Yahya Ado, Inisiator Sekolah Alam Pertama bagi Anak di NTT

Kupang, Ekorantt.com – Yahya Ado, demikian pria hitam manis 42 tahun ini. Sebelas tahun berkarya di PLAN International telah mematangkan niat mulianya untuk kembali membangun sebuah sekolah alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menurutnya, pengalaman bekerja sekaligus belajar bersama PLAN International telah menggugahnya untuk membuat sesuatu yang berharga yakni dengan mendirikan sekolah alam.

Sejak pertengahan Juli lalu sekolah alam ini pun resmi beroperasi. Namanya Sekolah Alam Manusak, tepatnya di Jalan Bendungan Raknamo, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sekolah ini kini secara khusus menerima peserta dari anak-anak usia dini. Bisa dibilang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang lokus dan juga segala materi pembelajarannya adalah tentang alam semesta.

Menurut Yahya, sekolah ini merupakan sekolah alam pertama yang ada di Nusa Tenggara Timur.

iklan

“Untuk PAUD ini merupakan PAUD Sekolah Alam yang pertama saya kira, saya belum pernah dengar ada sekolah macam ini di NTT,” tutur Yahya.

Sebagai inisiator awal dengan dibantu oleh anak-anak muda di desa Manusak, Yahya mengakui antusiasme orang tua dan warga di kabupaten Kupang sangat besar. Warga ikut terlibat aktif dalam pembangunan sekolah alam ini.

Yahya lebih jauh mengemukakan bahwa latar belakang pendirian sekolah alam ini dimulai dari semangat berupa pengalaman yang dialaminya sendiri. Kurang lebih sebelas tahun bersama PLAN International ia yakin transfer pengetahuan telah cukup baginya untuk membuat sesuatu.

“Saya harus bangun sekolah alam dari pelosok negeri ini, sekolah ini akan jadi alternatif belajar dengan konsep alam untuk menumbuhkan karakter, kepedulian dan rasa cinta para peserta didik terhadap alam lingkungannya,” beber Yahya.

Pengalaman belajar kita selama ini, kata Yahya, masih banyak anak yang tidak bahagia berada di sekolah. Apalagi pembelajaran kita tersekat hanya dalam ruang kelas. Maka konsep alam sebagai sebuah pilihan untuk belajar yang ramah dan menyenangkan.

“Anak lebih bebas, bahagia, dan senang belajar dan bermain di sekolah mereka. Anak-anak mencintai dan menikmati keberadaan mereka di sekolah,” katanya lagi.

Tantangan pendidikan kita di era revolusi industri 4.0 adalah menciptakan daya kritis, kreatif, komunikatif, dan  kolaboratif, sehingga pembelajaran zaman sekarang perlu dirancang untuk memberikan ruang  pengembangan hal-hal penting tersebut. Kita harus bisa menyiapkan masa depan anak dengan modal-modal yang sesuai di masanya.

Keistimewaan dari sekolah alam ini adalah pembelajaran menggunakan konsep alam, dengam media-media yang tersedia di alam. Tanaman, hewan-hewan piaraan, dll. Juga menggunakan bahan lepasan (looseparts). Ini akan menumbuhkan minat anak dalam belajar dan kecintaan anak terhadap alam dan lingkungan. 

Proses belajar mengembangkan aspek pendidikan, perlindungan, kesehatan, dan pengasuhan. Dengan demikian pembelajaran dilakukan secara holistik terintegrasi. Anak juga akan diberi ruang untuk melakukan riset-riset kecil untuk menemukan ilmu pengetahuan secara mandiri. 

Ada penanaman nilai-nilai hidup sebagai bekal anak kelak ketika dewasa. Misalnya, bertumbuhnya nilai-nilai keimanan dan moral, anak bisa menjadikan diri sebagai teladan, menyiapkan diri menjadi pemimpin, juga anak mulai belajar berwirausaha  sebagai ketrampilan hidup mereka. Hal ini sejalan dengan program-program yang dikembangkan oleh sekolah, termasuk juga kegiatan outbound setiap minggu di sekolah. 

“Yang unik juga dari sekolah alam ini adalah banggunan menggunakan konsep alam berdinding jati dan atap gewang. Bahan-bahan ini yang ada di sekitar alam sehingga bisa menyatu. Saat ini memiliki dua ruang belajar. Namun demikian, kegiatan belajar juga di lakukan di luar kelas, di alam terbuka dan di bawah pohon,” tutur Yahya.

TERKINI
BACA JUGA