Kupang, Ekorantt.com – Para dosen Program Studi (Prodi) Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Nusa Cendana (Undana) meluncurkan dua buku berjudul Transformasi Administrasi Publik dan Indigenous Administrasi Publik belum lama ini.
Diterbitkan oleh Undana Press, dua buku ini menandai sebuah babak baru sekaligus bentuk komitmen untuk membangun iklim akademik yang dinamis di lingkungan kampus.
I Putu Yoga Bumi Pradana menjadi inisiator di balik penerbitan dua buku tersebut. Dia mengajak para sejawat dosen untuk bersama-sama menorehkan menulis buku yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik administrasi publik.
Dua buku itu bukan sekadar menambah koleksi literatur akademik, melainkan representasi nyata dari komitmen para dosen Administrasi Negara Undana untuk menjawab tantangan global sekaligus mengakar kuat pada kearifan lokal.
Buku‘Transformasi Administrasi Publik’ hadir sebagai respons terhadap isu-isu global terkini dalam ranah administrasi publik, menawarkan perspektif dan analisis yang relevan dengan dinamika perubahan zaman.
Sementara buku ‘Indigenous Administrasi Publik’ hadir sebagai jawaban atas kebutuhan untuk memahami dan mengaplikasikan aspek-aspek lokalitas dalam praktik administrasi, sejalan dengan visi Undana sebagai universitas berwawasan global
Inisiatif dan Proses Lahirnya Karya
Yoga Pradana mengatakan, dirinya mengenyam pendidikan di UGM. Iklim akademik di sana sangat dinamis.
Dia merasakan perbedaan signifikan dalam geliat intelektual di program studinya saat kembali mengajar pada tahun 2023. Kegelisahan ini kemudian memicu serangkaian inisiatif transformatif.
Yoga kemudian mengajak rekan-rekan dosen untuk menyelenggarakan konferensi internasional pertama di tingkat program studi, yang berhasil menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan akademik mereka.
Di 2024, Yoga kembali memprakarsai konferensi internasional kedua yang diberi nama CIKPAT (Conference International of Public Administration), sebuah forum ilmiah pertama di bidang administrasi publik yang diselenggarakan oleh Program Studi Administrasi Negara Undana.
Kemudian diikuti dengan penyelenggaraan CIPS (Conference International of Social and Political Science), yang semakin memperkuat citra program studi sebagai pusat kajian ilmu sosial dan politik yang progresif.
Yoga kemudian memberikan masukan konstruktif kepada ketua Prodi terkait penyusunan anggaran yang berbasis pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indeks Kualitas Terpadu (IKT).
Yoga menekankan pentingnya produk buku sebagai salah satu indikator capaian yang signifikan. Pasalnya, ketiadaan produk buku sebelumnya menjadi kendala tersendiri dalam proses akreditasi program studi.
Berangkat dari situ, Yoga berinisiatif untuk memotivasi dan membimbing rekan-rekan dosen dalam menghasilkan karya akademik demi menunjang suasana intelektual di lingkungan program studi.
Proses penulisan kedua buku ini melibatkan kolaborasi para dosen sebagai sebuah grup penulis yang solid.
Yoga berperan aktif dalam memberikan panduan teknis penulisan, termasuk menyediakan template yang memudahkan rekan-rekan dosen untuk menulis dengan gaya bahasa yang sesuai untuk publikasi buku, yang berbeda dengan gaya penulisan artikel jurnal ilmiah yang lebih formal.
Dalam prosesnya, penulisan buku ini tidak berhadapan dengan berbagai tantangan. Penetapan tenggat waktu yang ketat dan pengumpulan materi dari berbagai penulis menjadi dinamika yang harus dihadapi. Namun hal itu bisa diatasi berkat kerja sama tim.
Membangkitkan ‘Birahi Akademik’
Bagi Yoga, seorang dosen perlu memiliki dan terus membangkitkan “birahi akademik”, dan langkah fundamental untuk mewujudkannya adalah melalui kegiatan menulis.
Tugas utama universitas, kata dia, tidak hanya sebatas mentransfer ilmu pengetahuan yang sudah ada, tetapi juga aktif dalam memproduksi ilmu pengetahuan baru yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Isi dua buku ini memuat hasil-hasil riset terkini yang mungkin belum sempat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, namun dikemas dengan gaya bahasa yang lebih populer dan aplikatif.
Tujuannya adalah agar materi yang disajikan mudah dipahami oleh mahasiswa, bahkan oleh para praktisi yang berkecimpung di bidang administrasi publik. Dengan begitu, diharapkan berkontribusi bagi dinamika di lingkungan akademik.
Yoga menyoroti praktik di banyak universitas terkemuka, di mana dalam setiap jalinan kemitraan, cendera mata yang diberikan seringkali berupa buku-buku akademik yang merepresentasikan keunggulan intelektual institusi.
Yoga pun optimis bahwa jika semangat kolaborasi dan produktivitas akademik terus dipupuk dan dikembangkan secara bersama-sama, Undana akan terus berkembang menjadi lebih baik, terutama setelah berhasil meraih akreditasi unggul.