Larantuka, Ekorantt.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur dan Startup FishOn menggelar Bimtek Teknologi Digital bagi nelayan Flores Timur di Ballroom Hotel Asa Larantuka, Rabu (28/9/2022) pagi, pukul 08:00 Wita.
Kegiatan ini sebagai pengejawantahan program transformasi digital bagi para nelayan dan diikuti 100 nelayan di Kabupaten Flores Timur.
Sentilan soal potensi pendapatan sektor maritim di Kabupaten Flores Timur, yang terbilang cukup besar dalam sektor perikanan tangkap juga menjadi bahan pembicaraan dalam Bimtek tersebut.
Wijayanto, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, Logistik Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, Kominfo telah merancang beberapa inisiatif digitalisasi ke dalam enam sektor strategis, yang salah satunya adalah sektor maritim.
Sektor strategis maritim diklasifikasikan ke dalam dua macam proses yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
“Dengan program nelayan digital ini, nantinya para nelayan diajarkan untuk bisa menggunaan teknologi yang tepat guna untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan, cuaca, gelombang, perkiraan BBM dalam sekali trip penangkapan dan juga info harga jual ikan,” katanya.
Dari situ, lanjut dia, nelayan dapat mengoptimalkan setiap trip penangkapan ikan dengan baik serta menambah potensi penghasilan mereka.
“Dalam era industri 4.0, segala sektor tak lepas dari kemajuan teknologi. Teknologi mendorong peningkatan produktivitas dan memudahkan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan,” terang Wijayanto kepada wartawan di Flores Timur.
Tidak hanya itu, Kominfo juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada 100 nelayan yang ada di sekitaran Larantuka.
Kegiatan pelatihan tersebut digelar di Ball Room Hotel Asa Larantuka dengan menghadirkan beberapa stakeholder yang ada seperti Kementerian KKP, Stratup FishOn dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur.
Wijayanto lebih jauh menerangkan, dengan adanya program tersebut, diharapkan nelayan yang bergabung akan menjadi nelayan yang produktif dengan tingkat efektifitas yang tinggi serta bisa menghasilkan ikan yang berkualitas terbaik dengan nilai jual yang mumpuni.
Program ini, katanya, dapat menjadi pilot project yang diharapkan bisa berlanjut hingga membentuk ekosistem perikanan tangkap yang menghasilkan produk terbaik dan sustainability serta bisa membantu mensejahterakan nelayan-nelayan kecil.
Koordinator FishOn NTT, Yovani Maria Renya Rosari mengatakan kegiatan tersebut sangat membantu para nelayan untuk meningkatkan efisiensi mereka pada saat melaut, juga produktivitas mereka untuk menangkap ikan serta kepastian mereka mendapatkan harga yang lebih baik.
“Dengan kehadiran pemerintah, diharapkan semoga rantai pasok akan terjaga dengan baik ke depannya,” kata Vonny Francis.
Yovani Maria Renya Rosari, mengatakan aplikasi Startup FishOn akan diperkuat dengan fitur-fitur lain agar mempermudah nelayan saat melaut.
“Dari 100 nelayan bisa mengajarkan kepada yang lain, dan target kami untuk Flores Timur 5.000 nelayan,” pungkasnya
Plt. Perikanan, Anton Lebih mengatakan, dengan kegiatan hari ini, menghantar nelayan agar lebih terampil dan punya prospek dan harapan.
“Di sini sesungguhnya kita sungguh-sungguh ditinggikan oleh negara. Negara mem-bimtek nelayan dan menjadikan nelayan itu bermartabat. Dan teknologi ini membantu kerja kita. Selain itu, secara sosial ekonomi kita naik kelas,” katanya.
Sementara itu, nelayan Flores Timur, Wilhelmus Pati Niron juga angkat bicara. Ia mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut, semoga ke depan mereka lebih baik dan maju.
“Aplikasi ini dapat membantu perekonomian kami,” imbuhnya serius.
Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 56 perpustakaan ramah anak Taman Bacaan Pelangi diresmikan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, dalam kurun waktu dua minggu (19 September-5 Oktober 2022).
Peresmian tersebut merupakan bagian kerja sama multi pihak guna meningkatkan keterampilan membaca siswa di sekolah.
Sebanyak 6.300 anak di Kabupaten Nagekeo kini sudah bisa menikmati perpustakaan ramah anak baru di sekolah mereka.
Pemerintah Kabupaten Nagekeo berterima kasih atas kontribusi dan kepedulian Taman Bacaan Pelangi dan Room to Read terhadap peningkatan minat baca anak-anak di daerah ini.
“Keberadaan perpustakaan ramah anak akan berdampak positif terhadap kemampuan literasi anak-anak di Nagekeo. Kami juga mengapresiasi pihak sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat desa atas kerjasamanya yang luar biasa. Semua ini kita lakukan demi peningkatan kualitas pendidikan anak-anak dan masa depan mereka,” kata Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Don dalam keterangan pers, Selasa.
Selain pendirian perpustakaan di sekolah-sekolah, adapun sebanyak 567 guru maupun kepala sekolah di 56 sekolah dasar mendapatkan pelatihan-pelatihan tentang sistem pengelolaan perpustakaan dan berbagai program literasi pengembangan kebiasaan membaca anak.
Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil menyebutkan dengan diresmikannya perpustakaan-perpustakaan di Nagekeo ini, maka Taman Bacaan Pelangi telah mendirikan total 205 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 19 pulau di IndonesiaTimur.
Nila memandang keberadaan perpustakaan berperan penting dalam mengembangkan minat baca, kemampuan literasi, maupun perkembangan karakter anak. Di samping itu, anak menjadi kreatif, mampu berimajinasi, berempati, dan berani bermimpi besar.
“Oleh sebab itu, Taman Bacaan Pelangi berkomitmen untuk terus mendirikan perpustakaan-perpustakaan berkonsep ramah anak di Indonesia, terutama di daerah-daerah pelosok Indonesia Timur, serta meningkatkan kapasitas guru-guru di berbagai pelosok Indonesia,” kata dia.
Untuk diketahui, Taman Bacaan Pelangi (TB Pelangi) adalah Yayasan sosial yang berfokus pada peningkatan literasi anak-anak di Indonesia Timur.
Yayasan tersebut didirikan pada 2009 yang hingga saat ini telah mendirikan dan mengelola 205 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 19 pulau di Indonesia Timur.
TB Pelangi juga memberikan pelatihan kepada lebih dari 5.858 guru-guru di daerah, menyediakan lebih dari 285.450 buku cerita anak-anak, serta memberikan akses buku bacaan kepada lebih dari 41.738 anak di daerah terpencil di Indonesia Timur.
Karena konsisten dalam meningkatkan literasi siswa dari tingkat dasar, TB Pelangi akhirnya mendapatkan penghargaan Anugerah Nugra Jasa Darma Pustaloka 2013 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Maumere, Ekorantt.com – Guna meminimalisir terjadinya kecelakaan laut atau zero accident, Komandan Lanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (27/9/2022).
Dalam sidak tersebut, Danlanal Maumere didampingi Satuan Tugas (Satgas) Pelindo Regional 3 Sub Reg. Bali Nursa Maumere.
Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P), Ady Dharmawan mengatakan, kegiatan sidak tersebut untuk memastikan kesiapan serta kelengkapan baik administrasi pelabuhan maupun perkapalan agar meminimalisir terjadinya kecelakaan laut.
“Mengingat wilayah NTT adalah salah satu wilayah yang mengalami musim angin menurut BKMG Pusat,” ujarnya.
Kapal yang disidak adalah Kapal Dharma Rucitra VII yang melayani pelayaran rute Maumere-Labuan Bajo-Surabaya serta kapal penyeberangan antar pulau di Kabupaten Sikka.
Selain sidak ke kapal, Danlanal Maumere menyambangi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Laurentius Say.
Pada kesempatan itu, ia memperkenalkan diri sebagai Danlanal yang baru sekaligus ingin menjalin silaturahmi.
“Terima kasih kepada Kepala KSOP Lorens Say Maumere, Bapak Johanes Ola yang telah menerima kunjungan saya,” ucap Ady Dharmawan.
Ia berharap semoga ke depannya terus bersinergi dalam dunia kelautan serta mengawal kapal-kapal agar aman dan selamat dari dan ke Maumere.
Dalam sidak itu, ia juga menyampaikan kepada ABK Kapal, baik penyeberangan antar pulau di kabupaten dan jarak jauh, agar selalu memperhatikan dan mengutamakan keselamatan (Safety First) penumpang.
Tambahan lainnya, selain mengutamakan keselamatan penumpang, pihak pemilik jasa transportasi laut harus melengkapi peralatan keselamatan penumpang dan kapal yang telah diwajibkan.
“Selalu perhatikan perawatan mesin kapal, serta melengkapi surat-surat kapal maupun ABK,” ujar Ady.
Bila Anda ingin berekreasi sambil menikmati keindahan alam pantai, tidak perlu pergi jauh dan menghabiskan uang yang banyak. Ada begitu banyak pantai mempesona yang tersebar di Nusa Flobamorata. Memang, orang bilang Nusa Tenggara Timur tidak pernah kekurangan objek wisata alam pantai yang menarik. Di provinsi kepulauan ini, setiap pulau memiliki pantai yang indah dan menarik.
Salah satunya adalah Pantai Rako. Pantai ini berada di pulau Flores, tepatnya di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Pantai yang berada di wilayah Selatan Kabupaten Flores Timur ini memiliki segala atribut sebagai tempat rekreasi karena keindahan alam yang mempesona.
Pantai Rako dibaluti bentangan pasir putih yang mencapai 1 kilometer. Setiap mata yang memandangnya akan terpana. Laut biru yang menghadap ke Laut Sawu senantiasa menarik setiap orang yang datang untuk menyelaminya. Di Pantai Rako, Anda boleh mandi dan berjemur sepuasnya.
Ada Tanjung Makassar dan Tanjung Manuk
Di lain sisi, ketika kita berada di Pantai Rako, rasanya seperti dikawal tanjung Makassar dan tanjung Manuk yang mengapit di sisi timur dan barat. Kedua tanjung yang menjulang kokoh membentengi Rako ini menambah daya eksotik pantai Rako.
Pantai Rako adalah paket komplet untuk dikunjungi. Selain keindahan alam pantai yang menawan, Pantai Rako juga menjadi arena berselancar. Pada bulan Maret, April, November, dan Desember, ombak di panti Rako cukup besar dan ini bisa dimanfaatkan untuk surfing. Ombak yang menggulung di Pantai Rako cocok untuk para pencinta pencinta surfing menguji adrenalin.
Seorang peserta sedang bermain selancar di Pantai Rako, Flores Timur [Foto : dok Disparbud Flotim]
Pantai Rako adalah tempat yang cocok untuk melepas penat dan lelah atau sekedar bersenang-senang, menghalau kejenuhan, atau mengakhiri weekend bersama keluarga. Karena itu Pantai Rako layak untuk dimasukkan dalam daftar kunjungan Anda. Ajaklah keluarga, pacar, teman Anda untuk menikmati pemandangan alam pantai atau memanjakan diri dengan bening biru laut. Juga bagi pencinta surfing, datanglah untuk menjajal ombak Pantai Rako.
Kalian dapat menjangkau Pantai Rako menggunakan tranportasi umum maupun pribadi seperti kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses transportasi menuju ke Pantai Rako di wilayah Selatan Wulanggitang terbilang mudah. Dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur berjarak 50-an menuju Boru, ibu kota Kecamatan Wulanggitang. Sementara dari arah Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka berjarak 70-an km menuju Boru.
Dari Boru, Wulanggitang, Pantai Rako yang berjarak kurang lebih 10 km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Kondisi jalannya sudah bagus. Dari Boru menuju Hewa jalannya beraspal. Sementara dari Hewa ke pantai Rako jalannya disemenisasi atau berupa rabat beton.
Perjalanan dari Boru akan melewati beberapa perkampungan (Kumaebang, Bawalatang, Duang) yang termasuk dalam Desa Nawokote. Kita akan mendapati sebuah pertigaan sebelum tiba di Desa Hewa. Dari pertigaan ini berbeloklah ke arah kanan menuju Hewa. Jalan yang sudah diaspal banyak yang berlubang. Anda tidak bisa memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
Memasuki Desa Hewa, tidak banyak rumah penduduk yang ditemukan di pinggir jalan. Sebagian besar orang Hewa bermukin di sebelah atas jalan. Setelah melewati perkampungan Hewa, sekitar 500 m, terdapat sebuah pertigaan. Berbeloklah ke arah kiri melewati jalan semenisasi kurang lebih 2 km untuk sampai di Pantai Rako.
Ketika memasuki wilayah Pantai Rako, suasana pantai mulai terasa dan aroma laut mulai menyambut setiap pengunjung yang datang. Sementara di sisi kiri dan kanan jalan, pohon lamatoro berjejer menyapa siapa saja yang berkunjung.
Pantai Rako yang masih alami dengan potensi yang menjanjikan telah dilirik untuk dikembangkan. Selain keindahan alam, keunggulan Pantai Rako yang tidak dimiliki pantai lain di Flores Timur adalah ombak yang bagus untuk aktivitias selancar. Potensi Rako sebagai arena surfing ini diendus pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan mengembangkanya.
Dukungan pemerintah Flores Timur terus diberikan dalam mempromosikan Pantai Rako. Pada tahun 2019, Rako dijadikan salah satu tempat kegiatan festival “Bale Nagi” yang dilaksanakan Pemda Flores Timur di mana salah satu kegiatannya adalah berselancar.
Olahraga selancar belum populer di masyarakat. Karena itu pada tahun 2021, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur mengadakan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Alam Selancar. Bertempat di pantai Rako, tempat pertama kali olahraga ini diperkenalkan kepada masyarakat Flores Timur, didatangkan tiga instruktur dari Rote, yaitu Rudolf O. J. Frans Mandeto, Yohanes Duad Killy dan Daniel Killy.
Ketiga instruktur yang tergabung dalam Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) memberikan pelatihan selancar kepada masyarakat di wilayah selatan Wulanggitang dan sekitarnya selama tiga hari. Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat semakin mencintai selancar dan menjadi pemandu wisatawan yang ingin menjajal ombak pantai Rako.
Terus Berbenah
Pantai Rako terus berbenah. Kelompok sadar wisata Pantai Rako pun dibentuk. Melalui pokdarwis ini, sarana prasarana di Pantai Rako dibenahi. Dengan bantuan pemda Flores Timur dan pihak ketiga, beberapa pondok dan lopo dibangun di bibir pantai. Fasilitas MCK juga dibangun. Meteran listrik dipasang. Papan selancar didatangkan. Sound system disediakan. Tempat untuk berfoto dengan tulisan yang menarik disediakan.
Pembenahan dan promosi yang gencar dilakukan telah menarik banyak pengunjung. Menurut pengelola yang juga ketua pokdarwis Pantai Rako, Kristoforus Uran, kunjungan wisatawan ke pantai Rako semakin meningkat. Setiap akhir pekan atau hari libur, Rako menjadi tempat rekreasi masyarakat lokal Flores Timur.
Selain itu pantai Rako juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengadakan kegiatan atau acara di alam terbuka. Banyak pasangan yang bahkan menjadikan Rako tempat pemotretan pre-wedding. Ada juga menjadikan Rako pengambilan video klip lagu.
Pengunjung Pantai Rako tidak hanya wisatawan lokal dan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara seperti Perancis, Italia, Inggris. Pengunjung ini ada yang datang sendiri, ada yang dalam kelompok. Ada tamu yang bahkan menginap bermala-malam di Pantai Rako.
Pengunjung yang ingin menginap, di Pantai Rako terdapat pondok yang bisa digunakan untuk tidur. Atau Anda bisa menyewa homestay di Desa Hewa.
“Kunjungan ke Rako semakin banyak. Tidak hanya orang kita tetapi juga dari luar negeri. Ada yang dari Perancis, Italia, Inggris. Wisatawan yang datang lebih banyak dalam kelompok tetapi ada juga yang datang sendiri. Ada seorang turis dari Perancis yang bangun tenda dan tidur di pantai Rako ini. Mereka yang datang tidak hanya menikmati keindahan Rako saja. Ada yang datang untuk foto pre-wedding. Ada juga datang membuat video klip untuk lagu,” ungkap Rus Uran.
Lebih jauh Rus Uran menjelaskan pokdarwis Pantai Rako juga siap memenuhi kebutuhan pengunjung. Bagi yang ingin mencicipi menu lokal Hewa, Anda bisa menghubungi pokdarwis Pantai Rako. Pangan lokal yang disuguhkan seperti ubi rebus, pisang rebus, jagung titi, bose, ketupat, lawar ikan, ikan bakar, rumpu-rampe, tuak Hewa.
Walau pengunjung semakin banyak, retribusi masuk bagi pengunjung ke pantai Rako belum ditetapkan. Pengunjung boleh membayar seiklasnya.
“Saat ini kami belum menentukan harga masuk ke Rako. Berapapun yang mereka kasih kami terima saja. Dan semua uang itu digunakan untuk mengembangkan tempat ini menjadi lebih baik. Tetapi ke depan akan ada tarif khusus. Sekarang sedang dibuat dalam bentuk peraturan desa,” kata Rus Uran.
Nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2022
Pesona dan potensi yang dimiliki menghantar pantai Rako masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia tahun 2022 kategori wisata air. Anugerah Pesona Wisata Indonesia merupakan lomba pariwisata Indonesia yang berbentuk pemilihan objek-objek wisata di tanah air.
Dilansir dari laman resmi Anugerah Pesona Indonesia 2022, pemilihan objek wisata dilakukan melalui pemungutan suara dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melalui pesan singkat atau SMS. Dan untuk mendukung Pantai Rako, ketik API (spasi) 8I lalu kirim ke 99368.
Pemungutan sudah dibuka sejak 1 Juni dan ditutup tanggal 31 Oktober. Masih ada kesempatan bagi kita untuk mendukung pantai Rako. Dukungan dari kita sangat dibutuhkan untuk menghantar pantai Rako menjadi objek wisata air terbaik. Ayo, dukung pantai Rako menjadi “surga” peselancar.
*Bekerja di SMPN 3 Wulanggitang, Desa Hewa, Flotim
Kupang, Ekorantt.com – Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr dipastikan memimpin misa pengukuhan badan pengurus Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM) Kupang periode 2022-2025.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Panitia Pelantikan Badan Pengurus KKBM Kupang, Hildebertus Seli kepada wartawan pada Selasa, 29 September 2022.
“Panitia sudah memastikan kehadiran yang mulia bapak Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, untuk memimpin misa pengukuhan pengurus KKBM yang baru,” ujar Hildebertus.
Kepastian kehadiran Uskup Maumere untuk memimpin misa pengukuhan pada 30 September 2022 di Aula Eltari Kupang, kata Hildebertus, merupakan kabar gembira bagi seluruh anggota KKBM yang berada di Kota Kupang dan sekitarnya.
“Berdasarkan komunikasi dengan pihak sekretariat Keuskupan Maumere, disampaikan bahwa setelah pulang dari Roma, Bapa Uskup langsung ke Kupang untuk memimpin misa pengukuhan,” ungkap Hildebertus.
Selain dihadiri Uskup Maumere, pelantikan dan pengukuhan juga akan dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, anggota DPR RI dan DPRD NTT asal Kabupaten Sikka serta seluruh warga Kabupaten Sikka yang berada di Kota Kupang.
“Dipastikan sekitar 700 orang akan hadir saat pelantikan dan pengukuhan pengurus KKBM Kupang periode 2022-2025,” ungkapnya.
Untuk menyemarakkan acara pelantikan pengurus KKBM periode 2022-2023, ia mengajak seluruh warga Maumere yang berada di Kota Kupang dan sekitarnya untuk berpartisipasi dan hadir mengikuti acara pelantikan dan misa pengukuhan tersebut.
“Kepada semua pengurus demisioner, para sesepuh, para ketua arisan dan paguyuban serta seluruh orang Maumere yang berada di Kota Kupang dan sekitarnya untuk menghadiri acara ini,” tutupnya.
Untuk diketahui, panitia menyiapkan juga stan bagi pelaku UMKM. Nantinya, para pelaku UMKM bisa menjajakan produk-produk mereka.
Bajawa, Ekorantt.com – Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri I (SMAN I) Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, mengungkapkan kekecewaan atas keputusan wasit dalam Turnamen Ormawa Cup STPM St. Ursula Ende, Selasa (27/9/2022).
Kepala Sekolah SMAN I Golewa selatan, Regina Wake mengatakan, pihaknya merasa kecewa atas keputusan Walkover (W.O) kepada timnya dalam pertandingan memperebutkan Juara III melawan SMAK I Ende.
“Kami sempat bertanya kenapa tim kami dinyatakan WO setelah masuk pada tahapan final memperebutkan juara tiga,” ungkap Regina.
Menurutnya, anak-anak didiknya tidak mendapatkan informasi terkait jadwal pertandingan tersebut, sehingga penting atau betapa perlu adanya kebijakan yang tidak merugikan timnya di mana itu harus dipikirkan oleh panitia.
“Kami bahkan tidak dinformasikan tentang pertandingan pada malam itu, official kami disampaikan bahwa ada pertandingan malam itu melalui telepon setelah dinyatakan WO dengan alasan tidak hadir, padahal kami tidak mendapatkan informasi dari panitia,” tegasnya kepada Ekora NTT, Selasa (27/09/2022).
Menurutnya, pihak panitia juga tidak menyampaikan transparansi tentang jadwal pertandingan final sehingga para pelatih dan anak-anak tidak mengetahui soal pertandingan pada tanggal 25 September 2022 lalu.
“Official kami sudah coba bertanya kepada panitia tapi tidak diinformasikan tentang jadwal pertendingan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebelumnya pihak panitia selalu menyampaikan jadwal pertandingan melalui media Facebook Ormawa Cup, namun menjelang pertandingan timnya melawan SMKN I Ende pihak panitia, tak ada temuan postingan termaksud.
“Kalah menang itu soal kedua, tapi bagaimana bakat anak bisa dikembangkan dalam turnamen ini, apalagi kami sudah jauh-jauh tapi dibuat kecewa dengan putusan seperti ini,” jelasnya.
Meskipun demikian, sebagai Kepsek, Regina tetap memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Ormawa Cup STPM Santa Ursula Ende yang merangkul semua sekolah untuk mengembangkan bakat generasi emas anak-anak NTT.
Maumere, Ekorantt.com – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sedang menjalani asimilasi mengambil bagian dalam bakti sosial (baksos) di Paroki Reinha Rosari Kewapante pada Selasa (27/9/2022).
Sebanyak 10 orang WBP yang mengikuti bakti sosial tersebut dikawal ketat oleh petugas Rutan Maumere. Tujuan baksos adalah melawan stigma yang biasanya muncul di tengah masyarakat.
Antonius Semuki, Kepala Rutan Kelas IIB Maumere mengatakan, stigma sebagian masyarakat menganggap WBP itu orang yang tidak baik.
“Namun dengan adanya bakti sosial ini masyarakat bisa melihat sendiri dan sudah bisa teredukasi bahwa mereka juga sebagai manusia yang perlu mendapatkan perhatian,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mengajak WBP untuk memberdayakan mereka di tengah masyarakat supaya ketika selesai menjalani masa pidana, mereka tidak dikucilkan dan dapat diterima kembali oleh masyarakat.
“Semoga ke depannya bakti sosial maupun kegiatan lainnya tetap berjalan sehingga hubungan keharmomisan Rutan dengan masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dimulai pukul 08.00 Wita di mana WBP mendengar arahan oleh petugas atau pengawal terkait menjaga sikap dan perilaku selama melaksanakan bakti sosial.
Indonesia adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya bergerak di setiap sub sektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Subsektor ini berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat serta mengentas kemiskinan.
Berkembangnya sektor pertanian di Indonesia saat ini, ternyata masih begitu banyak faktor yang dapat menghambat perkembangannya. Selain ketersediaan lahan, tingkat produksi pertanian belum optimal (Dahiri dan Fitri, 2020).
Hal itu terkait dengan kemampuan sektoral yang berdampak pada tingkat inovasi dan pengusaha teknologi yang relatif rendah. Oleh karena rendahnya kemampuan tersebut akan berdampak pada produktivitas hasil pertanian yang bisa saja semakin menurun. Maka dari itu, perlu adanya analisis dan optimalisasi bonus demografi.
Bonus Demografi
Bonus demografi adalah jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya pada 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Jumlah penduduk Indonesia saat ini pada usia produktif antara 15-64 tahun lebih banyak dari usia tidak produktif anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas (Suktikno, 2020).
Sedangkan menurut (Kominfo, 2015), bonus demografi pada dasarnya merupakan sebuah teori yang menghubungkan antara dinamika kependudukan dengan ekonomi. Idealnya, pertumbuhan ekonomi secara maksimal akan terjadi pada saat rasio ketergantungan berada di bawah angka 50. Kondisi ini juga disebut sebagai the window of opportunity (jendela kesempatan).
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia non-produktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya jumlah usia produktif akan lebih tinggi dibanding usia non-produktif.
Kedua, dalam mengartikan bonus demografi sebagai keadaan ekonomis yang dapat dinilai sebagai peluang dalam membawa keuntungan atau bisa pula menjadi beban demografi.
Saat ini Indonesia memiliki 67 juta anak muda berumur 10-24 tahun. Mereka yang akan menjadi pemimpin dan penggerak pembangunan Indonesia pada fase bonus demografi 2020-2035. Jumlah anak muda yang melimpah menjadi incaran tenaga produktif negara-negara maju yang kekurangan anak muda. Sehingga bisa menjadi keuntungan yang besar jika Indonesia mampu merespons permintaan pasar tenaga kerja global (Kompas 29 November 2014, hlm 13).
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. Jumlah tersebut meningkat 26,26% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu sebesar 6,93 juta orang. Sedangkan jumlah petani di tahun 2021 di Indonesia berjumlah sekitar 38,77 juta orang, padahal 10 tahun yang lalu berjumlah sekitar 42,46 juta jiwa.
Terdapat penurunan yang cukup signifikan. Dari 38,77 juta jiwa tersebut, petani milenial berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang (total 8 persen dari jumlah petani). Artinya 90 persen (35 juta) petani Indonesia adalah petani tua.
Regenerasi Petani
Berdasarkan data serentak menyimak problematika di sektor pertanian saat ini, khususnya masalah yang berkaitan dengan bonus demografi dan minimnya jumlah petani muda di Indonesia, maka perlu ada regenerasi petani.
Selain itu, masalah bonus demografi ini, harus mendapat penanganan yang baik dan komprehensif, agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari dari ledakan jumlah penduduk yang berimbas pada segala aspek kehidupan manusia.
Untuk itu, penulis mau menyodorkan bagaimana proses regenerasi pertanian dan peran para petani untuk mengotimalisasi bonus demografi.
Pertama, penumbuhan minat dan kesadaran bagi generasi muda, khususnya mahasiswa pertanian di Indonesia. Dengan keterlibatan generasi muda ini akan menjadi salah satu langkah awal untuk dapat mengubah tantangan bonus demografi menjadi sebuah peluang yang berpotensi dapat menjadi penggerak dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan.
Kedua, program petani milenial diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan. Melalui pemanfaatan teknologi digital, petani milenial harus kreatif dan inovatif dalam megerakkan kewirausahaan pertanian.
Ketiga, pemerintah melalui Kementrian Pertanian diharapkan dapat mendorong generasi muda petani untuk terjun ke dunia pertanian, dengan meningkatkan sumber daya petani melalui pelatihan-pelatihan di berbagai sektor pertanian.
Pengembangan kapasitas petani muda, bukan hanya berbicara tentang sumber daya petani, melainkan harus didukung dengan sarana dan prasarana pertanian, seperti alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, modal dan pestisida.
Di sisi lain, harus ada dukungan infrastruktur dari pemerintah, seperti bendungan, irigasi, dan gedung penyimpanan hasil pertanian. Tujuan dari semua ini adalah menumbuhkan minat para petani muda secara lebih efektif dan efisien dalam usaha tani dan mendapatkan kesempatan kerja serta meningkatkan perekonomian
Keempat, dalam mendukung kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021 yang telah menyalurkan sejumlah program pertanian untuk menjawab kebutuhan petani, salah satunya adalah program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Petani-petani milenial diharapkan dapat berpartisipasi dalam program-program yang ditawarkan oleh pemerintah. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif serta lahan yang ada di sekitar rumah.
Tujuan kegiatan P2L yaitu untuk meningkatkan ketersedian dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan dan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar serta untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para petani-petani muda.
*Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng
Ende, Ekorantt.com – Tim Voli Universitas Nusa Cendana Kupang berhasil menjadi juara kategori kelompok mahasiswa pada turnamen Voli STPM Cup tahun 2022, setelah mengalahkan Tim Voli Universitas Flores.
Tim Voli Program Studi PJKR FKIP Undana binaan pelatih senior Salmon Runesi tersebut berhasil menundukkan Tim Voli Universitas Flores yang merupakan juara bertahan dengan skor telak 3:0 pada partai final yang dihelat pada Senin (26/9/2022) di Lapangan St. Ursula Ende.
Tim Voli Undana Kupang melangkah mulus ke partai final setelah pada penyisihan grup berhasil mengalahkan tim STKIP Simbiosis Ende, Muhammadiyah Kupang, dan STPM B.
Salmon Runesi yang didampingi Asisten Pelatih Ronald Dwi Ardian mengatakan, prestasi tim Undana pada turnamen STPM Cup tahun 2022 di Ende tidak terlepas dari pengalaman bertanding tim pada beberapa turnamen bola voli di NTT.
“Kami bangga bisa juara di Flores. Dan saya boleh katakan turnamen STPM Cup yang terbaik selama kami mengikuti berbagai event di NTT,” ujar Salmon.
“Mulai dari perangkat pertandingan, kualitas lapangan pertandingan, akomodasi panitia itu ada antar jemputnya dan semuanya sangat profesional. Penonton juga sangat antusias. Makanya saya bilang ini terbaik,” ujar Salmon
Salmon bilang, timnya masih menaruh asa pada pertandingan final piala super yang memperebutkan Piala Gubernur NTT pada pertandingan melawan juara di kelompok SMA melawan SMAK St. Gabriel Maumere.
“Besok Kamis) kita main grand final piala super. Kita optimis menang dan bawa dua piala ke Kupang” ungkap pelatih voli berlisensi C nasional itu.
Kupang, Ekorantt.com – Stok pupuk subsidi bagi para petani di NTT sangat terbatas. Pasalnya, jumlah kuota untuk NTT sebesar 15 persen dari jumlah kebutuhan yang ada bagi petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli mengatakan, hal ini merupakan imbas dari ketersediaan pupuk secara nasional. Di mana, pemerintah hanya mampu menyediakan pupuk sebanyak 9 juta ton dari jumlah kebutuhan pupuk secara nasional sebanyak 25 juta ton.
“Otomatis sudah mengalami defisit. Dari sananya memang sudah defisit,” tuturnya kepada kepada awak media di Kupang pada Selasa, 27 September 2022.
Meski begitu, kata Frederich, Pemerintah Provinsi NTT memastikan ketersediaan pupuk subsidi bagi petani.
“Kita barusan rapat dengan distributor pupuk di 12 gudang di NTT untuk memastikan gudangnya penuh dan memenuhi kebutuhan musim tanam di musim ini. Jadi masing-masing petani berdasarkan NIK itu berhak mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujar Frederich.
Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk di para petani, lanjut Frederich, pemerintah telah mengambil langkah atau kebijakan yaitu optimasi prioritas strategis bagi tanaman padi, jagung, kedelai dan juga tanaman yang berhubungan dengan pangan.
Kebijakan lain adalah penggunaan pupuk non subsidi. Penggunaan pupuk subsidi ini, kata Frederich, diperuntukkan bagi program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Penggunaan pupuk non subsidi ini untuk mengantisipasi kekurangan atau kelangkaan pupuk subsidi.
“Nah, ini yang kita kerjakan di TJPS dengan menggunakan pupuk non subsidi. Sehingga jaminan suplainya itu ada. Walaupun harganya lebih mahal dan produksi jagung terpenuhi maka itu tidak jadi masalah,” ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada para petani untuk segera mengakses pupuk subsidi yang akan disebarkan di setiap kabupaten. Sedangkan untuk pupuk non subsidi akan disediakan oleh pihak ketiga (offtaker) yang telah ditentukan pemerintah.
“Untuk pupuk subsidi, petani langsung ke pengecer pupuk di masing-masing kecamatan dan desa. Sedangkan untuk pupuk non subsidi itu datang dari offtaker. Jadi petaninya standby di rumah, offtaker koordinasi pupuk kebutuhan petani, dikumpulkan terus petani terima di tempat,” tutupnya.