Sekber PBI Manggarai Raya Bahas Koordinasi Multipihak Demi Ketahanan Iklim

Asisten II Setda Kabupaten Manggarai, Yos Jelamu mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan nyata yang berdampak besar terhadap keberlanjutan bumi dan kehidupan di dalamnya.

Ruteng, Ekorantt.com – Sekretariat Bersama Pembangunan Ketahanan Iklim (PBI) Manggarai Raya mengadakan pertemuan koordinasi multipihak di Efata Ruteng, Rabu, 4 Juni 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan lembaga dan instansi, baik dari unsur pemerintah, LSM, maupun sektor swasta.

Asisten II Setda Kabupaten Manggarai, Yos Jelamu mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan nyata yang berdampak besar terhadap keberlanjutan bumi dan kehidupan di dalamnya.

Ia bilang, dampak perubahan iklim telah dirasakan secara langsung di wilayah Manggarai Raya.

“Kita melihat adanya perubahan pola cuaca ekstrem, peningkatan suhu, kenaikan risiko bencana alam, perubahan pola curah hujan, serta kejadian cuaca ekstrem lainnya yang kini menjadi kenyataan,” kata Jelamu.

Ia menyebut sektor pertanian, perikanan, kesehatan masyarakat, dan kelestarian sumber daya alam merupakan sektor-sektor yang terdampak secara langsung.

Oleh karena itu, menurut Jelamu, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat penting demi menjaga ketahanan dan kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, Jelamu melihat peluang di balik tantangan tersebut. “Perubahan iklim juga bisa menjadi peluang, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi baru.”

Jelamu mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim, mulai dari pengelolaan sumber daya alam, penggunaan energi terbarukan, hingga pengembangan pertanian berkelanjutan.

Ia pun mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan untuk berkontribusi nyata dalam upaya mitigasi dan adaptasi iklim.

“Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Mari kita mulai dari hal-hal kecil yang dapat berdampak besar,” ajak Jelamu.

Ia menekankan pentingnya pelestarian sumber daya alam melalui menjaga kebersihan lingkungan, mencegah deforestasi, serta pengelolaan air yang bijaksana.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan solusi yang efektif,” tambahnya.

Pemerintah, lanjutnya, terus berkomitmen mendorong kebijakan yang pro-lingkungan dan menyediakan fasilitas serta layanan yang mendukung upaya mitigasi dan adaptasi.

“Mari kita jadikan Manggarai Raya sebagai model daerah tangguh dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim,” tutupnya.

Kawal Hasil Rekomendasi

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bapperida Kabupaten Manggarai, Bonevantura Dedi Hendrian Dugis menegaskan, Sekber PBI dan Kelompok Kerja PBI akan mengawal seluruh hasil rekomendasi rapat agar terintegrasi dalam dokumen perencanaan daerah seperti RPJMD dan Renstra perangkat daerah.

“Memasukkan rekomendasi dalam dokumen perencanaan sangat penting agar rencana aksi benar-benar terlaksana dan dapat diukur berdasarkan indikator yang telah disepakati,” ujarnya.

Dedi menambahkan, Sekber PBI akan terus menjalin komunikasi intensif untuk mengevaluasi capaian indikator dan melakukan perbaikan bersama demi ketepatan waktu dan sasaran.

Ia senang karena telah terbentuknya struktur kepengurusan Sekber PBI yang lengkap, melibatkan seluruh komponen LSM dan lembaga non-pemerintah lainnya.

“Dengan struktur yang lengkap, koordinasi akan lebih mudah, dan kami optimistis rencana aksi yang disusun akan lebih kaya dan inovatif,” jelas Dedi.

Untuk sektor pangan, ia menyoroti pentingnya peningkatan Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai setiap tahunnya, termasuk upaya perluasan lahan tanam melalui pemanfaatan lahan tidur.

“Kelompok kerja PBI telah mengidentifikasi seluruh program, kegiatan, dan sub-kegiatan yang berkaitan langsung dengan isu perubahan iklim. Isu ini akan dikerjakan secara serius, terencana, terukur, dan bermutu, dengan sistem monitoring dan evaluasi yang memadai,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Wahana Visi Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Komodo, Yakines, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Plan Internasional, Yayasan Bambu Lestari, perwakilan Komunitas Momang Lino, Yayasan Ayo Indonesia, dan perangkat daerah dari tiga kabupaten: Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA