Tingkatkan Jiwa Kewirausahaan, OSIS SMPN Kolisia Bikin Kebun Sekolah

Maumere, Ekorantt.com – OSIS SMP Negeri Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, memanfaatkan halaman sekolah menjadi kebun produktif.

Ketua OSIS Yohanes Avita Nita mengatakan, warga sekolah bekerja sama menyiapkan lahan untuk membuat kebun sekolah produktif sejak Sabtu, 4 Maret hingga Senin 6 Maret 2023.

Tujuan membuat halaman jadi kebun sekolah adalah menanam dua jenis tanaman yaitu bayam dan kangkung.

Yohanes berharap supaya dalam program kerja OSIS, saat panen sayur nanti, pihaknya akan mengadakan bazar.

“Hal ini dimaksud agar para pembeli langsung membeli di lokasi tanaman halaman sekolah sementara harga sesuai dengan yang dipatok OSIS ,” katanya.

iklan

Sementara Kepala Sekolah SMPN Kolisia, Kristina Deran Duli, mengatakan, tujuan utama adalah meningkatkan jiwa kewirausahaan.

“Pemanfaatan lahan tersebut bertujuan meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik di sekolah dan meningkatkan kecintaan peserta didik pada bidang pertanian,” kata Kepsek Kristina, Rabu (08/03/2023).

Kristina lebih lanjut mengatakan, kegiatan ini juga merupakan aplikasi dari pembelajaran Kurikulum Merdeka yakni pembelajaran atau proyek kewirausahaan.

“Dengan poyek kewirausahaan ini dapat memberikan edukasi kepada peserta didik dalam pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif yang bernilai ekonomis,” tambahnya lagi.

Kristina juga menyayangkan jika lahan kosong tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

Warga sekolah saat bersama-sama menyiapkan lahan kebun sekolah-Ekora NTT

Wakasek Urusan Kesiswaan Gabriel A. Seto mengemukakan, dengan melihat kondisi lingkungan sekolah, sudah lama sekolah merencanakan konsep menyulap lahan kosong atau halaman kosong jadi punya dampak ekonomis.

“Melalui OSIS SMPN Kolisia, kini peserta didik mengolah lahan halaman sekolah dengan menanam bibit sayuran bayam dan kangkung,” tandas Gabriel.

Gabriel bilang, lahan dikapling dan dibagikan per kelas untuk peserta didik kelas 7 dan 8.

“Sedangkan peserta didik kelas 9 tidak dilibatkan, mereka hanya merawat tanaman yang dulunya ditanam penjaga sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari kaplingan ada 2 kapling dengan panjang 7 sampai 8 meter dengan lebar 1 meter ditanami bibit sayuran oleh peserta didik kelas 7 dan 8.

“Semua kaplingan dibagi lalu ditanam dengan bibit sayur bayam dan kangkung; tinggal perawatannya,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA