Maumere, Ekorantt.com – Induk Koperasi kredit (Inkopdit) kembali merilis peringkat Koperasi Kredit (Kopdit) berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 per Desember 2019. Litbang Inkopdit menempatkan KSP Kopdit Pintu Air pada peringkat pertama dari 365 kopdit primer yang memiliki anggota di atas 1.000 orang.
Sebagaimana yang dirilis majalah PICU (Pusat Informasi Credit Union) Edisi Mei-Juni 2020, jumlah anggota KSP Kopdit Pintu Air mencapai 229.018 orang dengan total aset 1,1 triliun rupiah per 31 Desember 2019.
Pintu Air menggeser posisi CU Lantang Tipo dari Pukopdit Borneo ke posisi kedua. Pada tahun buku 2018, CU Lantang Tipo menempati peringkat pertama dengan anggota sebanyak 192.633 orang. Pada tahun buku 2019, anggotanya naik menjadi 201.820 orang. Sedangkan Pintu Air, dari 186.391 anggota pada tahun buku 2018 naik menjadi 229.018 pada tahun buku 2019.
Prestasi ini merupakan kado terindah bagi Kopdit yang berpusat di Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka itu pada usianya ke-25 tahun. Sekarang, Kopdit berstatus primer nasional ini sedang menggarap dua sektor riil yakni minyak kelapa (emas hijau) dan garam (emas putih).
Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengungkapkan kebanggaannya. Bagi Jano, prestasi yang diraih layak dibanggakan. Lebih dari itu, capaian yang ada harus dilihat sebagai tanggung jawab.
“Hal ini berkat kerja sama pengurus, pengawas dan tim manajemen. Kita telah mengajak banyak anggota untuk bergabung. Tapi kita juga tidak boleh menelantarkan mereka. Kita punya tanggung jawab besar,” kata Jano.
Bagi Jano, definisi koperasi merupakan kumpulan orang-orang. Setiap orang bergabung menjadi anggota demi meningkatkan ekonomi keluarga dalam kebersamaan.
Pada prinsipnya Pintu Air “sapu bersih” dan “tidak ada sekat-sekat” dalam mengumpulkan anggota. Tidak hanya mempertimbangkan untung-rugi tapi juga memperhatikan sisi kemanusiaan.
“Kita mengayomi mereka yang terpinggirkan dan tertinggal. Jangan biarkan mereka terabaikan,” ujar Jano.
Jano menambahkan, motto ‘koperasinya seluruh lapisan masyarakat’ menjadi spirit Pintu Air dalam mengajak masyarakat untuk bergabung dalam wadah koperasi.
“Tua-muda, kaya-miskin, nelayan, petani, peternak, buruh, kita satukan untuk bangun kebhinekaan dalam koperasi,” terangnya.
Lebih lanjut, Jano menggarisbawahi ikhtiar Pintu Air untuk mengembang usaha produktif anggota. Pengembangan usaha produktif anggota itu sudah ditegaskan dalam RAT pada 27 Juli 2020 lalu.
Saat itu Jano menegaskan bahwa Pintu Air telah menghimpun ratusan ribu anggota. Sekarang mindset anggota harus diperbaharui, dari yang mental konsumtif kepada anggota yang bermental produktif.
“Kemarin-kemarin kita wacana, tapi sekarang kita antar anggota untuk kembangkan sektor riil dan usaha produktif”.
Gagasan itu menemui titik terang setelah beberapa “mentor menyatakan siap untuk membantu anggota kita dalam beberapa sektor”.
Dengan pola pikir yang baru, Pintu Air, kata Jano, sesungguhnya berusaha menggenjot kinerja sosialnya yang bermuara pada kesejahteraan anggota.