Maumere, Ekorantt.com – Siapa yang tak kenal akan pesona alam bawah laut Maumere yang eksotis itu.
Ketika dinobatkan oleh Anugerah Pesona Indonesia sebagai juara pertama dalam ajang destinasi alam bawah laut terpopuler pada tahun 2017, banyak orang yang tidak tahu bahwa ada sekelompok anak muda dari Maumere, Kabupaten Sikka yang secara mandiri bekerja merawat laut sepanjang teluk Maumere itu dengan sangat gencar.
Mereka bekerja dalam diam tanpa ada media atau pihak pemerintah kabupaten yang mengetahuinya.
Tujuan kerja komunitas ini adalah agar laut Maumere tetap bersih.
Awalnya, sekelompok anak muda ini berkumpul karena hobbi yang sama yaitu suka menyelam dan mengabadikan kegiatan bakti sosial bersih-bersih pantai dan juga alam bawah laut.
Berbekal hobi yang sama, mereka lalu sepakat membentuk komunitas untuk gerakan peduli pantai dan laut dengan nama Maumere Diver Community.
Komunitas yang baru terbentuk secara resmi pada tahun 2018 ini sebenarnya sudah lama bekerja sejak tahun 90-an secara sukarela untuk gerakan peduli pantai dan alam bawah laut.
Yohanes Saleh, penasehat komunitas ini mengemukakan, pesona alam bawah laut Maumere sangat luar biasa indah.
“Keindahan alam bawah laut Maumere ini sangat kaya dan beraneka ragam. Kita punya sumber daya alam bawah laut yang luar biasa hanya perlu juga ditopang oleh sumber daya manusia yang handal untuk menjaga ekosistem bawah laut itu dengan kesadaran dan tanggung jawab.” pungkasnya.
Menurutnya, komunitas yang beranggotakan 20 anak muda ini selalu menyelenggarakan aksi bersih pantai dan laut di sepanjang kota Maumere setiap bulannya.
Selain gerakan bersih-bersih, mereka juga turun ke sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Sikka untuk mengampanyekan tentang gerakan sayang laut dengan tidak membuang sampah ke laut.
Bram Conterius, ketua Maumere Diver Community menjelaskan, keanggotaan mereka terdiri dari berbagai latar belakang profesi.
Ada yang mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN), ada yang pegawai honorer, ada juga pelajar SMA dan para pekerja serabutan.
Datang dari berbagai latar belakang profesi menjadikan komunitas mereka sangat istimewa dalam gerakan sayang laut.
“Saat ini kami tengah menggodok bersama semacam kurikulum mutan lokal yang rencananya kami bagikan ke sekolah-sekolah untuk kampanye menjaga dan merawat ekosistem laut,” kata Bram.
Arjun dan Reza, anggota komunitas menambahkan, selama ini mereka bekerja secara mandiri dan mereka sangat mengharapkan perhatian dari Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Sikka agar ikut dalam gerakan yang mereka rintis.
“Keindahan bawah laut Maumere sudah sangat popular sehingga perlu juga peran aktif Pemerintah kabupaten untuk merangkul komunitas dan juga pihak lain dalam menjaga ekosistem laut di Maumere,” harap mereka.