Ruteng, Ekorantt.com – Maria Karolina Lenas, atau biasa disapa Olin, adalah figur perempuan yang memilih politik sebagai jalur perjuangannya. Ia berpolitik untuk masyarakat, terutama memperjuangkan hak-hak perempuan.
Olin berasal dari Dongang, Ruteng, Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Dan mulai masuk politik sejak 2019.
“Masuk partai politik tahun 2019 memang awalnya bukan cita-cita. Kemudian saya sadar politik itu panggilan,” kata Olin ketika berbincang dengan Ekora NTT, Kamis, 18 Januari 2024.
Sebagai kader partai, katanya, tentu selalu siap bertarung. Tahun 2019 menjadi pengalaman pertama bertarung merebut kursi legislatif.
Namun, kemenangan belum memihak padanya. Menyambut pemilihan umum 14 Februari 2024 mendatang, ia maju lagi melalui PDI Perjuangan.
Maju dari Dapil I Langke Rembong dan Wae Ri’i, Olin menginginkan suara-suara perempuan juga didengar jika ia terpilih sebagai wakil rakyat.
“Kalau kita omong dari luar saja tidak ada yang mendengar kita. Kalau kita sudah masuk di dalamnya sudah bisa,” jelasnya.
Olin berjanji menyuarakan hak-hak perempuan. Perempuan sering “menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga” karena dipandang tidak punya penghasilan.
Olin mengaku bahwa maju pada Pileg 2024 tidak hanya untuk memenuhi kuota tetapi betul-betul berjuang untuk menyuarakan hak-hak masyarakat.
“Kalau kami hanya memenuhi kuota pasti kami tidak bergerak mencari suara,” terangnya.
Olin bilang, pertarungan politik bukan hanya milik laki-laki, tetapi juga milik perempuan.
Ia tidak banyak berjanji, sebab ia lebih suka bekerja jika diberi kesempatan oleh rakyat.
“Kita beri bukti jika diberi kesempatan,” ujar ibu dari satu anak itu.
Menurutnya, tugas dan fungsi DPR adalah legislasi, pengawasan, dan anggaran. Sehingga tugas legislatif yakni omong atau bicara.
“DPR tidak hanya omong tentang pokir, tetapi bicara tentang kepentingan rakyat,” ujarnya.
Dari Aktivis LSM hingga Pengawas Koperasi
Olin pernah bergabung lama di LSM Bina Sejahtera yang fokus kegiatannya pada pertanian berkelanjutan.
“Kami waktu itu buat pupuk bokasi dengan masyarakat. Sehingga untuk situasi di akar rumput saya sudah paham,” pungkasnya.
Keunggulan pupuk bokasi yakni tanah semakin subur, ramah lingkungan, maupun hemat biaya.
Selain itu, ia juga pernah bergabung di Delsos Keuskupan Ruteng sebagai staf yang menangani pengurangan risiko bencana.
“Memang ada perlawanan juga dengan pemerintah. Kalau pemerintah kan tunggu ada bencana baru turun, sedangkan kami omong tentang menyelamatkan diri saat bencana datang,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga membuat lumbung beras dan jalur evakuasi. Masyarakat dilatih untuk melakukan evakuasi saat terjadi bencana.
Hingga sekarang, Olin menjadi salah satu tim pengawas KSP Kopdit Mawar Moe, salah satu koperasi kredit yang berkantor pusat di Ruteng, Kabupaten Manggarai.