Capaian Literasi SD di NTT Masuk Kategori Kurang, Butuh Kerja Sama Semua Pihak

Atas capaian positif dari program tersebut, BPMP NTT dan Pemerintah Provinsi NTT mengadopsi pendekatan Reading-Camp untuk meningkatkan literasi.

Kupang, Ekorantt.com – Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT, Herdiana mengatakan capaian literasi sekolah dasar (SD) di NTT masih kategori kurang.

Berdasarkan Rapor Pendidikan 2024, kata dia, capaian literasi baru mencapai 43 persen dari total seluruh SD di Provinsi NTT.

“Masih perlu untuk mengejar capaian literasi,” ujar Herdiana saat kegiatan media gathering dalam rangka kampanye program prioritas BPMP Provinsi NTT di Kupang pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut Herdiana, capaian literasi masih menjadi persoalan dasar pendidikan. Berdasarkan laporan World Literacy Foundation (2023), kerugian atas rendahnya tingkat literasi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp209 triliun.

iklan

Sebab itu, ia mengajak seluruh stakeholder mitra BPMP termasuk media bekerja sama menyelesaikan masalah pendidikan di NTT.

Menurutnya, tugas meningkatkan literasi guna mendapatkan mutu pendidikan di NTT tidak saja tugas Kemenristek Dikti dan BPMP NTT, melainkan seluruh stakeholder termasuk media.

“Pekerjaan rumah bagi kita semua termasuk media terkait literasi guna meningkatkan mutu pendidikan di NTT,” ajak Herdiana.

Diketahui, BPMP bersama INOVASI telah menginisiasi dan menjalankan program Reading-Camp. Program ini telah berjalan hingga tahun 2024 di 10 kabupaten/kota dengan jumlah sekolah sebanyak 1,457 dan 131 ribu-an siswa.

Menurut Herdiana, pelaksanaan program Reading-Camp menunjukkan hasil yang positif pada pencapaian literasi siswa peserta program. Hasil program menunjukkan kenaikan literasi meningkat sampai 57 persen.

Provinsial Manajer INOVASI NTT, Hironimus Sugi menjelaskan, INOVASI merupakan program bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia yang berfokus pada upaya peningkatan proses dan hasil belajar di bidang literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

Hironimus menjelaskan, wilayah kerja program Reading-Camp INOVASI di NTT meliputi Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Nagekeo.

Atas capaian positif dari program tersebut, BPMP NTT dan Pemerintah Provinsi NTT mengadopsi pendekatan Reading-Camp untuk meningkatkan literasi.

“Kami berikan pelatihan tidak saja di wilayah pendampingan kami tapi juga melatih di kabupaten lain dan juga sekolah-sekolah,” terangnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA