Taman Baca Restorasi: Dari Belajar Membaca hingga Budidaya Sayur

Maumere, Ekorantt.com – Hawa panas kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka menyengat kulit saat saya dan beberapa teman menuju Patisomba, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat pada Minggu (17/1/2021).

Kami ke sana hanya sekadar melepas penat. Ingin menghirup udara segar di pantai dan menyepi dari keramaian Maumere.

Tiba di Patisomba, kami terpukau melihat dua bangunan bercat putih yang dikelilingi oleh pagar bambu yang bercat warna-warni. Halaman gedung itu terlihat asri dengan rimbunan pohon. Ada begitu banyak ornamen bernilai seni yang terbuat dari kayu, batu, dan beberapa barang bekas tampak terpajang di halaman gedung.

Pemandangan itu memaksa kami untuk masuk ke lokasi tersebut. Niatnya hanya sekadar berteduh dan ber-swafoto, sebelum menuju pantai.

Setelah beristirahat sejenak sambil mengambil gambar diri, saya berkesempatan bercerita dengan pendiri tempat itu. Namanya, Remigius Nong.

Remi mengisahkan, dirinya membangun tempat yang dinamai Taman Baca Restorasi (TBR) ini pada Maret 2016.

Ia mengaku membangun TBR karena merasa prihatin dengan anak-anak di sekitar lingkungannya yang lebih banyak bermain gadget dan menonton sinetron ketimbang belajar di luar jam sekolah. Ia terpanggil untuk berbuat sesuatu. Lalu, Ia pun mengajak mereka untuk bergabung dalam TBR.

Anak-anak yang tergabung dalam kelompok TBR, kata Remi, setiap hari setelah pulang sekolah, selalu belajar bersama di taman baca.

Menurutnya, membangun TBR, tidak muda. Banyak tantangan yang ia hadapi. Khususnya pada tahun pertama.

“Saat itu, kami belajar nomaden atau berpindah-pindah karena belum ada ruangan,” tuturnya kepada Ekora NTT.

Meski demikian, kata dia, perubahan perilaku dan kecerdasan anak-anak  yang ia bimbing mulai nampak.

Kondisi tersebut membuat Remi tambah bersemangat. Ia pun mulai mencari dana untuk membangun ruang belajar.

Berkat bantuan teman-temannya, ia berhasil membangun dua ruang belajar untuk anak-anak yang tergabung dalam kelompok dampingan TBR. Gedung TBR Patisomba telah diresmikan pada 27 Desember 2020. Kini, total 63 anak yang bergabung atau jadi anggota tetap TBR.

Membaca, menulis, budidaya tanaman sayur adalah rutinitas anak-anak di TBR. Mereka beraktivitas dengan penuh semangat.

Anak-anak anggota Taman Baca Restorasi berpose bersama pendamping mereka, Remigius Nong usai bakti sosial di pantai Patisomba. (Foto: Istimewa)

Pada setiap hari Minggu, selepas ibadah, anak-anak TBR melakukan bakti sosial yakni membersihkan sampah di pantai Patisomba.

Warga sekitar mengaku senang dengan adanya taman baca ini. “Anak-anak bisa terkontrol dan mendapatkan pendampingan di luar sekolah,” tutur seorang ibu yang merupakan tetangga Remi.

Remi mengatakan, “Literasi sangat berperan dalam memajukan kehidupan”.

Cucun Suryana

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA