Mbay, Ekorantt.com – Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Muga Sada menantang Politeknik St. Wilhelmus Boawae untuk berinovasi saat kuliah umum di kampus itu pada Kamis, 22 Mei 2025.
“Kemarin IPB, Universitas Flores, dan INF sudah datang tawarkan inovasi mereka untuk membangun daerah, Politeknik St. Wilhelmus kapan?” ujar Gonzalo menanyakan.
Kuliah umum ini mengangkat tema produktivitas dan hambatan sektor peternakan dalam mewujudkan swasembada pangan di Nagekeo.
“Kita berharap kampus mampu menghasilkan riset yang menghasilkan teknologi tepat guna yang mampu menghasilkan produktivitas dan kualitas ternak,” tutur dia.
Dia meminta para mahasiswa untuk melakukan penelitian yang luarannya berguna bagi masyarakat.
“Kalau mahasiswa mampu melakukan penelitian dan terbukti, kampus bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan argumentasi ilmiah sesuai hasil penelitian,” kata Gonzalo.
Gonzalo juga mengingatkan mahasiswa program studi peternakan untuk menjadi peternak milenial dan menjadi wirausaha muda. Dengan berwirausaha, masa depannya dan daerah terjamin sejahtera
Pemerintah pun berkomitmen untuk mendukung wirausaha muda, kata Gonzalo.
Ia menambahkan bila Civitas St. Wilhelmus mampu menghasilkan teknologi, pemerintah berkomitmen untuk bekerja sama sehingga akan berdampak pada pembiayaan dari Anggaran Pembiayaan dan Belanja Daerah (APBD).
Dosen Politeknik St. Wilhelmus, Fabianus Lopi, menyatakan bahwa banyak lulusan kampus Politeknik St. Wilhelmus sudah terserap di berbagai bidang mulai dari Pegawai Negeri Sipil, wirausaha di bidang peternakan, dan lembaga swasta.
“Sumbangan nyata kita terhadap daerah saat ini yakni sumber daya manusia,” ujarnya.
Kampus juga melakukan sejumlah kegiatan nyata seperti pelatihan pembuatan pakan kepada petani khususnya kelompok tani yang ada di desa.
“Politeknik St. Wilhelmus memiliki program studi akuntansi, salah satu yang kita lakukan adalah pelatihan pembukuan kepada staf yang ada di desa,” kata Fabianus.
Sementara itu, Direktur Politeknik St. Wilhelmus, Frederikus Lena Djago mengatakan, kegiatan kuliah umum bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa.
“Sesuai data pada tahun 2021 sektor peternakan berkontribusi pada peningkatan ekonomi sebesar 10,18 persen sementara pertanian 29,17 persen,” ungkapnya.
Sektor peternakan, kata dia, hadir dalam mendukung penyediaan protein dalam rangka tersedianya swasembada daging di Kabupaten Nagekeo.
Namun persoalan yang dihadapi sekarang adalah banyak hewan ternak yang terserang penyakit. Ia berharap ada solusi yang bisa mengatasi masalah ini.