Jakarta, Ekorantt.com – Menteri Koperasi (Menkop) RI, Budi Arie Setiadi menyebut Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) bisa bergerak di pelayanan asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, hingga asuransi kredit.
Meski begitu, Budi mewanti-wanti bahwa memasuki industri asuransi bukanlah pekerjaan mudah karena dibutuhkan soft skill tersendiri. Selain besarnya modal, harus juga memiliki skill, manajemen, dan knowledge atau ilmu pengetahuan.
“Bisa juga dilakukan dengan mengajak perusahaan asuransi lain dari luar negeri yang sudah kuat sebagai expertises dalam wadah Koperasi Multi Pihak,” kata Budi, yang didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi, saat beraudiensi dengan jajaran pengurus Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.
Dengan besarnya potensi jumlah anggota yang mencapai empat juta orang dengan total aset sebesar Rp50 triliunan, Budi meyakini Inkopdit bisa memasuki ranah industri asuransi nasional.
“Yang perlu diingat, bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan,” katanya.
Budi juga mendukung Inkopdit bila berkeinginan menjadi penyalur KUR, tapi harus dengan sasaran yang jelas.
“Bisa juga dijalankan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di daerah. Koperasi kredit bisa memberikan pinjaman kredit ke masyarakat miskin dengan memakai skema KUR. Misalnya, pinjaman selama 20 tahun dengan bunga satu persen,” katanya.
Sekretaris Inkopdit Yohanes de Deo Wiyastoko menjelaskan, selama ini pelayanan asuransi untuk anggota Inkopdit dilakukan PT Pialang Asuransi Nasional Indonesia (Pandai), di mana Inkopdit memiliki saham di sana.
“Namun, di kemudian hari timbul banyak masalah karena ada aturan yakni Peraturan OJK, yang membatasi hal tersebut,” terang Deo Wiyastoko.
Berdasarkan itu, lanjut Deo Wiyastoko, Inkopdit berencana untuk mendirikan koperasi asuransi (spin off) yang nantinya akan melayani seluruh anggota Inkopdit.
“Kita akan bikin koperasi asuransi yang di tahap awal akan bergerak di sektor asuransi jiwa dan kredit. Kita juga sudah bertemu dengan OJK terkait hal itu,” kata Deo Wiyastoko.
Selain itu, Inkopdit juga berkeinginan untuk menjadi penyalur KUR.
“Baru ada satu anggota kami yang menjadi penyalur KUR. Kami berkeinginan untuk juga dilibatkan sebagai penyalur KUR di daerah kami masing-masing,” ujar dia.