PKBM Pelihara Nagekeo Dorong Warga Belajar Jadi Usahawan

0

Mbay, Ekorantt.com – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pelita Harapan Rakyat (PKBM Pelihara) Kabupaten Nagekeo, NTT, terus meningkatkan kualitas warga belajar sesuai keahlian.

Upaya tersebut untuk mendorong setiap warga belajar dari 497 orang yang terinput dalam data pokok pendidikan menjadi usahawan kelak tamat dari lembaga pendidikan non formal tersebut.

“Selama ini lebih menjurus pada sisi akademis, sedangkan keterampilan tidak full. Karena itu kami benahi secara berlahan ke depan,” kata Direktur PKBM Pelihara Nagekeo Oscar Meta, Rabu pekan lalu.

Ia menerangkan lembaga pendidikan non formal seharusnya lebih mengedepankan keterampilan yang sesuai dengan kualifikasi melalui pendidikan vokasi.

Warga belajar mesti dibekali melalui pelatihan atau praktik untuk mengantar mereka menjadi pelaku usaha di tengah masyarakat.

“Tapi karena kami di sini belum punya BLK atau ruang praktik misalnya pada bidang tata boga dan tata busana maka ini menjadi kendala kami,” kata Oscar.

Ke depan, pihaknya berencana akan membangun rumah singgah atau rumah produksi sebagai salah satu alternatif untuk mengimplementas pendidikan vokasi. Rumah singgah itu dapat digunakan sebagai tempat usaha sekaligus sebagai asrama bagi warga belajar yang berasal dari luar daerah.

Dengan itu maka pendidikan karakter berjalan, bisnis juga. Selama ini warga belajar hanya datang belajar lalu pulang, kata Oscar.

“Kalau lahan masih ada sekitar 1 hektare. Sedangkan lahan praktik masih 3 hektare. Nah, kembali lagi kita tidak bisa mengharapkan sepenuhnya dari warga belajar,” tandas Oscar.

Hilarius Dorong IMASPIKA Undana Kupang sebagai Wadah Kembang Diri

0

Kupang, Ekorantt.com – Hilarius Karno resmi menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pendidikan Kimia (IMASPIKA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana Kupang periode 2023.

Pelantikan Hilarius Karno bersama badan pengurus IMASPIKA periode 2023 dilakukan oleh pembina IMASPIKA Undana Kupang, Yosep Lawa, S.Pd., M.Biotech pada Sabtu (11/2/2023) di aula SMAN 4 Kupang.

Hilarius bersama badan pengurus berjanji akan menjadikan organisasi IMASPIKA sebagai wadah bagi mahasiswa untuk pengembangan diri.

“Wadah ini harus dijadikan ruang minat dan bakat mahasiswa untuk ciptakan guru yang kreatif,” ujar Hilarius dalam sambutan.

Ia bersama pengurus akan mendukung kegiatan yang telah dirancang oleh program studi dan program-program yang telah dirancang atau disepakati dalam Rapat Umum Anggota (RUA).

Alumni IMASPIKA, Robinson berharap badan pengurus IMASPIKA Periode 2023 selalu mendengarkan atau mengikuti arahan dari pembina dan juga aturan dari kampus.

Badan pengurus juga diharapkan mampu bekerja sama dengan program studi maupun ikatan Alumni IMASPIKA Undana dalam melaksanakan seluruh program kerja yang telah disepakati.

Terpisah, Pembina IMASPIKA Yosep Lawa meminta para pengurus mampu menghidupkan kembali ormawa agar kegiatan tetap berjalan.

“Kegiatan di prodi tidak berjalan tanpa mahasiswa. Karena itu, harapan besar kepada mereka untuk kreatif dan inovatif karena ini adalah wadah bagi mereka belajar,” ujar Yosep.

Ia mengakui bahwa, setiap program kegiatan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Kimia selalu melibatkan mahasiswa.

Dengan itu diharapkan program kegiatan IMASPIKA disinergikan dengan program kegiatan yang ada di program studi seperti lomba cerdas cermat tingkat sekolah menengah atas se-Provinsi NTT.

“Sinkronisasi program dengan program. Karena itu harus segera membentuk panitia dalam pelaksanaan kegiatan cerdas cermat se-NTT,” kata dia.

Yosep mengatakan lomba cerdas cermat ini sepenuhnya diselenggarakan oleh mahasiswa mulai dari susun soal, mencari dana dan mencari sponsor. “Proses pembelajarannya di sana. Ini wadah untuk pengembangan kognitif dan juga soft skill,” tandas Yosep.

Nagekeo Perbanyak Produk Lokal dalam Era Transformasi Teknologi

0

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendorong pelaku usaha di wilayah itu agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Upaya pemerintah dengan memperbanyak produk lokal masuk ke dalam era transformasi teknologi melalui aplikasi e-katalog.

“Yang kita tidak bisa menolak ialah transformasi mengenai teknologi ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Semua sudah terbuka,” kata Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Nagekeo Ignasius Sengsara di Mbay, Jumat.

Ignasius berkata, pihaknya terus berupaya mewujudkan pemanfaatan katalog lokal sebagai media belanja pemerintah. Hal itu dimulai terlebih dahulu memperkuatkan cara pikir (mindset) aparatur pemerintah pada tiap-tiap organisasi perangkat daerah.

“Sesuai ketentuan barang dan jasa, karena ini e-katalog. Dinas yang belanja produk harus yang sudah terdaftar di katalog, di luar itu tidak. Kami terus mengidentifikasi kebutuhan di perangkat daerah untuk menyesuaikan belanja dalam sistem elektronik,” ujar dia.

Kemajuan sistem teknologi juga mendorong aparatur pemerintah turut beradaptasi dalam pengadaan. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa memaksimalkan sumber daya untuk mendukung indikator daerah yang di dalamnya indeks pengelolaan pengadaan.

Untuk memenuhi belanja atau pengadaan barang dan jasa, Pemkab Nagekeo terus perkuat pemanfaatan katalog lokal sebagai media belanja pemerintah yang berkelanjutan. Sejauh ini, sudah sebanyak 10-15 UMKM lokal di Nagekeo tengah berproses untuk menayangkan produknya pada katalog lokal LKPP.

Igansius menyebutkan ada empat etalase yang telah terisi dari 22 etalase yang dibuka. Saat ini sedang berproses adalah makan dan minum serta alat tulis kantor, dari sebelumnya sudah terisi Beras Mbay (Mbay Natural Rice) dan susu anti stunting.

“Jadi, upaya ini sejalan dengan kebijakan nasional tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri secara elektronik. Sehingga, kami berharap pelaku usaha kecil menengah bisa memiliki perizinan berusaha untuk didaftarkan ke LPSE Nagekeo,” kata Ignasius menandaskan.

 

Polisi Dalami Kasus Percaloan di Disdukcapil Manggarai

0

Ruteng, Ekorantt.com – Polisi sedang mendalami dan memeriksa terduga calo, Apong dan seorang staf Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manggarai di Mapolres Manggarai, Jumat, 10 Februari 2023.

Keduanya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) saat hendak melakukan transaksi dalam pengurusan dokumen di halaman Kantor Disdukcapil Manggarai yang beralamat di Jalan Ade Irma, Ruteng.

Dalam kasus ini, korbannya adalah Sandrianus Supardi dan Baldianus Farman. Mereka telah melakukan perekaman e-KTP sejak Januari lalu. Namun, menurut pengakuan petugas, pihak dinas telah kehabisan blangko.

Keduanya pun diarahkan oleh seseorang untuk menghubungi Apong, terduga pelaku calo. Akan tetapi, Apong mengaku telah kehabisan blangko.

Apong kemudian berupaya lewat “pintu belakang” asalkan kedua korban rela membayar Rp100 ribu per KTP. Artinya jika dikalkulasikan, keduanya harus membayar Rp200 ribu.

Tapi, sebelum kedua korban menyerahkan uang, mereka berdebat dengan Apong, mempermasalahkan pengurusan KTP yang lama dan harus menelan biaya, apalagi biayanya diserahkan ke staf di dinas.

Tak lama kemudian, polisi datang setelah mendapat laporan warga. Polisi langsung menangkap Apong dan mengecek jejak komunikasinya, lalu arahkan ke ruangan Kantor Disdukcapil untuk menanyakan oknum pegawai yang berhubungan dengan Apong.

Kemudian, keduanya digelandang ke Polres Manggarai untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Keduanya telah diperiksa polisi.

Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten mengatakan, pihaknya telah mengamankan pelaku calo dan oknum staf Disdukcapil Manggarai. Polisi masih memeriksa dan mendalami kasus ini.

“Kita dalami apakah benar ada calonya atau mungkin ada pungutan liar lainnya. Nanti kita lihat. Ini pemeriksaan masih berlangsung,” ucapnya saat ditemui di Mapolres Polres Manggarai.

Pihaknya, kata AKBP Yoce, kemungkinan akan memanggil beberapa orang lagi untuk dimintai keterangan.

“Dua orang ini, satu orang masyarakat biasa dan satu orangnya lagi adalah pegawai,” sebutnya.

Untuk korban, lanjut dia, pihaknya juga masih mendalami  apa yang mereka lakukan.

“Nanti perbuatannya melanggar apa kita masih kumpulkan bukti-bukti lainnya,” pungkasnya.

Kenapa Anda Harus Memilih KSP Kopdit Pintu Air?

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air berdiri pada 1 April 1995 dan kini jadi koperasi besar urutan satu di Indonesia dari sisi jumlah anggota terbanyak.

Jelang rapat tahun buku 2022 mendatang pun jumlah anggota terus bertambah. Keutamaan yang dimiliki lembaga ini tentu menjadi magnet tersendiri bagi calon anggota untuk terus datang dan mendaftarkan diri menjadi bagian dari keluarga besar KSP Kopdit Pintu Air.

Berikut beberapa alasan yang wajib Anda ketahui kenapa KSP Kopdit Pintu Air menawarkan berbagai keuntungan yang akan Anda miliki setelah mendaftar sebagai anggota.

Pertama, bunga simpanan saham 1% per bulan. Kedua, solidaritas duka Rp3-7 juta. Ketiga, solidaritas kesehtan Rp1 juta per tahun. Keempat, anggota baru mulai usia 0-76 tahun.

Kelima, anggota dapat melakukan suplesi pinjaman. Keenam, anggota dapat menentukan sendiri jangka waktu pinjamannya. Ketujuh, pinjaman dapat di-reschedule atau pembaharuan pinjaman.

Tentang segala keutamaan dari KSP Kopdit Pintu Air dapat juga Anda akses dari testimoni anggota yang ada di website berita ekorantt.com, majalahpeluang.com dan fortunapress.com.

Tentu, jangan lupa, Anda juga boleh mengakses dari website resmi kspkopditpintuair.com.

Ketua Forsadika Minta Insan Pers Dorong Pemerintah Mengadvokasi Hak Disabilitas

0

Maumere, Ekorantt.com – Ketua Forum Bela Rasa Difabel Nian Sikka (Forsadika) Yoseph Loku, meminta insan pers mendorong pemerintah supaya mengadvokasi hak-hak disabilitas.

“Insan pers lewat tulisan harus mendorong pemerintah setempat untuk memperhatikan hak-hak penyandang disabilitas yang belum dipenuhi,” ujar Yos kepada Ekora NTT, Kamis (9/02/2023).

Menurut Yos, penyandang disabilitas mengalami diskriminasi akibat minimnya pemahaman masyarakat dan stigmatisasi.

“Minimnya pemahaman menjadi salah satu tantangan yang dihadapi untuk dapat memperoleh ruang publik yang ramah dan berkeadilan. Untuk itu diharapkan teman-teman pers lebih banyak menulis tentang penyandang disabilitas sehingga masyarakat tahu tentang hak-hak disabilitas,” pinta pria asal Talibura ini.

Yos menjelaskan, fokus Forsadika saat ini adalah sosialisasi memberikan pemahaman tentang isu disabilitas.

“Saat ini kita turun ke kecamatan-kecamatan sosialisasi dan pendataan Sahabat Difabel. Karena pemahaman isu disabilitas di Nian Sikka belum inklusi di tengah masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah,” ujarnya.

Yos bilang Forsadika akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat paham dulu tentang karakter disabilitas baru mengadvokasi.

“Setelah itu pembentukan kelompok disabilitas di desa dan kecamatan juga berusaha mendapatkan SK dari desa,” katanya.

Ia juga mengakui bahwa saat sosialisasi pihaknya menyampaikan profil organisasi dan juga program kerja Forsadika.

Yos bilang, ada 5 kecamatan yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi yakni Bola, Talibura, Mego, Mapitara, dan Magepanda.

Ketika ditanya tentang data jumlah anggota Forsadika, Yos mengatakan untuk data belum ter-update.

“Data lama dampingan Caritas sebanyak 540 orang tersebar di 25 kelompok. Tetapi pasti sudah ada penambahan anggota,” pungkasnya.

Sementara Koordinator Program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Caritas Keuskupan Maumere Margaretha Helena kepada Ekora NTT mengakui bahwa masyarakat akar rumput belum banyak paham tentang inklusi.

Helen menambahkan, supaya masyarakat tahu dan paham maka harus memperbanyak sosialisasi dan kampanye.

“Advokasi perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Tidak hanya dari Forsadika juga pemerhati penyandang disabilitas dan Pers,” tutupnya.

KPU NTT Belum Tetapkan Honorarium Badan Ad Hoc untuk Pilkada

0

Kupang, Ekorantt.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menyetujui honorarium bagi Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu 2024.

Kenaikan honorarium ini termuat dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-647/MK.02/2022 yang diteken pada 5 Agustus 2022 lalu.

Walaupun telah disepakati tentang honorarium Badan Ad Hoc secara nasional, KPUD NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT belum menemukan formulasi yang tepat terkait pembiayaan.

“Secara nasional PPK itu mencapai Rp2,5 juta sekian. Sementara kita di NTT itu, kemampuan daerah kita itu tidak mampu membiayai seperti angka nasional,” ujar Juru Bicara KPUD NTT Yosafat Koli di Kupang beberapa waktu lalu.

Belum adanya keputusan honorarium untuk Badan Ad Hoc ini menyebabkan sampai saat ini belum dilakukan kesepakatan antara KPUD NTT dengan Pemerintah Provinsi NTT karena berhubungan dengan anggaran.

“Anggaran untuk membiayai Badan Ad Hoc harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Gubernur tidak bisa membuat keputusan sendiri mengingat anggaran ini akan dikembalikan ke kabupaten/kota,” ungkap Yosafat.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kabupaten/kota, KPUD kabupaten/kota dan juga Bawaslu memutuskan dan selanjutnya gubernur mengeluarkan surat keputusan.

“Untuk angka pastinya itu kita belum tahu. Karena itu, koordinasi para pihak ini sangat dibutuhkan untuk segera memutuskan angka pastinya,” tandas Yosafat.

Peran Penting Guru Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

0

Ende, Ekorantt.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan guru penggerak sangat berperan dalam implementasi penerapan kurikulum merdeka.

Kadis Linus menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerja ke SMAN 1 Nangapanda, Kabupaten Ende, Rabu pekan ini.

Di hadapan para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik, serta tim Pengawas Terpadu Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Ende, Linus menegaskan pentingnya sinergitas dan kolaborasi dalam dunia pendidikan, pemanfaatan aset sekolah sebagai media pembelajaran, dan mendorong guru mengikuti seleksi calon guru penggerak.

Ia kembali menegaskan bahwa para guru harus inovatif dan selalu berpikir maju untuk meningkatkan kemampuan diri termasuk mengikuti seleksi guru penggerak.

Dengan itu, para guru dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara benar serta dapat bergabung ke dalam komunitas belajar di sekolah.

“Supaya bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta mengaktualisasikan Profil Pelajar Pancasila (PPP) secara benar dalam kegiatan pembelajaran,” ujar Linus.

Kepala SMA Negeri 1 Nangapanda Simon Lowa membeberkan mengenai kemajuan pelaksanaan kebijakan pendidikan dan pengembangan beberapa program unggulan yang telah dicanangkan melalui Kurikulum Merdeka.

Namun dari itu, ia juga menerangkan kondisi guru, tenaga kependidikan, dan keadaan terkini di sekolah itu.

“Mayoritas guru SMA Negeri 1 Nangapanda adalah guru honorer. Semoga ada kebijakan pengangkatan ASN PPPK bagi para guru dan pegawai. Calon Guru Penggerak sebagian besar sudah mendaftar. Sedangkan, terkait rencana strategis, seperti pembangunan sarana dan prasarana atau fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah seperti yang sudah dilihat,” ungkap Simon.

Dalam kunjungan tersebut Kadis Linus Lusi didampingi Konsultan Pembelajaran Ditjen GTK Kemendikbud Ristek Weilin Han dan Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT Wirman Kasmayadi.

Marselus Lado Gelar Rapat untuk Tentukan Titik Start di Pintu Air Cabang Kupang

Kupang, Ekorantt.com – Marselus Lado adalah manager terpilih KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kupang menggantikan rekannya Bernadus Noviyanto yang berpindah tugas ke Kopdit Pintu Air Cabang Maumere.

Sebelumnya, Marselus bertugas sebagai manager di Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo-Surabaya.

Tehitung sejak 23 Januari 2023, Marselus mulai berkantor di Cabang Kupang. Dalam rapat evaluasi tutup buku periode Januari 2023, ia menjadikan momen tersebut sebagai titik awal kariernya memimpin Kopdit Pintu Air Cabang Kupang.

Rapat bersama dijadikannya sebagai kesempatan untuk penyamaan komitmen menuju tujuan yang ingin dicapai secara bersama.

Kepada Ekora NTT pada Sabtu, 11 Februari 2023, Marselus bilang, keberhasilan yang diraih bukan menjadi sukses perorangan, tetapi keberhasilan yang dicapai menjadi sukses bersama dan bila gagal pun menjadi kegagalan bersama.

Dijelaskannya, terkait rapat evaluasi memang sudah menjadi kegiatan rutin di lembaga KSP Kopdit Pintu Air, namun ada yang berbeda bila evaluasi itu dilakukan bagi seseorang yang baru menempati salah satu posisi di tempat tugas yang baru.

Hal ini dilakukannya tidak sekedar mengetahui kemajuan yang telah dicapai tetapi juga menjadi patokan awal sebagai landasan mengukur prestasi seorang pemimpin ke depannya.

“Sehingga bukan hanya soal data dan angka yang berkaitan dengan uang dan orang semata, akan tetapi mengetahui permasalahan yang menjadi faktor penghambat juga sangat penting. Pada sisi lain evaluasi juga bermaksud untuk memupuk semangat team work agar tetap kompak,” tandasnya.

Dari pertemuan itu, Marselus mengatakan, mereka bersama-sama merumuskan langka konkrit kerja sesuai tupoksinya masing-masing. Mulai dari menyusun jadwal kunjungan ke titik kumpul dan kelompok; merencanakan penyaluran pinjaman serta penagihan pun menyiapkan data-data untuk dilaporkan.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Komite, Pendeta Yohanes Jaru, Wakil Ketua Komite, Aloisius Kami dan Manager  Area, Maria Margaretha Dua Mita serta 35 orang staf lainnya.

Sebagai catatan, sampai akhir Januari 2023, Cabang Kupang telah menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan. Semisal Simpanan Pokok tercatat Rp613.125.000 dan Simpanan Wajib Rp7.688.899.000 dan Simpanan Sukarela Rp35.627.742.516.

Sementara jumlah pinjaman beredar sebesar Rp61.505.771.500. Total simpanan saham serta non saham Rp76.163.465. Dari angka-angka tersebut membentuk total aset di KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kupang sebanyak Rp172.796.430.543 dari jumlah anggota sebanyak 12.487 orang.

Pemerintah Tutup Paksa Warkop di Pasar Puni Ruteng

0

Ruteng, Ekorantt.com – Pemerintah menutup paksa dan memberhentikan aktivitas jual beli di sebuah warung kopi di Pasar Puni, Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Kamis, 9 Februari 2023.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Manggarai, Charlenson Z. Rihimone menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada aktivitas di tempat tersebut yang mengganggu keamanan warga sekitar.

“Kami langsung koordinasi dengan lurah dan RT. Kemudian dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, sehingga kegiatan penertiban di atas tidak menimbulkan konflik,” kata Charles.

Kata Charles, semula pemilik Warkop mengajukan permohonan kepada Badan Pendapatan Daerah untuk membuka usaha jual beli jenis sembako atau warung kopi.

Namun, aktivitas di situ justru berbeda dengan yang diajukan dalam permohonan. Padahal, jelas Charles, pihaknya hanya mengizinkan aktivitas jual beli, sebagaimana pemanfaatan dari pasar.

“Kalau awal-awal mereka izin mau buka itu, tentunya kami tidak menyetujui. Kami menyetujui karena mereka menginformasikan ke kami bahwa mereka melakukan kegiatan ekonomi seperti yang ada di pasar,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Charles, menindak tegas pihak yang menggunakan tempat usaha tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

“Ini contoh bagi pengguna stan-stan lain. Jika ada yang melanggar, maka tidak segan-segan kami akan mempersilakan pengguna stan untuk angkat kaki,” pungkasnya.

Senada Lurah Pau, Yustinus Jonadi Janta berkata, akhir-akhir ini, dirinya sering mendapat laporan dari RT setempat bahwa di tempat itu sering terjadi keributan. Bahkan aktivitas berlangsung hingga pagi hari.

“Karena di sana bukan lagi tempat jual beli, tapi tempat untuk minum mabuk,” terangnya.

Yustinus telah berupaya melakukan teguran secara lisan maupun tertulis. Akan tetapi, pengguna stan tidak mengindahkannya.

“Bahkan menurut informasi dari RT, setiap kali pesta-pesta di Ruteng ketika mereka mabuk mereka kumpul di sana. Sehingga banyak warga yang mengeluh terkait situasi di Pasar Puni sekarang,” jelasnya.

Pemilik stan, lanjut Yustinus, menyiapkan juga hiburan karoke seharga Rp20 ribu per lagu.

“Karaoke juga yang mengganggu teman-teman sekitar pasar. Karena bunyi musik bisa berlangsung sampai larut malam. Melibatkan anak di bawah umur,” sebutnya.

Sementara Martinus Paur, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengapresiasi langkah pemerintah yang menutup aktivitas di Warkop itu. Sebab, aktivitas di sana sangat mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.

Martinus bilang, dirinya mendengar kabar bahwa aktivitas di tempat itu juga melibatkan anak di bawah umur.

“Kami juga sangat resah. Karena menurut berbagai informasi yang kami terima seperti itu sudah. Bahwa ada aktivitas yang melibatkan anak-anak di bawah umur, sehingga kami merasa takut,” terangnya.

Ia berharap aktivitas yang serupa tidak akan terjadi lagi di Pasar Puni.