Maumere, Ekorantt.com – Kematian Pater Dr. Georg Kirchberger, SVD, tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi civitas akademik Institut Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, tetapi juga keluarga besar KSP Kopdit Pintu Air. Sebab kehadiran imam Katolik asal Jerman ini telah memberi kontribusi terhadap tumbuh kembangnya koperasi itu.
“Kami sangat merasa kehilangan sosok yang sangat rendah hati, sederhana dan sabar yang telah sukses membesarkan Pintu Air. Sesungguhnya beliau adalah roh yang maha dahsyat , pertumbuhan anggota tidak terbendung menjadikan Pintu Air besar seperti saat ini,” ucap Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano kepada Ekora NTT, pada Selasa, 6 Juni 2023
Jano bercerita, awalnya ia berkenalan dengan Pater Kirch ketika memimpin perayaan ekaristi kematian salah seorang anggota Kopdit Pintu Air. Setelah pertemuan itu, tepatnya pada 16 Februari 2011, Pater Kirch daftar menjadi anggota Pintu Air dengan nomor buku 15.070.
Tak lama berselang, Jano dengan kapasitasnya sebagai pengurus meminta kesediaan Pater Kirch untuk menjadi pembina rohani KSP Kopdit Pintu Air bersama Stef Bogar selaku pembina ekonomi dan Fransiskus Siku sebagai pembina organisasi.
“Dengar permintaan itu Pater Kirch dengan senang hati menjawab, ya kalau saya percaya saya siap,” ucap Jano mengenang almarhum.
Di tahun yang sama, tepatnya saat momentum rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2011, Jano memperkenalkan pengurus dan penasihat kepada peserta RAT, salah satunya Pater Kirch yang menjadi pembina rohani KSP Kopdit Pintu Air.
“Ketika ketiga penasihat itu diperkenalkan kepada peserta RAT dan mereka terkagum-kagum, dia pastor orang Jerman tapi masih mau jadi anggota koperasi,” ujar Jano
Jano mengungkapkan, masuknya Pater Kirch menjadi anggota Pintu Air menjadi daya dorong tersendiri bagi anggota baru. Bahkan ketika rencana kerja tahun 20212, KSP Kopdit Pintu Air menargetkan anggota baru 30 ribu orang.
“Akan tetapi saat itu capaian anggota baru mencapai 37.191 orang. Artinya jauh melampaui target yang direncanakan. Kalau boleh dibilang Pater Kirch telah berkontribusi besarkan Kopdit Pintu Air ,” imbuhnya.
Salah satu hal penting yang diingat Jano dari alamrhum adalah tentang komunikasi. Membangun komunikasi yang sehat dalam sebuah lembaga yang besar sangat penting, karena tanpa komunikasi yang baik roda manajemen tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
“Komunikasi antara staf dengan pengurus, serta komite dan anggota dengan manajemen perlu dijaga dengan baik. Komunikasi yang buruk itu harus diperbaiki pada semua jenjang. Kalau komunikasi buruk, sesuatu sederhana akan menjadi sulit. Sesuatu yang sepele menjadi rumit,” pungkas Jano.