Pembukaan P5 dan Magang Literasi, Kepala SMPK Frater: Nikmati Manfaatnya

Maumere, Ekorantt.com – Kepala SMPK Frater Maumere Frater M. Sebastianus, BHK meminta lembaga SMPK Frater Maumere terus menyediakan wadah kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minat.

Hal ini pun dibuktikan melalui kegiatan akbar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Magang Literasi Bahasa dan Seni SMPK Frater Maumere.

“Saya minta kepada peserta didik kelas 7 untuk melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Rasakan sensasinya dan nikmati manfaatnya,” kata Frater Sebas pada Pembukaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Magang Literasi Bahasa dan Seni SMPK Frater Maumere bertempat di Aula Mardi Wiyata, Kamis (20/10/2022).

Ia meminta peserta didik kelas 8 dan 9 melaksanakan Magang Literasi Bahasa dan Seni untuk tahun kedua secara bertanggung jawab sehingga merasakan manfaatnya.

Kegiatan yang dibuka Kadis PKO Sikka Yosep Heriyanto Vandiron Sales ini mengusung tema “Merdeka Belajar Bangkit Pulihkan Indonesia” yang dihadiri pula Kabid Ketenagaan Dinas PKO Sikka, Kepala Yayasan Mardi Wiyata Sub Perwakilan Maumere Frater M. Oswaldus, BHK, Alumni Spater Roby Keupung, Vicky da Gomez dan Petrus Poling Wairmahing dan sejumlah Kepala Sekolah Dasar di kota Maumere.

Kadis PKO yang biasa disapa Hery Sales pada pembukaan menggarisbawahi Profil Pelajar Pancasila yang punya wawasan global tetapi tetap berbudaya dan berkepribadian lokal.

iklan
Kadis PKO, Hery Sales saat membawakan sambutan dalam pembukaan kegiatan tersebut/Ekora NTT

Menyinggung tentang SMPK Frater, Hery mengatakan setiap kali kunjungan ke sekolah-sekolah, Bupati Sikka dan Dinas PKO selalu mengapresiasi dan mengambil contoh sekolah asuhan Frater BHK yang mengedepankan kualitas dan berakhlak tersebut.

SMPK Frater is the best. Para guru dan peserta didik harus mempertahankan predikat A Plus ini. Jangan lengah teruslah berinovasi,” tandasnya.

Sementara Kepala Yayasan Mardi Sub Perwakilan Maumere Frater M. Oswaldus, BHK mengapresiasi langkah berani yang telah dilaksanakan SMPK Frater Maumere.

Frater Oswaldus juga mengutarakan slogan Merdeka Belajar yang harus dijiwai peserta didik, “Sekolah adalah rumah, guru adalah orang tua, sesama siswa adalah saudaraku”.

Ia menjelaskan Kurikulum Merdeka Belajar bukan hal baru tapi penguatan dari kurikulum sebelumnya.

“Dua hal yang patut diperhatikan dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah kegiatan belajar harus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik dan berikutnya adalah melaksanakan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila,” tandasnya.

Oswaldus juga mengingatkan para guru untuk betul-betul menjalankan Kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan tujuan.

Acara Pembukaan P5 dan Magang Literasi dan Seni SMPK Frater Maumere/Ekora NTT

“Jangan sampai yang tampak di luar Kurikulum Merdeka Belajar tapi isinya biasa saja atau menggunakan gaya lama,” katanya mengingatkan.

Wakil Alumni Spater Petrus Poling Wairmahing pada kesempatan itu mengatakan, kontribusi alumni terhadap SMPK Frater belum terlalu tampak namun apa yang mereka miliki berupa sumbangan pemikiran dan perhatian untuk lembaga tetap eksis.

Petrus berpesan kepada peserta didik untuk menjadikan rumah SMPK Frater Maumere ini sebagai rumah bahagia dan rumah berkreasi.

“Berbahagialah dan berkreasilah di rumah SMPK Frater Maumere,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Panitia Antonius Bruno melaporkan, kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5) melibatkan 302 peserta didik kelas 7 dengan tujuan memberi ruang dan waktu bagi peserta didik dalam mengembangkan kompetensi pedagogik, profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian sebagai Profil Pelajar Pancasila Indonesia.

Selain kegiatan P5, lanjut Bruno, SMPK Frater Maumere juga melaksanakan Magang Literasi Bahasa dan Seni yang melibatkan 659 peserta didik kelas 8 dan 9.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik agar lebih aktif mengeksplorasi, mencari, menemukan, melakukan atau menerapkan dan menghasilkan karya-karya hebat dalam proses pembelajaran dengan mengedepankan penguatan karakter,” tutupnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA