Bajawa, Ekorantt.com – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Ngada tidak memiliki anggaran untuk aspek keamanan pangan, terutama untuk mengawasi kandungan pestisida pada tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan dalam mendukung program Makan Gratis Bergizi (MBG).
“Pengawasan ada di bidang ketahanan pangan di dinas ini,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Dinstan) Kabupaten Ngada, Edeltrudis Ngole di ruang kerjanya, Selasa, 25 Februari 2025.
Ia menjelaskan pengawasan keamanan pangan dimulai saat proses persiapan lahan yang akan ditanam hortikultura dan buah-buahan hingga proses pasca-panen.
Namun, pihaknya mengalami kendala akibat keterbatasan anggaran.
“Padahal setiap proses harus dilakukan pengawasan dengan melakukan pengujian kandungan pestisida. Tapi kita terkendala anggaran,” kata Eldeltrudis.
Meski demikian, secara teknis pihaknya telah menyiapkan 12 kelompok tani untuk mendukung program MGB.
“Ini kelompok tani hortikultura dan buah yang akan mendukung program gratis bergizi.”
Edeltrudis menambahkan, untuk beras dan sayur pihaknya memastikan stok dalam kondisi cukup untuk satu tahun.
“Satu tahun kebutuhan beras diperkirakan 90 ton, sayur 72,0 ton dan buah 43,2 ton,” tutur Edeltrudis.
Terpisah, Ketua Fraksi PDI-P DPRD Ngada, Rinus Ndiwal mengaku pentingnya kolaborasi dinas pertanian, dinas peternakan, dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan.
“Apalagi kita belum ada lembaga yang secara khusus melakukan pengawasan tentang kadar organik sehingga kolaborasi itu penting,” kata Rinus.
Menurutnya, sistem pengawasan pangan sangat diperlukan agar makanan yang akan dikonsumsi oleh peserta didik layak dan tidak menimbulkan keracunan pada siswa.
Sedangkan terkait anggaran, ia mengaku dalam pembahasan di DPRD tidak pernah ada usulan terkait besaran anggaran untuk pengawasan pangan.