Nagekeo, Ekorantt.com – Bank NTT Kantor Cabang Pembantu Boawae, Kabupaten Nagekeo telah merampungkan skema pinjaman nol persen bagi pelaku usaha kecil. Terobosan itu merupakan bagian untuk mendukung pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah bencana Covid-19.
Petugas Pembina Mikro Bank NTT Boawae, Kasimirus Leba Nage menyatakan perluasan pinjaman bunga nol persen tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat untuk tetap produktif dan bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Produk itu namanya Kredit Mikro Merdeka. Jadi Kredit Merdeka itu dimaksud ialah merdeka dari anggunan, merdeka dari jaminan, merdeka bunga dan merdeka dari rentenir,”kata Kasimirus kepada Ekora NTT pada Sabtu (06/03/2021) setelah sehari sebelumnya meninjau kelompok usaha tenun ikat di Desa Dhereisa, Boawae.
Kasimirus menerangkan model pembiayaan pinjaman maksimal lima juta dalam jangka waktu maksimum satu tahun. Sasaran ini adalah terhadap pelaku usaha kecil seperti mama atau papa lele yang mungkin selama ini mereka terbeban dengan pinjaman yang bunganya besar.
Ia menyatakan upaya ini dilakukan untuk memangkas dan meringankan pelaku usaha kecil pada masa sulit seperti saat ini.
“Jadi bunyanya nol persen, kan tadi bilang merdeka dari bunga. Maka bunga nol persen untuk memangkas rentenir, apalagi disaat daerah kita dilanda virus,”tutur dia.
Kasmirus menyebutkan jika para pengusaha kecil meminjam lima juta selama satu tahun maka tiap bulan peminjam hanya membayar pokok sebesar Rp 416.667. Peminjam juga dapat membayar tiap hari atau minggu sesuai kesepakatan.
“Mau bayar pokok per hari atau per minggu juga bisa, tergantung kesepakatan nanti. Nanti saat ajukan pinjaman, kita tetap menawarkan ke pelaku usaha. Pada prinsipnya, kita membantu dengan tanpa bunga,”tutur Kasmirus.
“Syarat pinjaman hanya foto kopi KTP suami-istri bagi yang sudah berkeluarga dan foto kopi kartu keluarga. Kalau yag belum (menikah) cukup foto kopi KTP dan Kartu Keluarga,”sambung dia.
Ketua Fraksi PKB DPRD Nagekeo, Odorikus Goa Owa mengapresiasi terobosan Bank NTT yang turut membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat. Menurutnya, ekonomi masyarakat benar-benar terancam akibat dilanda Covid-19. Apalagi, terdapat lembaga usaha keuangan yang terus menekan pelaku usaha dengan beban bunga pinjaman lebih dari 10 persen.
“Ini memang sangat membantu masyarakat yang bergerak pada usaha industri rumah tangga. Seperti halnya kegiatan tenun ikat yang dilakukan secara rutin oleh ibu-ibu di desa. Pada kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berdampak besar pada pendapatan usaha, skema merdeka dengan pinjaman tanpa bunga bisa menjadi solusi usaha bagi penggiat usaha,”kata Odorikus melalui aplikasi pesan singkat, Sabtu pagi.
Ia pun mengingatkan kepada pemerintah setempat agar terus melakukan pengasawan terhadap pergerakan yang mengatasnama lembaga usaha keuangan. Menurutnya, pengawasan berjenjang sangat penting agar pelaku usaha keuangan tidak secara sepihak menaikkan beban bunga pinjaman besar tanpa memandang situasi ekonomi yang terus merosot akibat Covid-19.
“Saya sendiri mendapatkan laporan bahwa penggiat tenun selama ini terbebani dengan pinjaman dari koperasi mingguan dengan bunga cukup besar. Nah, dengan bantuan pinjaman Bank NTT yang bunga nol persen, saya kira ini adalah solusi bagi palaku usaha kecil,”imbuhnya.
Ian Bala