Basarnas dan Kemenparekraf Bahas Antisipasi Bencana di Daerah Pariwisata Labuan Bajo

Dalam prespektif pembangunan pariwisata Labuan Bajo dibangun secara besar-besaran hingga saat ini sudah menjadi premium.

Labuan Bajo, Ekorantt.com– Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah mulai serius membahas antisipasi bencana di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Hal itu ditandai dengan workshop kedua instansi ini di aula kantor Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Selasa, 28 Mei 2024.

Workshop tersebut bertujuan untuk menyusun dokumen protokol keselamatan dan keamanan di DPSP Labuan Bajo.

Kerja sama Basarnas dan Kemenparekraf dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman dan nyaman.

iklan

Selain itu untuk meningkatkan pelayanan, kapasitas manajemen otoritas lokal, meningkatkan komunikasi risiko kejadian, meningkatkan komunikasi risiko kejadian dan persepsi keselamatan dan keamanan wisata, melaksanakan protokol keselamatan bersama dalam menghadapi situasi darurat, serta meningkatkan kepercayaan wisatawan saat berkunjung di destinasi wisata.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas RI Noer Isrodin mengatakan, kegiatan penyusunan dokumen protokol keamanan dan keselamatan di DPSP Labuan Bajo merupakan pilot project.

Sebab itu, diharapkan dapat memberi dampak positif dan signifikan dalam meningkatkan citra kepariwisataan di Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi ataupun implementasi dari perjanjian kerja sama antara Basarnas dengan Kemenparekraf terutama dalam rangka menyusun dokumen protokol keamanan dan keselamatan pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” kata Noer.

Ia juga berharap kolaborasi ini akan berdampak pada masyarakat di Labuan Bajo pada khususnya dan nasional pada umumnya.

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya kami bersama Pemda Manggarai Barat agar destinasi ini menjadi lebih nyaman, aman, dan selamat,” terang Noer.

Ia mengurangi, workshop berlangsung selama tiga hari sejak 28 hingga 30 Mei 2024. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi protokol keamanan dan keselamatan, pelaksanaan workshop peningkatan kesadaran kolektif masyarakat, dan ditutup dengan pelaksanaan kegiatan latihan simulasi keselamatan di destinasi pariwisata dan pengukuhan kelompok wisata berbasis SAR.

“Pelatihan tersebut juga akan diisi dengan praktik prosedur manajemen informasi krisis pariwisata, prosedur penanganan perdarahan dan cedera alat gerak, prosedur penanganan korban tidak sadarkan diri, prosedur penanganan luka bakar, dan prosedur evakuasi korban,” jelas Noer.

Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo menyampaikan apresiasi kepada Basarnas dan Kemenparkeraf, serta BPOLBF yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

“Ini adalah kegiatan yang sangat strategis terutama untuk menunjang Labuan Bajo sebagai DPSP yang aman dan nyaman, terutama mengingat destinasi wisata di Labuan Bajo mayoritas berada di kawasan perairan,” kata Fransiskus saat membuka kegiatan workshop.

Ia menjelaskan, Presiden Jokowi telah menetapkan Labuan Bajo DPSP.

Dalam prespektif pembangunan pariwisata Labuan Bajo dibangun secara besar-besaran hingga saat ini sudah menjadi premium.

Sebab itu, menurut Fransiskus, untuk menjaga Labuan Bajo menjadi premium butuh Kerja sama dan kolaborasi .

“Ada begitu banyak tantangan, ada begitu banyak risiko yang kita harus hadapi untuk menjaga labuan bajo sebagai destinasi wisata premium, dan itu sudah menjadi tanggung jawab kita bersama.”

“Kita memang harus berkolaborasi untuk menjawab semua tantangan pariwsata Labuan Bajo,  khususnya dalam meningkatkan pelayanan di destinasi pariwisata super premium ini,” tutupnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA