Maumere, Ekorantt.com – Penerapan program makan bergizi gratis mulai diterapkan pada Senin, 6 Januari 2024. Akan tetapi, di Kabupaten Sikka program tersebut belum bisa dijalankan.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Margaretha M. Da Maga Bapa atau Femmy Bapa mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka belum menerima petunjuk teknis sehingga belum bisa dilaksanakan programnya.
“Kita belum mulai karena kita belum ada arahan teknis lebih lanjut. Kami masih menunggu juknisnya (petunjuk teknis),” kata Femmy Bapa kepada Ekora NTT saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 6 Januari 2024.
Kata Femmy, Pemkab Sikka sebelumnya sudah menerima arahan untuk menyiapkan dana sebesar 0,75 persen dari total APBD untuk menyukseskan program ini.
“Kita sudah siapkan seturut total PAD kita kurang sekitar 750-an juta rupiah, karena PAD kita sekitar 100 miliar rupiah. Setiap daerah berbeda-beda tergantung PAD masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Sikka juga sudah menyiapkan dapur gizi, juga cadangan bahan pangan. Kata dia, dari sisi intervensi, pemerintah sudah terpenuhi, tinggal menunggu petunjuk teknis pelaksanaannya saja.
Menurutnya, buntut dari belum adanya juknis tersebut pihaknya belum mengetahui langkah lebih lanjut terkait intervensi mekanisme pengelolaan, distribusi, serta penempatan dapur-dapur gizi.
“Yang kita tahu ada dana yang diberikan kepada provinsi itu akan didistribusi ke daerah. Apakah itu pengelolaannya langsung oleh provinsi, nanti kita lihat. Karena kan badan gizi yang sekarang dibentuk belum ada strukturnya di kabupaten,” ujarnya.
Lebih lanjut, Femmy mengatakan akan ada keterlibatan TNI dalam pelaksanaan program tersebut, tetapi “masih menunggu petunjuk.”
Pemkab Sikka, kata dia, masih menunggu petunjuk teknis atau arahan lebih lanjut terkait penerapan program.
“Pada prinsipnya kalau itu sudah turun ya kita siap untuk berkolaborasi dengan semua pihak yang disyaratkan untuk melaksanakan itu,” pungkasnya.
Risto Jomang