Sebut Posisi Bakal Cawagub Strategis, Ansy Lema: Harus Jadi Dwitunggal yang Solid

Ada dua lagi nama bakal calon wakil gubernur yang mencuat ke permukaan dalam konstelasi politik NTT belakangan ini, yakni Jane Natalia Suryanto dan Refafi Gah.

Bajawa, Ekorantt.com Bakal Calon Gubernur Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema memandang bahwa gubernur dan wakil gubernur merupakan satu paket yang utuh dalam menentukan masa depan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lima tahun ke depan.

Kompleksitas tantangan dan persoalan di NTT yang tidak kecil membutuhkan sinergi, kerja sama, dan gotong royong untuk membangun NTT, kata Ansy Lema.

“Harus menjadi dwitunggal yang betul-betul solid, betul-betul kompak, untuk membangun NTT,” kata Ansy Lema di salah satu stasiun televisi pada Senin, 22 Juli 2024.

Politisi PDI Perjuangan ini pun menilai bahwa posisi bakal calon wakil gubernur sangat strategis karena menjadi salah satu penentu kemenangan dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

iklan

“Dalam kompetisi politik Pilgub di NTT yang sangat kompetitif, tentu aspek atau posisi wakil gubernur menjadi sesuatu yang sangat strategis untuk dipertimbangkan,” katanya.

Dengan alasan demikian, Ansy Lema dan pihak partai mengkaji secara serius dan hati-hati dalam menentukan siapa yang layak menjadi calon wakil gubernur.

“Rahasia, dong,” kata Ansy saat  disinggung nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.

Survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 9-14 Juli 2024, jelas Ansy Lema, menguak nama Anita Jacoba Gah dari Partai Demokrat mengisi posisi teratas sebagai kandidat terkuat calon wakil gubernur NTT di Pilgub NTT 2024.

Saat simulasi 14 nama wakil gubernur, Anita Gah berada di posisi teratas dengan perolehan 19,0 persen suara. Menyusul di posisi kedua Adrianus Garu dengan 15,0 persen. Sementara Anita Nidya Mahenu jauh tertinggal di posisi ketujuh dengan 3,0 persen.

Ada dua lagi nama bakal calon wakil gubernur yang mencuat ke permukaan dalam konstelasi politik NTT belakangan ini, yakni Jane Natalia Suryanto dan Refafi Gah.

Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan elektabilitas keduanya masih sangat kecil, yakni masing-masing di 2,9 persen dan 0,6 persen.

Saat dilakukan pengerucutan tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Ansy Lema yang diduetkan dengan Anita Gah selalu berada di posisi teratas.

Pada survei ini, Ansy Lema dan Anita Gah berhasil ada di posisi pertama dengan elektabilitas 33,4 persen. Disusul oleh pasangan Melki Laka Lena dan Anita Nidya Mahenu di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 28,3 persen. Kemudian Simon Petrus dan Adrianus Garu menempati posisi ketiga di angka yang terpaut cukup jauh yakni 13,7 persen.

Bahkan ketika pasangan Melki diganti menjadi Gabriel Abdi Kesuma Beri Binna, pasangan Ansy Lema dan Anita Gah masih saja berada di posisi teratas. Pada simulasi ini Ansy Lema-Anita Gah meraih 30,7 persen suara, diikuti Melki Laka Lena-Gabriel Abdi yang turun jadi 28,1 persen, dan Simon Kamlasi-Adrianus Garu mendapat 13,8 persen.

Ansi Lema mengakui Anita Gah punya posisi yang kuat untuk menjadi calon wakil gubernur. Namun dia juga mengaku masih membidik nama-nama lain dari sejumlah tokoh dan terus menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

“Ibu Anita adalah seorang politisi demokrat yang telah menjadi anggota DPR RI beberapa periode, kalau tidak salah empat, dan kini akan menjadi anggota DPR lima periode. Dalam survei tampaknya beliau punya posisi yang baik sebagai bakal calon wakil gubernur. Tetapi ada nama-nama lain juga yang hari ini masuk juga dalam radar kami,” kata Ansy Lema.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA