Ujian KTI Bantu Siswa SMAS Katolik St John Paul II Maumere Berpikir Kritis

Maumere, Ekorantt.com – Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Katolik St John Paul II Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, melaksanakan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) berbasis project dan produk bagi peserta didik kelas XII, Senin, 13 Maret 2023.

Kepala Sekolah John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua menjelaskan, ujian KTI merupakan model ujian sekolah bagi peserta didik kelas XII, selain ujian tulis yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun ini.

Nilai ujian sekolah KTI, kata Romo Fidel, diakomodir 60 persen, sedangkan ujian tulis 40 persen.

“Proporsi lebih besar dari pada KTI, karena dengan KTI hendak mengajak peserta didik berpikir kritis, menuliskan pemikiran atau percobaan ilmiahnya dalam sebuah project kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya dalam bentuk produk,” ujarnya.

Dikatakan, sebuah karya yang dihasilkan melalui kegiatan menulis, harus menerapkan kaidah ilmiah dan mengutamakan aspek rasionalitas. Selanjutnya dirancang dalam bentuk project dan produk.

iklan

Selain itu, permasalahan yang diusung harus bersifat obyektif atau faktual berdasarkan observasi dan refleksi tentang apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar.

Romo Fidel berujar, selain menambah pengetahuan, KTI juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan kewirausahaan dalam diri peserta didik yang hendak tamat.

“Tentu dalam konteks pendidikan lebih lanjut, karya tulis ilmiah yang dilaksanakan di satuan pendidikan ini menghadirkan pengalaman menulis tersendiri bagi peserta didik sebagai persiapan untuk penulisan ilmiah pada jenjang yang lebih tinggi,” kata Romo Fidel.

Romo Fidel mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta merancang semua kegiatan KTI mulai dari pembagian kelompok, pemilihan judul, pembagian pembimbing hingga pelaksanaan ujian..

“Kami juga berterima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen dari UNIPA dan IFTK Ledalero yang bersedia menjadi penguji. Kolaborasi kita menjadi tanda bahwa kita selalu saling mendukung untuk menghasilkan generasi muda bangsa dan gereja yang unggul,” katanya.

Istimewa

Maria Dua Sedo dan Maria Ade Fitri, siswa kelas XII Bahasa, mengaku senang, sebab menulis karya ilmiah selain menambah pengetahuan, juga menjadi bekal untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan menjadi wirausaha.

“Awalnya kami sempat grogi, karena pengujinya dosen. Tetapi setelah mempresentasikan hasil karya ilmiah kami, dan menjawab semua pertanyaan, kami merasa lega. Dan Bapak pengujinya juga lebih rileks, ” ungkap mereka.

Maria Dua Sedo dan Maria Ade Fitri, mengangkat judul tentang pengolahan nangka muda menjadi abon di Desa Hale Hening, Kecamatan Mapitara.

Keduanya tertarik untuk mengangkat tema tersebut, sebab masyarakat di Kabupaten Sikka khususnya ibu-ibu rumah tangga hanya mengolah nangka muda untuk sayuran

Padahal selain diolah menjadi sayuran, nangka muda juga bisa diolah menjadi produk makanan, seperti abon nangka muda.

“Jadi kami berinisiatif mengolah nangka menjadi abon. Sehingga anak-anak yang merasa bosan hanya dengan sayuran dari nagka, tetapi ketika melihat abon nangka mereka merasakan cita rasa yang berbeda dari sayuran nangka,” ujar keduanya.’

Salah satu orangtua siswa, Reneldis Langkamau, mengapresiasi program karya tulis ilmiah yang dilaksanakan SMAS St John Paul Maumere.

“Saya merasa bahagia sekali, karena melihat langsung anak saya bersama teman-temannya mempresentasikan hasil karya ilmiah di hadapan kepala sekolah, para guru, pengawas dan penguji. Ini luar biasa karena ini menjadi bekal ilmu di perguruan tinggi nanti,” katanya.

TERKINI
BACA JUGA