Kupang, Ekorantt.com – Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake mengungkapkan Kementerian Kesehatan RI telah memilih Kota Kupang sebagai salah satu dari lima kota pilot project implementasi teknologi Wolbachia.
Diketahui, teknologi Wolbachia sendiri merupakan salah satu inovasi strategi pengendalian dan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) yang telah masuk ke strategi nasional.
Ayodhia berharap NTT mendapat tempat istimewa di hati Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Menurut dia, kasus DBD masih merupakan masalah kesehatan yang serius di NTT. Semua kabupaten/kota di NTT masuk kategori endemik penyakit Dengue, sebab hampir setiap tahun terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), serta ada peningkatan kasus dan kematian di beberapa daerah.
Tahun 2022, misalnya, ada 3.376 kasus dengan 29 kasus kematian. Beberapa kabupaten/kota dengan kasus tertinggi yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Sikka, Sumba Barat Daya, Kota Kupang dan Sumba Barat. Sedangkan kasus kematian tersebar di 13 kabupaten/kota termasuk di Kota Kupang dengan satu kasus kematian.
Sebab itu, Ayodhia berharap dengan terpilihnya Kota Kupang dalam implementasi teknologi Wolbachia dapat meningkatkan pemahaman masyarakat NTT tentang cara menanggulangi DBD.
Selain itu, Ayodhia juga berharap agar nantinya implementasi teknologi Wolbachia dapat diperluas ke-21 Kabupaten lainnya di NTT, sehingga dapat mengurangi kasus DBD secara signifikan.
“Sebentar lagi, kita akan memasuki musim hujan yang cenderung meningkatkan jumlah kasus DBD,” katanya saat menghadiri acara peluncuran implementasi teknologi Wolbachia di halaman depan Kantor Camat Oebobo, Selasa, 24 Oktober 2023.
Untuk itu, Ayodhia mengimbau seluruh masyarakat NTT untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan langkah Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau (4M) plus menggunakan obat nyamuk, kelambu dan menanam tanaman pengusir nyamuk, serta segera ke fasilitas kesehatan jika ada gejala-gejala DBD.
Ia menegaskan, implementasi teknologi Wolbachia dapat berhasil mengurangi jumlah kasus DBD jika ada kerja kolaborasi dari pemangku kepentingan.
Kemudian ada partisipasi aktif dari masyarakat demi mewujudkan NTT Maju dan Sejahtera melalui upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Wali Kota Kupang Fahrensy P. Funay mengatakan, Pemerintah Kota Kupang menyambut baik implementasi inovasi Wolbachia dalam mengatasi wabah DBD.
Menurut dia, wabah DBD masih menjadi masalah kesehatan serius masyarakat Kota Kupang.
Fahrensy mengungkapkan, jumlah kasus DBD di Kota Kupang telah menurun, yakni berada di angka 187 kasus. Kondisi ini tentu saja jauh dari jumlah kasus di tahun 2022 yang berada di angka 455 kasus.
“Kota Kupang telah menerapkan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan langkah 4M (Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau) serta menurunkan petugas lapangan untuk mensosialisasikan pencegahan dan mengurangi kasus DBD,” katanya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam mencegah dan mengurangi penyakit DBD lebih bagusnya dimulai dari tingkat puskesmas dan posyandu.
“Demam berdarah adalah virus yang dibawa oleh nyamuk, dan teknologi Wolbachia ini telah diteliti di Universitas Gajah Mada Yogyakarta oleh peneliti Indonesia. Data demam berdarah di Yogyakarta dengan adanya teknologi Wolbachia ini kita lihat menurun drastis. Teknologi Wolbachia ini bagus, maka kemudian kami pilot project-kan di lima kota dan Kota Kupang salah satunya,” ujar Menteri Budi dalam sambutanya.
Ia pun meminta agar Dinas Kesehatan Kota Kupang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait teknologi Wolbachia ini.
Selain itu, dia juga mengharapkan jajaran Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas agar dapat menjalin koordinasi dengan pihak akademisi untuk mengadakan riset guna mengetahui data dampak sesudah dan sebelum diimplementasikannya teknologi Wolbachia ini, sehingga kebijakan Kementerian Kesehatan dapat jauh lebih baik lagi ke depannya.
“Mudah-mudahan masyarakat menjadi lebih sehat dan terkait pilot project implementasi Wolbachia, diharapkan virus demam berdarah dapat menurun,” tandasnya.