Maumere, Ekorantt.com – Satu lagi anak muda Nian Tana yang saat ini menjadi calon legislatif dari Dapil 3 kabupaten Sikka. Yohanes Yos de Peskim, demikian nama lengkapnya.
Ia adalah kader Partai HANURA yang layak diperhitungkan dalam pemilihan legislatif pada April 2019 mendatang.
Tentang karir perjuangannya Nong Os demikian nama manis pemberian orang tuanya adalah sosok aktivis yang sudah sejak dari mahasiswa selalu berada bersama kaum pinggiran dan warga yang tergusur.
Pada kalangan sesama aktivis ia lebih akrab dengan panggilan Are. Are dalam bahasa Sikka berarti beras atau nasi.
Sebagai pembeda spirit dari sapaan Are yang disandangnya hendak mewartakan kepada sesamanya bahwa nama yang disandangnya memberi arti memberikan kekuatan kehidupan juga pengharapan.
Lahir di Habi pada 10 April 1989 dari ayah Yozh Andreas Woda dan ibu Sisilia Sina. Ayah dan ibunya adalah pensiunan ASN.
Kini ayahnya dipercayakan menjadi kepala desa Watumerak. Sedangkan ibunya tetap diminta untuk membantu mengajar bagi siswa kelas I di SDN Watulagar.
Perpaduan sosok ayah dan ibu yang sederhana, tegas, kritis, berprinsipil dan lembut rupanya mengalir dalam diri Are.
Masa-masa kecil di Habi, membentuk karakternya yang sederhana. Lulus SD, Ia memulai masa perantauan, tinggal jauh dari rumah.
Enam tahun dihabiskan di lembah Wolo Sasa, di Seminari St. Yohanes Brechmans Mataloko.
Pendidikan Menengah Pertama dan Menengah Atas ditempuhnya di lembaga pendidikan calon imam milik Keuskupan Agung Ende tersebut.
Disanalah minat pada buku dan diskusi terbentuk. Akan tetapi, niat menjadi imam gagal lantaran lamaran masuk SVD ditolak dengan alasan kesehatan.
Oleh karenanya, Ia memilih melanjutkan pendidikannya pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Kupang.
Aktivis Kerakyatan
Kupang membentuknya menjadi aktivis yang tegas memihak mereka yang lemah dan termarjinalkan.
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menjadi rumah baginya untuk bersatu dan berjuang bersama rakyat.
Tak terhitung ratusan aksi protes, diskusi dengan rakyat, perdebatan-perdebatan dengan elit dijalaninya.
Ia menjadi salah satu motor gerakan di kampus Undana Kupang. Mulai dari membangun kelompok diskusi dan kelompok sastra, konsolidasi aksi protes sampai dengan melakukan aksi.
Beberapa yang bisa diingat yakni konsolidasi penolakan pembayaran Uang KKK Undana Tahun 2009, menyelenggarakan aksi teatrikal pertama dalam kampus pada 2010 setelah tak pernah ada aksi di kampus selama kurang lebih 10 tahun.
Salah satu yang fenomenal dan membuatnya terancam dikeluarkan adalah tatkala Ia menyerobot masuk dan menyatakan penolakan dalam rapat forum rektor bersama perwakilan Bank Dunia terkait UU BHP.
Nong Os akhirnya menyelesaikan kuliah dan diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris pada September 2014 lalu. Usai tamat kuliah, Ia pulang ke Maumere.
Di Maumere, ia langsung terlibat aksi penolakan penggusuran warga belakang bekas Kampus ABA St. Maria. Saat semua orang mendukung penggusuran, Ia dan beberapa temannya tegas menyatakan menolak penggusuran dan pasang badan menghadapi pasukan Pol PP, TNI dan Polri serta alat-alat berat.
Alasannya hanya satu, negara berkewajiban menyediakan hunian yang layak bagi rakyat. Pada akhirnya, warga tetap tergusur namun belakangan Kementerian PUPR sedang membangun Rumah Susun MBR di lokasi setempat.
Di saat yang bersamaan Pemda Sikka kala itu juga merencanakan penggusuran terhadap masyarakat yang mendiami tanah bekas HGU di Patiahu-Nangahale. Anak muda ini kemudian diajak bergabung ke LBH Nusra dan mulai terlibat di Nangahale.
Ia mendampingi utusan masyarakat adat untuk berdialog dengan Kementerian ATR/BPN dan Komnas HAM di Jakarta. Demikian juga dalam beberapa kesempatan perundingan dengan Keuskupan dan Pemda Sikka.
Rendah Hati
Dengan segudang pengalaman berjuang dan pengetahuan yang dimilikinya, Nong Os tetaplah anak muda yang sederhana, rendah hati/tidak suka pamer kehebatan, dan tetap tulus berjuang untuk rakyat.
Kini dirinya tengah memantapkan diri berjuang untuk tetap pada aras perjuangan bersama rakyat. Kali ini tidak sebagai aktivis di lapangan tetapi bersiap menuju gedung Kula Babong.
Ingat 17 April 2019 warga pemilih di Dapil 3 Sikka jangan lupa coblos nomor 4 pada nama Yohanes Yos de Peskim dari Partai HANURA. (Adv)