Aniaya Warga, Danlanal Maumere Janji Tindak Tegas terhadap Anggota

Maumere, Ekorantt.com – Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, berjanji akan menindak tegas terhadap tiga oknum anggota berinisial RG, MK, dan DD yang telah menganiaya Andreas Wiliam Sanda (21), warga Patisomba, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka pada Sabtu.

Sebelumnya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada korban, keluarga korban, dan kepada seluruh warga Sikka atas tindakan yang dilakukan oleh tiga oknum anggota Lanal Maumere terhadap masyarakat sipil.

“Saya sudah mengamankan ketiga oknum anggota Lanal. Untuk sementara masih dimintai keterangan, dilaksanakan interogasi, dan masih diamankan di kantor Pomal Lanal Maumere,” kata Ady, Minggu (28/5/2023).

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas sesuai hukum yang berlaku di TNI serta Danlanal. Pelanggaran yang dilakukan oleh anggota telah mencederai dari 8 wajib TNI.

Sebagai Danlanal Maumere, dirinya juga selalu tekankan kewajiban TNI pada setiap jam komandan. 

iklan

“Bahwa selama saya menjabat sebagai Danlanal Maumere maka ikuti aturan dan konsekuensinya adalah hukuman jelas dan tegas sebagai seorang prajurit. Jangan coba-coba menguji Komandan dan selama saya jabat tidak main-main. Sudah ada buktinya anggota yang sudah dipecat,” katanya.

Mengenai kasus penganiayaan yang melibatkan oknum anggota Lanal Maumere, pihaknya sudah berdialog dengan pihak keluarga korban sudah mediasi.

Namun, proses hukum pada tiga oknum anggota Lanal Maumere tersebut tetap berjalan sebagai bagian dari transparansi hukum secara tegas dan terukur sebagai organisasi TNI.

Sebagai Informasi, tiga oknum tersebut melakukan penganiayaan terhadap Andreas pada Sabtu (27/5/2023) di rumah pacarnya (I) di Patisomba, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT.

Kejadian itu berawal, ketika Andreas dicari oleh orangtua pacarnya karena diketahui hamil.

Andreas berangkat dari tempat kerjanya di Ritapiret sekitar jam 12 siang menuju pertokoan untuk menemui (I) yang sudah dua bulan tidak berkomunikasi, karena hubungan keduanya dilarang oleh orangtua (I). 

“Saya mau tanya ke pacar saya untuk memastikan, apakah benar dia sudah dua bulan terlambat datang bulan. Lalu saya sarankan untuk melakukan tes kehamilan tapi pacar saya menolak,” kata Andreas.

“Saat kami di pertokoan, bapak pacar saya menelepon. Lalu saya menyarankan untuk pulang ke rumah. Namun pacar saya menolak,” ujarnya.

Kemudian (I) meminta Andreas untuk mengantarnya ke sebuah kos di Misir, Kelurahan Madawat. Tidak lama, orangtua I datang ke Misir, dan langsung memukul Andreas di kepala pakai helm. Andreas juga sempat mendapat tendangan di bagian wajah.

Selanjutnya, Andreas dan pacarnya dibawa ke rumah orangtua I di Patisomba, Kelurahan Hewuli. Saat di rumah, Andreas menyampaikan ke orangtua I, agar ia menghubungi keluarganya untuk mempertanggungjawabkan. Tapi tidak dihiraukan.

Tidak lama berselang, datang seorang anggota Lanal Maumere berseragam dinas lengkap. Dia membawa senjata dan masuk ke ruang tamu. Anggota Lanal itu langsung memukul wajahnya sampai luka memar.

Oknum anggota Lanal itu memukul kepala, wajahnya dengan popor senapan bahkan  menendangnya. Andreas dipaksa mengaku perbuatannya, lalu menuduhnya menggunai-gunai pacarnya tapi Andre bilang tidak. Andreas terus mendapat pukulan.

Setelah itu, oknum anggota Lanal berseragam itu menelepon dua orang rekannya untuk datang ke rumah orangtua I. Tidak lama, keduanya datang pakai pakaian preman.

Kemudian oknum anggota Lanal yang berseragam itu, meminta kedua rekannya untuk membina Andreas. Saat itu juga, Andreas disuruh menanggalkan semua pakaiannya sampai telanjang bulat. 

“Mereka langsung memukul punggung belakang saya pakai selang sampai lebam dan terluka. Bukan cuma itu, mereka juga minta saya sendiri gosok alat kelamin saya pakai balsem satu botol sampai bengkak,” ungkap Andre.

Usai menganiaya Andreas, ketiga oknum anggota Lanal Maumere itu mengantar Andre pulang ke rumahnya di Waturia.

Orangtua Andre, Gregorius Wanda dan Irmina Paskrina mengaku kaget melihat anaknya sudah berlumuran darah.

Gregorius mempersilakan ketiga oknum anggota Lanal itu duduk di kursi. Kemudian, oknum anggota Lanal yang berseragam itu menyampaikan kepadanya bahwa masalah Andreas dan I sudah diselesaikan.

“Saya kaget! Masalah apa yang mereka selesaikan, terus mereka ini datang yang satu pakai seragam tentara Lanal dan dua orang temannya pakai preman dalam kapasitasnya sebagai apa? Dan kenapa datang antar anak saya tengah malam?” kata Gregorius kepada wartawan, Minggu, (28/5/2023) di Waturia usai menjalankan pemeriksaan di Lanal Maumere.

Setelah itu, para anggota Lanal pulang. Ibunda Andreas mengalai syok ketika melihat anaknya luka bagian punggung. 

“Malam itu juga, kami langsung ke Polres untuk melapor. Namun pihak Polres Sikka menyarankan untuk melapor ke POM Lanal Maumere. Dan menyarankan ke rumah sakit untuk melakukan visum mandiri,” ungkap Gregorius.

“Di rumah sakit kami menunggu untuk divisum itu sampai jam enam pagi karena pasien banyak. Hasil visum itu belum kami terima karena kata dokter, visum itu harus pihak polisi yang ambil,” tambah dia.

Saat pemeriksaan, Andreas mengalami pendarahan saat kencing akibat perlakuan keji oleh oknum anggota Lanal. Dokter memberinya obat.

Selanjutnya, keluarga Andreas melaporkan ke Danlanal Maumere pada Minggu. Di sana, Andreas diperiksa kembali oleh dokter di Lanal, dan hasilnya pada bagian perut masih sakit. Dokter lalu memberinya obat.

“Pihak Lanal Maumere melakukan pemeriksaan dan mengambil keterangan kepada saya dan juga Andreas,” kata Gregiorius.

Danlanal menegaskan tindakan yang dilakukan oleh tiga oknum anggotanya akan segera diproses karena tindakan ini sudah di luar kemanusiaan.

Kedua orangtua Andreas, dan keluarganya kecewa dan menyesal perlakuan sangat keji yang dilakukan oleh tiga oknum anggota Lanal Maumere terhadap anak mereka.

“Kami berharap agar ketiga oknum anggota Lanal Maumere ini harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku karena tindakan ini sangat tidak wajar dan di luar kemanusiaan,” kata Gregorius.

TERKINI
BACA JUGA