Manokwari, Ekorantt.com – Darius Aska Nba, warga asal Aurmesos Distrik Masni, Manokwari, Papua Barat, mendapatkan pelayanan modal dari KSP Kopdit Pintu Air. Modal itu dipakai untuk mengembangkan lahan hortikultura yang ia kembangkan selama ini.
Semula, Darius bersama istrinya Neni Aska Nba bergabung menjadi anggota pada 21 Desember 2023. Mereka berdua bergabung setelah mendapatkan informasi dari Lia, tetangga mereka, yang sudah terlebih dahulu bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Darius sendiri sudah memiliki lahan yang ditumbuhi tanaman hortikultura. Tanaman jenis ini sangat cocok untuk dikembangkan daerahnya. Dan itu bisa mendatangkan keuntungan yang cukup untuk menafkahi hidup keluarganya.
Kendati begitu, Darius mau memperluas usahanya. Dia pun butuh modal agar niatnya itu dapat terwujud. Nah, menurutnya, Kopdit Pintu Air bisa memberikan solusi.
“Kesempatan itu tidak datang dua kali. Saya tidak mau sia-siakan kesempatan ketika ditawarkan pinjaman oleh manajemen,” ujar Darius kepada Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Akkareso Petrus Simon ketika berkunjung di rumahnya, Senin, 13 Januari 2024.
Berdasarkan hasil survei lapangan, Darius kemudian mendapatkan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhannya. Pinjaman itu digunakan Darius sebagai modal usaha, terutama pengadaan benih kacang tanah dan jagung.
Kepada Simon, Darius memperlihatkan hasil panen kacang tanah dari modal yang diperolehnya dari Kopdit Pintu Air.
Dari hasil usahanya itu, Darius dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menabung.
Simon mengatakan, Darius sangat senang bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air karena mendapatkan banyak manfaat. Yang paling dirasakan adalah Darius memperoleh modal untuk memperluas lahan usahanya, serta jenis tanaman yang dibudidayakan.
Selain itu diajarkan untuk menabung demi masa depan Yeti Aska Nba anaknya yang masih kecil. Menyadari betapa besar manfaat hidup berkoperasi, Darius akhirnya memasukkan anaknya menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Simon pun berpesan kepada Darius supaya tetap menjaga kepercayaan yang telah dibangun. Tetap tertib melaksanakan kewajiban dengan menyimpan dan mengangsur pinjaman secara teratur, karena itu menjadi modal utama membentuk kepercayaan.
”Kepercayaan itu mahal, karena itu harus dijaga dengan cara melaksanakan kewajiban sebagai anggota dengan sebaik mungkin,” tutup Simon.