Ahmad Zabadi Sebut Obor Mas Jadi Contoh Koperasi Berbasis Digital

Maumere, Ekorantt.com – Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Ahmad Zabadi berbicara tentang strategi pengembangan koperasi di era digitalisasi pada Seminar Sehari HUT ke-50 KSP Kopdit Obor Mas pada Sabtu, 5 November 2022.

“Membangun NTT bisa melalui koperasi. Kalau ingin sejahtera bersama dan mengalami akselerasi pertumbuhan yang berkeadilan, maka koperasi lah satu-satunya instrumen pembangunan yang tepat bagi NTT,” ucapnya mengawali materinya tentang Strategi Pengembangan Koperasi di Era Digitalisasi.

Menurutnya, KSP Kopdit Obor Mas adalah solusi untuk mengatasi masalah anggota dan hal tersebut terbukti ketika dunia usaha mengalami berbagai tekanan, tetapi Obor Mas dan gerakan koperasi di Indonesia tetap hadir sebagai kekuatan ekonomi yang tetap eksis.

Ia juga memberikan ucapan selamat kepada Kopdit Obor Mas yang telah berkiprah hingga usianya yang ke-50 tahun. Diapresiasi juga upaya Obor Mas menjadi koperasi berbasis digital.

“Obor Mas telah memelopori lebih awal bahkan sebelum koperasi-koperasi lain menggunakan teknologi, Obor Mas melalui program KUR menunjukkan bahwa Obor Mas sudah keluar dari sekat-sekat administratif bisnis yang membatasi hubungan komunikasi antar anggota. Ini satu langkah yang sangat pionir sehingga Obor Mas lah yang pertama kali menjadi penyalur KUR bagi koperasi Indonesia,” tuturnya.

iklan

Ahmad bilang, KSP Kopdit Obor Mas dijadikan sebagai contoh bagaimana koperasi mampu mengembangkan sisi kelembagaan dan bisnis yang menggunakan teknologi berbasis digital.

Lebih dari itu, Obor Mas menjadi koperasi yang memiliki standar pengembangan kelembagaan setara dengan lembaga keuangan lain secara nasional, karena koperasi saat ini dihadapkan dengan suatu kondisi perubahan yang begitu cepat dan tantangan yang begitu besar.

Ahmad menuturkan, ke depannya akan dikeluarkan aturan baru berisi Koperasi Simpan Pinjam wajib terhubung dengan GoAML (Go Anti Money Laudering) pada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).

“Jadi, kalau basisnya bukan digital pasti tidak bisa. Ini akan mendorong proses transformasi bagi koperasi simpan pinjam ke depannya,” lanjutnya.

Ia menaruh harapan yang besar terhadap KSP Kopdit Obor Mas agar mampu menerangi rakyat bukan hanya di NTT tetapi rakyat Indonesia secara keseluruhan.

“Obor Mas harus melakukan spin off dalam badan hukum koperasi. Sebab, kalau koperasi simpan pinjam menangani sektor riil, ini sudah bertentangan dengan asas ide dasar dan fungsi koperasi simpan pinjam,” tegasnya.

Anggelina Fransiska Djinyeru

TERKINI
BACA JUGA