Prodi Psikologi Unipa Layani OdGJ pada Hari Kesehatan Mental Sedunia

Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 25 Orang dengan Gangguan Jiwa (OdGJ) di kota Maumere dan sekitarnya mendapatkan pelayanan nasi kotak pada kegiatan Baksos Prodi Unipa.

Hal ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan untuk memaknai Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2022.

“Maknai Hari Kesehatan Mental Sedunia Prodi Psikologi Unipa bekerja sama dengan Lembaga Layanan Psikologi Unipa selenggarakan Baksos dengan memberi makan kepada 25 OdGJ berupa pembagian nasi kotak,” ujar Kaprodi Psikologi Unipa, Maria Nona Nancy kepada Ekora NTT, Senin (31/10/2022).

Nancy mengungkapkan, OdGJ adalah kaum terdiskriminasi dalam masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang dan kurang mendapat perhatian dari keluarga.

“Karena itu sebagai bentuk kepedulian, kami memberi makan sebagai bentuk bakti kami dan berbagi kasih kepada OdGJ untuk terus merawat kehidupan,” tegas Nancy.

iklan

Rangkaian kegiatan selama 17 hari, lanjut Nancy, bertemakan “Make Mental Health and Well-Being For All a Global Priority (Jadikan kesehatan mental untuk semua sebagai prioritas Global) diisi dengan lomba desain poster bertemakan kesehatan mental, pesan kesehatan mental, layanan konsultasi psikologi gratis, Baksos dan puncaknya talk show kekerasan pada perempuan dan anak secara online.

Talk show yang mengusung tema “Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan” yang digelar secara online Sabtu (29/10/2022) menghadirkan tiga narasumber.

Narasumber pada talk show kekerasan terhadap perempuan dan anak (Ekora NTT)

Dokter Maria Bernadina Sada Nenu Kadis BP2KBP3A Sikka berbicara mengenai tanggung jawab pemerintah terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menurut dokter Maria, membangun sebuah keluarga harus terencana agar dapat terbentuk keluarga harmonis sehingga dapat meminimalisir kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Sosialisasi dan edukasi harus terus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen sebagai gerakan bersama untuk melawan kekerasan ini,” jelas dokter Maria.

Sementara Gusti Ayu Mirkayanti, Kanit PPA Polres Sikka ketika berbicara tentang Perspektif Hukum Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak mengungkapkan kasus kekerasan selama ini ditangani secara baik.

“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sikka selalu ditangani dengan baik. Untuk itu masyarakat yang mengalami kekerasan, jangan takut dan segera buat laporan,” ungkap Gusti Ayu.

Sementar itu, narasumber ketiga, Kaprodi Psikologi Unipa Maria Nona Nancy membedah materi bagaimana mengenali dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Ia mengatakan, meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak karena masih ada anggapan bahwa perempuan dan anak adalah kaum lemah.

“Anggapan ini diperkuat dengan budaya patriarki yang menempatkan laki- laki berada pada posisi yang lebih tinggi dan perempuan sebagai subordinasi,” ujarnya.

Dikatakan pula, kekerasan pada perempuan dan anak bisa dicegah dengan mempersiapkan pernikahan secara baik dan membangun keluarga yang harmonis.

“Untuk anak berikan pengasuhan yang berkualitas. Dengan pengasuhan berkualitas akan menghasilkan generasi yang memiliki karakter positif,” tutupnya.

TERKINI
BACA JUGA