Kasek SDN Contoh Minta Orangtua Murid Serius Dampingi Anak

Maumere, Ekorantt.com– Sekolah Dasar Negeri (SDN) Contoh Maumere menggelar pembagian rapor tahun ajaran 2018/2019 untuk siswa kelas I-V, pada Kamis 20/6/19, di Aula SDN Contoh Maumere.

Hadir dalam acara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SDN Contoh, Maria Elisabeth Alce, S.Pd.SD, Ketua Komite Johanes Berchmans, S.Pt, para guru, orangtua murid, dan peserta didik.

Adapun tema yang diusung dalam acara itu ialah “Sehati Merajut Persaudaraan di SDN Contoh.”

Kasek SDN Contoh, Maria Elisabeth Alce, dalam sambutannya, mengatakan, kita sudah melewati proses belajar panjang, maka hari ini kita mau melihat hasil ujian anak-anak maupun para guru dalam nilai rapor.

“Khusus untuk K-13, penilaiannya, yakni penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan,” terang Alce.

iklan

Menurutnya, anak-anak kelas I sampai kelas VI sudah menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil Ujian Nasional siswa/i kelas VI yang berpersentase kelulusan 100 persen.

Meskipun begitu, untuk kelas I sampai V, hasilnya sedikit jauh dari harapan karena tidak mencapai 100 persen.

“Anak-anak malas kerja tugas sehingga hasil yang diperoleh masih dibawah KTM (Kriteria Ketuntasan Minimal),” ujarnya sembari menambahkan bahwa kebanyakan presensi/kehadiran murid berkutat pada “Senin, Kamis.”

Oleh karena itu, Alce tekankan bahwa pada tahun pelajaran baru nanti, pihaknya bakalan membuat aturan baru. Bahwasanya nilai minimal para siswa tidak boleh kurang dari KTM. Dan kehadiran mereka di sekolah harus mencapai 15 persen.

Bagi anak-anak yang tidak naik kelas, tetap semangat dan harus ulang lagi di SDN Contoh, demikian sambungnya.

“Terima kasih buat orangtua dan guru kelas yang sudah membimbing anak-anak selama ini. Dan juga buat Komite. tanpa dukungan dari Komite, KTM tidak berjalan, karena ada enam kelas yang guru kelasnya dibiayai dari Dana Komite.”

Lebih lanjut, Kasek menjelaskan, pada bulan Februari lalu, terdapat 4 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimutasikan, sedangkan guru PNS yang masuk hanya berjumlah 2 orang. Bagi pihak lembaga, hal itu menjadi kendala tersendiri.

“Khusus untuk mata pelajaran Muatan Lokal, Bahasa Inggris, selama ini tidak berjalan karena gurunya sakit. Dan tidak sesuai dengan basic pendidikannya, dia lebih pantas mengajar di SMP,” ucap Alce.

Pada tahun ini, SDN Contoh sendiri sempat merencanakan penerimaan siswa baru sebanyak 3 kelas, namun tak  jadi terlaksana tersebabkan oleh keadaan kuota guru yang hanya memungkinkan untuk 2 kelas saja. Maksimal jumlah murid masing-masing kelas sebanyak 28 orang.

Pihaknya juga menyesuaikan dengan aturan sekolah bahwasanya jumlah penerimaan siswa baru itu pertama-tama berdasarkan zonasi yang mana harus 90 persen, dan kedua, barulah berdasarkan prestasi.

Pada lain hal, Kepala Sekolah meminta orangtua murid agar membimbing anak-anak, dan mengatur jadwal jam belajar anak di rumah.  Sehingga anak-anak mendapat prestasi yang baik di sekolah.

Sementara itu, Ketua Komite SDN Contoh, Johanes Berchmans, mengapresiasi prestasi yang diraih oleh beberapa siswa, baik pada bidang akademik maupun non-akademik.

“Keberhasilan lembaga pendidikan ini merupakan kerja sama semua pihak, baik para guru, orangtua murid maupun Komite. Oleh karena itu, saya berharap agar kerja sama ini tetap terjalin. Mari kita semua dukung program, visi dan misi SDN Contoh, ” katanya.

Tambah dia, SDN Contoh Maumere merupakan satu-satunya sekolah tingkat SD di Kabupaten Sikka yang menjadi sekolah model dan sekolah rujukan.

“Sekolah model, itu standarnya dari Provinsi, sedangkan sekolah rujukan, itu standarnya langsung dari Kementerian Pendidikan,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA