Kapal Pengangkut BBM Terbalik di Perairan Labuan Bajo Akibat Cuaca Buruk

Peristiwa tenggelamnya KM Rahman terjadi pada pukul 01.00 Wita dini hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Labuan Bajo, Ekorantt.com – KM Rahman, kapal motor yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) ke Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat terbalik di Perairan Labuan Bajo, pada Sabtu, 18 Januari 2025.

“Akibat cuaca buruk kapal dihantam ombak sehingga kemudi patah dan tidak berfungsi,” ujar Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima media, Sabtu pagi.

Peristiwa tenggelamnya KM Rahman terjadi pada pukul 01.00 Wita dini hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Tim tanggap darurat KSOP Labuan Bajo bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan reaksi cepat dengan menurunkan dua RIB bersama unsur Maritim dalam penanganan kapal barang yang mengangkut BBM untuk Perusahaan Listrik Negara ke Pulau Rinca.

“Tim gabungan berhasil mengevakuasi seluruh awak kapal dengan selamat. KSOP telah mengeluarkan petunjuk teknis mengenai cuaca buruk pada Sabtu pagi,” katanya.

Sebelumnya Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Maria Seran mengimbau masyarakat dan pelaku wisata yang berlayar di Perairan Taman Nasional Komodo.

Kata dia, kondisi perairan di Selat Sape, selat yang memisahkan antara Pulau Sumbawa dengan Pulau Komodo, yang menjadi wilayah dari Taman Nasional Komodo, diprakirakan ketinggian gelombang maksimum berkisar 1,25 – 2,5 meter.

“Dalam kondisi cuaca buruk ketinggian gelombang ini dapat meningkat hingga dua kali lipat dari yang diprakirakan,” ujarnya pada Jumat, 17 Januari 2025.

Dengan kondisi ini, masyarakat yang beraktivitas di laut, seperti nelayan, operator wisata bahari maupun pengguna transportasi laut, diimbau agar terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG sebelum melakukan aktivitas di laut.

Diharapkan sebisa mungkin menghindari pelayaran di wilayah dengan potensi gelombang tinggi, terutama bila peringatan cuaca buruk telah dikeluarkan.

Maria juga mengimbau agar selalu mengecek kesiapan alat keselamatan, seperti pelampung dan alat komunikasi darurat sebelum berlayar. Sebaiknya perjalanannya ditunda jika kondisi cuaca semakin memburuk.

“Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata bahari di Labuan Bajo diimbau untuk bekerja sama dengan operator setempat dan mematuhi arahan otoritas pelabuhan guna memastikan keselamatan,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA