Menengok Kiprah Pasukan Semut di Festival Lamaholot 2019

Larantuka, Ekorantt.com – Di tengah gegap gempita pembukaan Festival Lamaholot 2019 (12/9), nampak sekelompok remaja yang nyaris tenggelam dalam lautan massa pengunjung festival.

Mereka menyebar di sekitar area festival dan menyelinap di antara pengunjung yang lagi asyik menikmati suguhan atraksi. Mengenakan pakaian seragam Pramuka, mereka memungut sampah yang bertebaran, kemudian dimasukkan ke tempat sampah yang telah disiapkan panitia festival.

Mereka adalah sekelompok anak-anak Praja Muda Karana (Pramuka) dari Gugus Depan (Gudep) Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) ST. Isodorus Lewotala. Mereka menamai kelompok ini dengan nama Pasukan Semut.

Pasukan Semut beranggotakan 50 siswa/i dan bertugas membersihkan sampah plastik sisa kegiatan dari Festival Lamaholot.

“Anak-anak ini memungut sampah, tidak hanya usai kegiatan, tapi saat kegiatan berlangsung. Pasukan Semut memungut sampah plastik yang tercecer untuk ditempatkan pada tong-tong sampah yang telah disediakan panitia,” tutur Lasarus Rugi Lando selaku Pembina Umum Pramuka Gudep SMPK ST. Isodorus Lewotala kepada Ekora NTT.

iklan

Lasarus menjelaskan, pembentukan Pasukan Semut merupakan respon terhadap lahirnya Peraturan Bupati Kabupaten Flores Timur tentang pengurangan penggunaan produk plastik.

“Baru kemarin yah, pada hari pembukaan festival, Pa Anton Hadjon menandatangani Perbup tentang penggunaan produk plastik,” kata Lasarus.

Sebagai pembina pramuka, kata Lasarus, dirinya mengajak siswa/i pramuka, membentuk pasukan semut untuk membersihkan sampah-sampah plastik selama kegiatan festival berlangsung.

Tidak hanya untuk menyukseskan kegiatan Festival Lamaholot, menurut Lasarut, Pasukan Semut dibentuk sebagai simbol bahwa lembaga pendidikan mesti menjadi pioner dalam hal kebersihan lingkungan

“Anak-anak sekolah sebagai warga di sini diajak untuk meciptakan situasi dan keadaan yang nyaman bagi para tamu dan pengunjung. Yah, salah satunya membersihkan sampah. Jika sampah berserakan pasti pengunjung tidak nyaman,” tuturnya bersemangat.

Untuk diketahui, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus G. Hadjon menandatangani Peraturan Bupati Fores Timur Tentang Pengurangan Penggunaan Produk Plastik dengan No 43 tahun 2019 bertempat di lapangan desa Bantala pada pembukaan Festival Lamaholot, Rabu (11/09/2019) Sore

Penandatanganan ini disaksikan Sekertaris Daerah (Sekda) Flores Timur, Igo Geroda, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Flores Timur di hadapan Komunitas Masyarakat Adat Lewolema dan Tamu Undangan Festival Lamaholot 2019.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA