sudah menjangkau 75 kelurahan/desa di Kabupaten Manggarai.

“Realisasi program MBR dari tahun ke tahun: 2013 ada 514 SR, 2014 ada 416 SR, 2015 ada 732, 2016 ada 1.379, 2017 ada 1.986 SR, 2018 tambah 2.703 SR, 2019tambah  3.413 SR, 2020 ada 3.330 SR, dan 2021 tambah 1.850 SR,” sebutnya.

Adeputra Moses

Menkominfo: Jangan Sampai Ada Gangguan Layanan 4G di Wilayah 3T

0

Jakarta, Ekorantt.com – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, bersama dengan mitra operator telekomunikasi PT. XL Axiata Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital.

Menkominfo Johnny G. Plate menekankan agar layanan seluler dan internet dapat dimanfaatkan masyarakat denan baik tanpa ada kendala. Oleh karena itu, Menteri Johnny mengajak semua pihak menjaga kualitas layanan telekomunikasi.

“Saya sangat menekankan jangan sampai terjadi interupsi pelayanan sinyal 4G bagi masyarakat khususnya masyarakat 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” ujarnya usai menyaksikan Seremoni Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital di Jakarta Pusat, Selasa (25/01/2022).

Menkominfo menegaskan agar masyarakat bisa menjangkau layanan telekomunikasi seluler 4G tanpa ada kendala. Hal itu, menurutnya menjadi tugas bersama BAKTI Kementerian Kominfo dan penyedia layanan seluler 4G.

“Pembangunan layanan seluler 4G melalui Base Transceiver Station (BTS) baik oleh BAKTI Kementerian Kominfo dan mitra operator seluler dapat dijangkau masyarakat tanpa terjadi masalah dalam pelayanan. Sekali layanan sinyal tersedia, tetaplah harus tersedia, ini tugas kita bersama,”  tandasnya.

Kepada Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini dan Direktur PT Telekomunikasi Seluler Hendri Mulya Syam, Menteri Johnny berharap kerja sama dengan BAKTI Kementerian Kominfo yang akan berjalan selama setidaknya satu dekade ke depan berjalan dengan baik.

“Tidak ada pekerjaan yang tanpa masalah, masalah yang mungkin akan muncul membutuhkan kolaborasi dan kreativitas kita untuk menyelesaikan demi layanan yang lebih baik bagi masyarakat,” jelasnya.

Menurut Menkominfo, Pemerintah telah mengembangkan dukungan pembiayaan  melalui skema-skema public private partnership atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Bahkan, sindikasi pembiayaan internasional dan domestik juga akan dilibatkan untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

“Karenanya saya mengajak lembaga keuangan perbankan dan nonperbankan nasional untuk ikut mengambil bagian dalam skema pembiayaan pembangunan ICT infrastruktur, yang disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui BLU BAKTI maupun oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya,” paparnya.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran, yang kemudian diterjemahkan lebih lengkap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran, Pemerintah berkomitmen agar sektor digitalisasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

“Kita harapkan bahwa pembangunan ICT infrastruktur di Indonesia akan menjadi lebih efisien melalui skema-skema yang disediakan baik melalui infrastruktur sharing, spektrum sharing, pricing policy, floor dan ceiling model pricing policy demi menjaga agar industri kita menjadi lebih sehat,” tandas Menteri Johnny.

Tambahan 132 Titik Layanan

Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini menyatakan pihaknya akan terus hadir dan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan menyukseskan program pemerintah untuk mewujudkan transformasi digital nasional.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kominfo Bapak Johnny G. Plate dan kepada BAKTI atas kesempatan bekerja sama dalam penyediaan program telekomunikasi selular 4G di daerah 3T. Untuk kami, cakupannya adalah 132 titik di area 1 Sumatera,” ujarnya.

Presiden Direktur XL Axiata berharap kerjasama penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T dapat memberikan manfaat dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Kami berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini sebaik mungkin sehingga visi pemerintah bisa terlaksana sesuai yang diharapkan bersama,” jelasnya.

Melalui tambahan 132 titik tersebut, maka bertambah titik lokasi layanan di area 3T yang dikelola oleh PT XL Axiata, termasuk dengan memulai program USO BAKTI yang sebelumnya tersebar di 62 kabupaten dan 17 provinsi pada sejumlah pulau terpencil di Indonesia Bagian Timur.

“Barangkali mungkin kami secara scope tidak sebesar Telkomsel. Tapi Bapak Menteri, kami selalu berkomitmen untuk turut serta menyukseskan program-program pemerintah. Oleh karena itu, kami mohon dukungan dari pemerintah dan BAKTI agar tugas ini bisa terlaksana dengan baik, bisa lancar, bisa sukses dan bisa membawa berkah bagi kita semua,” ujarnya.

Menurut Presiden Direktur XL Axiata, dengan tersedianya layanan seluler 4G yang cepat juga diharapkan dapat membangun dan meningkatkan literasi digital. Sehingga masyarakat siap memasuki era serba digital, termasuk meraih manfaat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terakselerasi serta terjadi pemerataan ekonomi yang lebih tinggi.

“Kami keluarga besar XL Axiata, merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk bekerja sama dengan BAKTI menyediakan layanan telekomunikasi berupa teknologi 4G di sejumlah area terpencil yang dimaksud,” tandasnya.

7.772 Titik Layanan Telkomsel

Direktur PT Telekomunikasi Seluler Hendri Mulya Syam dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi karena turut mendorong percepatan adopsi dan adaptasi masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital, khususnya di wilayah 3T melalui kerjasama tersebut.

“Alhamdulillah, kami menyambut baik keputusan Bapak Menteri Kominfo yang telah menetapkan Telkomsel sebagai mitra kerjasama operasional dalam program penyediaan layanan 4G LTE pada area paket kerjasama 2 sampai 9 yang mencakup 7.772 desa di wilayah 3T,” ujarnya.

Menurut Hendri, kerjasama itu melengkapi seluruh layanan Telkomsel di wilayah Indonesia Timur. Sehingga dengan kepercayaan mendorong semangat Telkomsel sebagai mitra untuk menghadirkan kesetaraan akses jaringan broadband yang merata hingga ke pelosok negeri.

“Kami percaya setiap lapisan masyarakat mempunyai hak yang sama untuk menikmati kemudahan dari pemanfaatan teknologi yang akan memberikan lebih banyak peluang untuk kemajuan,” jelasnya.

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Seluler dan BAKTI Kementerian Kominfo telah menggelar sebanyak 1.158 site USO di wilayah 3T. Menurut Hendri, hal itu membawa program berdampak positif terhadap perkembangan potensi lintas sektor.

“Yang akan menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana kita sebagai pelaku industri telekomunikasi dapat memastikan kehadiran akses jaringan broadband di wilayah 3T tersebut, dapat mendukung perputaran percepatan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital,” paparnya.

Dengan memperluas kolaborasi bersama pemangku kepentingan seperti mitra infrastruktur dan teknologi, PT Telekomunikasi Seluler menilai mitra device hingga dukungan penuh dari unsur pemerintah daerah akan menetukan kesuksesan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

“Sekali lagi, ijinkan kami mengapresiasi keputusan Kementerian Kominfo dalam hal ini Pak Johnny G. Plate yang telah memberikan kepercayaan kepada Telkomsel bersama BAKTI untuk melanjutkan pemerataan akses broadband di wilayah 3T,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut Menteri Johnny didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Inspektur Jenderal Doddy Setiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Informasi dan Komunikasi Anang Latif.

Hadir pula Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto, Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini, Direktur PT Telekomunikasi Seluler Hendri Mulya Syam, serta Dewan Pengawas BAKTI Kementerian Kominfo.

Sukses Aparat Desa di Sikka, Berdayakan Petani Hortikultura dengan KUR Obor Mas

0

Maumere, Ekorantt.com – Yanverius Lelang, atau yang akrab disapa Yan merupakan Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan di Desa Kolidetung, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Dua tahun terakhir, ia mengembangkan kebun hortikultura bersama para petani di desanya.

Berawal dari pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020, Yan terdorong untuk membuka lahan untuk diolah menjadi kebun hortikultura.

Bukan tanpa pertimbangan Yan membuka usaha hortikultura. Salah satu sektor usaha yang bertahan di tengah pandemi adalah pertanian, di samping sektor kesehatan, bisnis online, dan kuliner.

Dia kemudian mengajak mama-mama di kampung untuk membentuk kelompok dan memulai usaha hortikultura. Anggota kelompok berjumlah 11 orang, yang terdiri dari tujuh perempuan dan empat laki-laki

“Saya awal mengajak ibu-ibu karena pertimbangan saya bahwa lebih baik mereka sibuk kerja di kebun ketimbang mereka habiskan waktu untuk ngerumpi. Setidaknya bisa membantu suami untuk menghidupi keluarga,” tutur Yan saat ditemui di kebunnya pada Selasa, 25 Januari 2022  lalu.

Mereka pun mengolah lahan 1,5 hektare. Kini lahan tersebut telah ditanami tomat, pare, dan kacang buncis. Selama kurun waktu dua minggu terakhir mereka telah memanen tomat sebanyak tiga kali.

“Kami selama dua minggu ini telah panen (tomat) sebanyak 3 ton lebih. Panen pertama sebanyak 210 kilogram, panen kedua 1.430 kilogram dan panen ketiga 2.300 kilogram,” tutur Yan.

“Kami optimis bahwa kami masih akan panen lagi sembilan kali walau kebanyakan orang biasanya hanya panen enam kali,” sambungnya.

Mereka senang karena mendapatkan harga jual yang lumayan bagus yakni berkisar antara Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram.

Yan bersyukur karena mereka tidak berjalan sendirian tetapi dibantu oleh beberapa stakeholder seperti PPL Pertanian Desa Kolidetung selaku pendamping teknis pertanian, Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) sebagai pendamping teknis budidaya hortikultura juga membantu menyiapkan benih, fungisida, dan insectisida. Sedangkan BUMDes Bersama Bangkit Mandiri Kecamatan Nita membantu menyiapkan saprodi dan juga pemasaran.

Istimewa

Pembagian Keuntungan

Dalam membagi keuntungan, ada mekanisme yang diterapkan. Yan mendapatkan jatah 25 persen dari hasil penjualan karena dia sendiri yang empunya modal. Sisanya, 75 persen dibagi sama rata untuk semua anggota kelompok.

“Lahan ini milik saya, namun dalam pembagian hasil saya tidak potong untuk porsi lahan atau dengan kata lain lahan ini saya kasi gratis untuk kelompok,” bebernya.

“Saya juga kebagian lagi karena saya juga ikut kerja,” sambung Yan sambil tertawa lepas.

Sekilas, sosok Yan terlihat seram dengan brewok lebat. Tapi itu hanya penampakan luar. Yan hadir sebagai sosok yang mampu mengayomi dan memberdayakan para petani setempat.

Yan yang biasa dikenal sebagai seorang pegawai kantor desa dengan jabatan sebagai Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Kolidetung menjelma menjadi seorang petani hortikultura yang profesional. Ilmu yang dipelajari selama dua tahun, dia tularkan kepada anggota kelompoknya dan kini mereka menikmati hasil.

Dana KUR Obor Mas

Yan mendapatkan sokongan modal dari KSP Kopdit Obor Mas melalui produk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Berkat dana KUR, dia bisa membiayai usaha hortikulturanya itu.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Obor Mas di mana koperasi ini hadir membantu kami dengan mengucurkan modal usaha melalui pinjaman KUR,” kata Yan bangga.

Yan tak menemui kendala saat proses pengajuan hingga pencairan kredit. Pelayanan sangat cepat. Staf  lapangan Obor Mas bahkan ikut membantu dalam melengkapi urusan adminitrasi.

“Ini sangat luar biasa bagi saya karena saya belum menemukan di koperasi mana pun,” cerita Yan.

Semua anggota kelompok bersama keluarga pun diajak untuk bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Obor Mas.

“Saya juga mengajak semuanya (anggota kelompok – red) untuk segera bergabung di Obor Mas. Jadi tidak hanya mereka ini tetapi juga anggota keluarganya di rumah,” ajak Yan.

Kelompok ini juga mendapatkan bantuan dari Pemkab Sikka berupa teknologi pertanian irigasi tetes yang dikembangkan oleh salah satu anggota KSP Kopdit Obor Mas yakni Yance Maring.

“Dengan bantuan ini akan sangat membantu kelompok kami guna menghemat tenaga untuk penyiraman karena dengan sistem ini semua bisa digerakkan melalui handphone,” terang Yan.

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering

Silakan Akses KUR

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering mengajak para anggota lain untuk mengakses dana KUR mengingat tahun ini Obor Mas mendapatkan kepercayaan untuk menyalurkan KUR Rp150 miliar.

Bahkan, akan ada penambahan Rp350 miliar bila dana Rp150 miliar tersalurkan hingga pertengahan tahun 2022.

“Alokasi reguler setiap tahun Rp 150 miliar. Tapi kalau sampai bulan Juni, kami bisa salurkan Rp150 miliar ditambah lagi Rp350 miliar menjadi Rp500 miliar,” kata Frediyanto beberapa waktu lalu.

Menurutnya, KUR memberikan peluang bagi anggota untuk membukan usaha produktif. Harapannya, anggka kemiskinan menyusut dan pengangguran berkurang.

Keunggulan dana KUR terletak pada bunga yang kecil dan hal itu sangat membantu anggota.

Frediyanto menjelaskan, dalam skema KUR, pemerintah memberikan susbsidi bunga mulai dari 5,5 persen hingga 12 persen per tahun, tergantung jenis KUR apa yang diakses.

Ada tiga jenis KUR. Pertama, KUR Super Mikro dengan pagu dana Rp500 ribu hingga Rp10 juta. Kedua, KUR Mikro dengan pagu dana lebih dari Rp10 juta hingga Rp100 juta. Ketiga, KUR Kecil, di atas Rp100 juta hingga Rp500 juta.

Untuk diketahui, satu orang warga negara Indonesia mendapatkan kuota KUR sebesar Rp500 juta. Artinya jatah akses KUR untuk satu orang sebesar Rp500 juta. Jadi selama dia pinjam dan bila kuotanya sudah mencapai Rp500 juta, maka tidak bisa mengakses dana KUR lagi.