Ende, Ekorantt.com – Sekitar 60 siswa/i dari berbagai sekolah di Kota Ende mengikuti workshop pemanfaatan limbah dalam gerakan sadar wisata yang diselenggarakan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo-Flores di Gedung Imakulata Ende pada Kamis (15/10/2020). Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui BOP Labuan Bajo-Flores dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende.
Terpilihnya gedung Imakulata sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan, menurut Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Ende, Yoseph Lebu, adalah bagian dari mendorong para siswa untuk mengetahui sejarah dari gedung imakulata, yang dahulu dijadikan tempat pementasan drama oleh Presiden Pertama RI, Ir Soekarno selama masa pembuangan di Ende.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan literasi ekologi ini. Diharapkan siswa/i dapat mencintai lingkungan dan memahami pariwisata secara utuh.
Bupati Ende H. Djafar H. Achmad pada sambutan pembukaan menyampaikan bahwa pemahaman dan rasa cinta lingkungan harus diberikan kepada anak usia sekolah dalam konteks gerakan sadar wisata.
“Pariwisata bukan milik pemerintah saja. Pariwisata itu milik bersama. Bukan hanya fasilitas dan obyek wisata yang dikembangkan. Bagaimana mendorong cara pandang dan kecintaan terhadap lingkungan itu juga bagian penting dari pariwisata. Dan anak usia sekolah harus diberi pemahaman,” jelas Bupati Djafar.
Direktur BOP Labuan Bajo-Flores, Shana Fatina kepada Media di Ende menyampaikan kegiatan gerakan sadar wisata dengan tema lingkungan merupakan bagian dari mendorong anak muda terutama anak usia sekolah memiliki sumber daya manusia yang handal untuk mengelola pariwisata di flores yang menjadi miliknya sendiri.
“Yang paling sulit itu bagaimana kita membangun mimpi orang muda untuk mencintai pariwisata. Pengembangan pariwisata harus memiliki sumber daya yang baik. Sehingga pada saatnya nanti mereka bisa mengisi ruang mengelola pariwisata di bagian yang mana karena mereka sudah memiliki visi dan kesadaran serta kepercayaan diri bahwa pariwisata di Flores sudah berkelas dunia dan ini milik mereka,” pungkas Shana.