Memperingati Hari Kartini, Rumah Kreasi Gendang Waso Ruteng Adakan Workshop

Ruteng, Ekorantt.com – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, 21 April 2022,  Rumah Kreasi Gendang Waso Ruteng mengadakan kegiatan Workshop ‘Mai Go Rojok’ Sesi III pada Kamis (24/4/2022) malam.

Kegiatan yang berlangsung di halaman Rumah Gendang Waso Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu melibatkan berbagai komunitas, di antaranya Sanggar Seni Budaya Nipu Wintuk Redo, Komunitas Rumah Baca Aksara, Ketilo Art, dan beberapa komunitas lainnya. 

Dalam acara tersebut, komunitas-komunitas ini memamerkan berbagai produk UMKM, juga mempertunjukkan tarian tradisional Manggarai seperti rangkuk alu.

Koordinator Rumah Kreasi Gendang Waso, Oswin Ariyanto Wejang menjelaskan bahwa kegiatan workshop tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan workshop sesi I dan sesi II yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. 

“Kami menggiatkan kegiatan ini khusus untuk pameran hasil karya dan mengemasnya dalam bentuk kesenian,” kata Ariyanto.

iklan

Selain itu, kata dia, workshop ini juga memberikan edukasi tentang tradisi rojok kepada tamu undangan yang hadir.

Rojok atau menganyam ini, jelas dia, merupakan kreasi seni kaum ibu.

Ariyanto meyakini bahwa hasil kreasi dari ibu-ibu ini akan menjadi obyek yang memikat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Manggarai.

“Ini pasti. Ini menjadi target kami ke depan,” ketusnya. 

Sementara Camat Langke Rembong, Emiliano Ndahur saat membuka kegiatan ini mengemukakan bahwa rojok adalah seni menganyam yang menghasilkan sebuah seni. 

“Ini dibuat bertepatan dengan hari Kartini. Kita pun berterima kasih kepada ende-ende agu weta-weta dite (ibu-ibu dan saudari-saudari) yang secara tradisi pun mereka berada di belakang rumah, tetapi mereka tetap menciptakan sebuah seni,” kata Ndahur.

Ndahur memastikan bahwa pelaku-pelaku rojok laki-laki adalah orang-orang yang tidak akan menciptakan kekerasan.

“Karena ase kae soo (saudara-saudara) adalah pelaku seni yang merajut sebuah keindahan. Sehingga sangat tidak masuk akal kalau pelaku seni jadi pelaku kekerasan ataupun pelaku kejahatan lainnya,” jelasnya.

“Saya berharap kalau bisa kelompok pegiat rojok adalah kelompok-kelompok yang semakin mempersatu dan mempererat kita,” tambahnya.

Pemerintah, kata dia, bukan lagi sebagai pelaku tunggal pembangunan. Sebab pembangunan saat ini adalah tanggung jawab semua stakeholder termasuk masyarakat.

“Pemerintah hanya memainkan peran sebagai fasilitator, membuka ruang,” tandasnya.

Sementara di sela-sela kegiatan, Direktur Utama Bandung Utama Group, Felix Musa Ahas menyampaikan apresiasi keterlibatan orang muda dalam kegiatan tersebut.

“Saya sebetulnya mau men-support, mau membuktikan bahwa kegiatan mereka sebetulnya punya nilai. Dan mereka punya harga diri terkait produk-produk yang mereka buat, juga kreativitas yang mereka buat. Mereka tidak gengsi,” ujar Felix.

Lebih lanjut, Felix Ahas mengemukakan bahwa sebetulnya produk UMKM di Manggarai kini mulai berkembang. Persoalannya sekarang ada pada teknik marketing.

“Itu terkait dengan konsep-konsep marketing lokalnya. Manajemen marketing kita masih lemah, sedangkan untuk kualitas produknya sangat luar biasa, sangat keren, serta sangat bisa bersaing untuk pasar nasional maupun internasional, bahkan ada yang sudah go internasional,” pungkasnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA