Wabup Romanus Apresiasi Peresmian Kantor Cabang Pintu Air ke-53

0

Maumere, Ekorantt.com – Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga mengapresiasi KSP Kopdit Pintu Air yang membuka Kantor Cabang ke-53.

Kantor tersebut adalah KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Cabang Lokaria, terletak di Jalan Nairoa, Dusun Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.

Wabup Romanus menyampaikan profisiat kepada KSP Kopdit Pintu Air atas peresmian Kantor Cabang Lokaria.

“Ini adalah anugerah Tuhan, sehingga kita meresmikan Kantor Cabang Lokaria yang adalah Kantor Cabang Kopdit Pintu Air yang ke-53,” ungkapnya, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, ada tiga hal yang membuat manusia menjadi lebih dewasa dalam kehidupannya.

Pertama, kesabaran. Menurutnya, kesabaran adalah mutiara kehidupan. Pada masa Covid-19, Kantor Cabang Lokaria belum mencapai taget, namun karena kesabaran maka jumlah anggota pun sudah mencapai ribuan.

“Itu karena buah dari kesabaran,” tandasnya.

Kedua, ketulusan. Wabup Romanus bilang, dalam menjalankan tugas seseorang harus tulus, dan tidak boleh menipu.

Dan ketiga adalah rasa syukur. Ia menambahkan, segala sesuatu patut disyukuri karena jumlah anggota di Kopdit Pintu Air sudah mencapai 300 ribuan.

Tak hanya itu, Wabup Romanus menegaskan, ada tiga hal yang membuat manusia berharga yakni, komitmen, kerendahan hati, dan kejujuran.

Om, Maafkan Kami!

0

Oleh: Avent Saur, SVD*

Jelang pertengahan September 2022, saya mendengarkan kabar duka dari Manggarai Timur, Pulau Flores. “Om (nama, saya rahasiakan!) sudah pergi selamanya!”

Kabar itu dikirim relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) yang ia peroleh dari perawat pengelola program kesehatan jiwa pada salah satu Puskesmas. Sesegera mungkin, saya menghubungi perawat itu bukan untuk mendapatkan kepastian kabar duka, melainkan untuk mencari informasi tambahan terkait kepergian Om.

“Kemungkinan besar, ia embuskan napas terakhir malam hari. Siang hari ketika istrinya berikan makanan buatnya, ia ditemukan sudah kaku. Sudah sekian lama, istri hanya berikan makanan siang. Pagi tidak. Malam kadang. Ya hanya karena Om kurang nafsu makan.”

Mengerikan tentunya ketika mendapat kabar dari perawat itu. Memilukan. Perlakuan seorang istri terhadap suami tentu sangat disayangkan.

Namun dukacita yang paling mendalam terkait kepergian Om bukan terutama terkait perlakuan istri terhadapnya, melainkan satu hal lain yang sangat tidak diinginkan terjadi. Apa? Om mengembuskan napas terakhir dalam keadaan terpasung. Dan ia terpasung dua kaki pakai kayu di sebuah pondok reyot di samping rumahnya.

***

Kenapa keadaan seperti itu menggoreskan dukacita yang paling mendalam? Tentu ada narasinya. Sejak organisasi relawan Kelompok Kasih Insanis dibentuk tahun 2016 silam, salah satu perjuangan utama yang senantiasa digelorakan adalah bahwa seorang penderita gangguan jiwa tidak boleh meninggal dalam keadaan terpasung.

Aneka solusi telah relawan tempuh untuk menggapai hal ini. (1) Mendatakan kasus-kasus pasung. (2) Mengadvokasi kepentingan pelayanan medis buat penderita kepada pemerintah khususnya dinas kesehatan dan dinas sosial, bahkan berjuang keras berdiskusi dengan kepala daerah dan para wakil rakyat.

(3) Mengadvokasi kepada Kementerian Kesehatan agar memberikan pelatihan kesehatan jiwa buat para dokter dan perawat di puskesmas-puskesmas; agar para tenaga kesehatan memiliki kompetensi dalam menegakkan diagnosis yang tepat dan memberikan terapi medik kepada para penderita.

Selain itu, (4) sukarelawan juga mendorong keluarga konsumen kesehatan jiwa agar rutin mendampingi para penderita dalam menjalani terapi medik. (5) Mendorong keluarga konsumen kesehatan jiwa agar berubah pandangan dan perilaku terhadap penderita gangguan jiwa.

(6) Memberikan edukasi kesehatan jiwa kepada keluarga dan masyarakat agar tidak cepat-cepat mengambil keputusan pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa yang kambuh, yang gaduh gelisah, atau yang agresif. Dan tentu dalam proyek Indonesia bebas pasung atau daerah bebas pasung, (7) sukarelawan mendorong keluarga dan masyarakat serta pemerintah agar bersama-sama membebaskan orang dengan gangguan jiwa dari pasungan bila keadaannya sudah pulih.

Dan lebih dari itu, (8) setelah semua pihak membebaskan penderita gangguan jiwa dari pasungan, secara sukarela para sukarelawan mengantar penderita gangguan jiwa ke Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose di Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai, Pulau Flores.

Dan tentu hal lain yang sukarelawan lakukan adalah (9) memberikan edukasi dan mengadvokasi pihak kepolisian agar mengendalikan kecenderungan masyarakat pada praktik pemasungan mana kala polisi menerima laporan terkait orang dengan gangguan jiwa yang melakukan kekerasan.

***

Langkah-langkah perjuangan yang sangat nyata seperti ini tentu sangat mahal harganya. Mahal dari sisi kerumitan. Mahal dari sisi energi, waktu, dan pikiran serta perasaan. Mahal dari sisi finansial dan mahal dari sisi nyali. Semuanya itu dilakukan secara sukarela, tanpa sedikit pun imbalan ekonomi.

Namun maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Ketekunan perjuangan sukarelawan diwarnai sekian banyak kendala. (1) Usai berdiskusi dengan kepala daerah (Bupati) atau wakil rakyat (DPRD), pemerintah tak kunjung menyediakan anggaran untuk pengadaan obat-obatan yang memadai buat penderita gangguan jiwa. (2) Para tenaga kesehatan belum maksimal melakukan kunjungan rutin dan belum rutin memberikan edukasi kesehatan jiwa kepada masyarakat.

(3) Pemerintah desa tak kunjung peduli pada warganya yang menderita gangguan sehingga nomenklatur layanan bagi penderita gangguan jiwa yang termuat dalam alokasi dana desa tidak lebih daripada sebuah formalitas belaka.

(4) Pemerintah daerah tak kunjung menyediakan poli jiwa, apalagi ruang rawat inap jiwa di rumah sakit-rumah sakit umum. (5) Pemerintah daerah tak lekas membangun rumah singgah buat penderita gangguan jiwa yang terancam mengalami pemasungan atau penderita gangguan jiwa yang sudah puluhan tahun terpasung, atau juga yang menggelandang.

(6) Luka pada kedalaman perasaan keluarga dan masyarakat atau apa yang disebut dengan trauma lantaran pernah mengalami kekerasan serius dari perilaku penderita gangguan tidak kunjung pulih. (7) Keluarga belum terlalu maksimal mendampingi dan merawat anggotanya yang menderita gangguan jiwa sebagaimana terjadi dalam kasus Om yang mengembuskan napas terakhir di pondok reyot itu. Maafkan kami, Om!

(8) Sukarelawan belum terlalu mampu membiayai perawatan penderita gangguan jiwa di panti rehabilitasi jiwa khususnya bila keluarga memberikan syarat bahwa “boleh bongkar pasung, tetapi jangan langsung tinggal bersama dengan keluarga atau harus dibawa keluar dari kampung untuk dirawat intensif di panti hingga benar-benar pulih.” Maafkan kami, Om!

Langkah-langkah yang sukarelawan tempuh secara militan beserta kendala-kendala yang saya utarakan secara keras di sini menunjukkan bahwa komitmen “tidak boleh ada orang dengan gangguan jiwa meninggal dalam pasungan” adalah sesuatu yang sangat serius.

Sebab hal ini sangat bersentuhan langsung dengan penghargaan terhadap martabat manusia seorang penderita gangguan jiwa yang notabene harus diperlakukan secara manusiawi, bukan sebaliknya, diperlakukan seperti binatang (subhuman).

***

Kembali kepada kasus Om di atas tadi. Beberapa hari setelah kepergian Om, saya menulis refleksi singkat buat para sukarelawan Kelompok Kasih Insanis di daerah-daerah melalui grup-grup media sosial.

“Kita memang tahu keluarga kurang serius merawat dia selama terpasung sejak 2012 silam. Namun patutlah kita mengakui kekurangan-kekurangan kita sebagai sukarelawan. Kita juga kurang mampu menyelamatkannya dari kayu pasungan.”

“Kita sudah menyatakan komitmen sukarela peduli pada keadaannya. Kita memikul tanggung jawab moral pada keselamatan beliau. Karena tanggung jawab moral itu belum sampai sepenuhnya pada dia, maka patutlah kita merasa bersalah.”

“Kekurangan keluarga adalah kekurangan kita juga. Kesalahan keluarga adalah kesalahan kita juga. Dan dukacita keluarga adalah dukacita kita juga.”

Pada refleksi singkat itu, saya menyertakan satu gambar Om selagi ditemukan kaku di pondok reyot tempat pemasungannya. Gambar lainnya adalah sebuah video pada saat saya dan sukarelawan serta perawat puskesmas mengunjunginya beberapa waktu lalu.

Dalam gambar itu, kita melayani dia dalam hal yang sangat sederhana yakni memotong kuku jari kaki dan kuku jari tangannya yang sudah panjang, mengeras, dan belum pernah disentuh air sedikit pun sejak tahun 2012 silam.

Pada video itu, ia tampak tenang dan bisa berkomunikasi dengan cukup baik. Ia sama sekali tidak agresif, tidak seperti yang orang-orang lain komentari.

Kala itu, saya berpikir bahwa kesehatannya akan segera pulih. Deritanya dalam pasungan juga akan segera berakhir.

Namun toh itu hanya sebuah pikiran belaka. Pada jelang pertengahan September 2022, ia justru mengembuskan napas terakhir pada kayu pasungan itu. Tubuhnya berbujur kaku dengan dua kaki tetap merentang pada lubang-lubang balok pasungan itu.

Om, maafkan kami! Entah maaf ini sampai kepadamu atau tidak, refleksi mendalam tentang ziarah hidupmu sebagai manusia korban pemasungan pasti akan membekas pada perasaan dan ingatan kami untuk terus belajar peduli pada kemanusiaan sesamamu yang hingga kini masih terpasung di pondok-pondok reyot yang keluarga bangun buat mereka.

“Tuhan, Engkau tahu semua apa yang telah, sedang, dan akan terjadi pada hidup setiap ciptaan-Mu di dunia ini. Amin.”*

Ende-Flores, 17-9-2022

*Pendiri Sukarelawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa NTT

Berkas Perkara Lengkap, Ira Ua Siap Disidangkan

0

Kupang, Ekorantt.com – Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur Abdul Hakim menyatakan, berkas perkara Ira Ua sudah lengkap dan siap untuk disidangkan.

Ira Ua adalah satu dari dua tersangka kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak (Astrid dan Lael Macabe) akhir Agustus 2021 lalu.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan suami dari Ira Ua yakni Randi Badjide sebagai tersangka. Randi telah divonis oleh hakim dengan putusan mati.

Abdul Hakim bilang, setelah pihaknya melakukan ekspos hari ini, berkas Ira Ua sudah lengkap.

“Hari ini berkas perkara tersangka IU (Ira Ua) dinyatakan lengkap oleh JPU setelah dilakukan ekspos,” kata Abdul Hakim, Senin (19/9/2022) sore.

Setelah lengkap, lanjut Abdul, berkas tersangka Ira Ua akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Kelas 1A Kupang untuk disidangkan.

“Berkas perkara pembunuhan atas nama tersangka IU dinyatakan lengkap (P21) oleh Penuntut Umum dengan Nomor: B1987/N.3/Eoh.1/09/2022 tanggal 19 September 2022,” tandasnya.

Patrik Padeng

Pengembangan Kawasan Geopark Kelimutu Masuk Tahap Sosialisasi

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyelesaikan penyusunan masterplan Pengembangan Kawasan Geopark Kelimutu.

Pemkab Ende merespon positif gerakan UNESCO menggagas pola pengembangan kawasan berkelanjutan yang memadukan keragaman Geologi, Hayati, dan Budaya.

Sekretaris Bapedda Kabupaten Ende, Frans Nusa, dalam sosialisasi yang di kantor Bapeda Ende, Senin (19/9/2022) menjelaskan, pemilihan nama Geopark Kelimutu karena Ende memiliki Taman Nasional Kelimutu dengan Danau Triwarna Kelimutu sebagai ikon wisata bertaraf internasional.

Dikatakannya, sebanyak 15 kecamatan masuk pengembangan kawasan Geopark Kelimutu.

Pengembangan kawasan tersebut dimaksudkan untuk memberikan peran keterlibatan masyarakat lokal dalam menciptakan potensi ekonomi masyarakat setempat berasaskan perlindungan atas tiga keragaman, yakni Geologi, Hayati, dan Budaya.

Frans blang, dalam dokumen induk rencana atau masterplan Geopark Kelimutu- Ende memuat Profil Geopark Kelimutu, Tema, Visi dan Misi, Isu Strategis, Kebijakan dan Rencana Strategi Pengembangan Kawasan serta Rencana Aksi.

“Saat ini di Indonesia ada 6 Geopark berstatus Unesco Global Geopark dan 15 Geopark berstatus nasional. Kita targetkan tahun 2023, Geopark Kelimutu- Ende sudah mendapat sertifikat nasional,” ujar Frans.

Untuk itu, pada tahap sosialisasi yang digelar hingga 10 Oktober mendatang, seluruh stakehorlder akan dimintai tanggapan dan masukan sebagi bagian dari pelibatan masyarakat dalam pengembangan kawasan Geopark Kelimutu.

Dalam sosialisasi ini, turut hadir tim ahli dari General Manajer Badan Pengelola Unesco Global Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu Dody Sumantri dan Kepala Taman Nasional Kelimutu, Hendrik Rani Siga.

Supaya Cakap Digital, Kominfo RI Gelar Workshop Literasi Digital di Kota Larantuka

0

Larantuka, Ekorantt.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggelar workshop Literasi Digital dengan tajuk “Makin Cakap Digital di Kota Larantuka” di Aula Gelekat Nara Hotel, Senin (19/09/2022), jam 08:00-12:00 Wita.

Kegiatan tersebut menghadirkan empat pembicara yakni Maksimus Masan Kian (Ketua PGRI Flores Timur), Khemal Andrias dan Fransiskus Paji Tukan dan Keynote Speaker utama Jhonny G Plate.

Adapun moderator Vici Kean tampak bersemangat membuka kegiatan Workshop. Tampak di lokasi kegiatan puluhan pelajar memadati area berlangsungnya workshop tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate mengatakan, pada survei AJI pada tahun 2022, lalu ditemukan lebih dari 210 juta penduduk Indonesia atau 77,02 persen telah menjadi pengguna intenet.

Oleh karena itu, ia berharap dengan literasi digital, kiranya dapat menyiapkan warga yang cakap digital.

“Sumber daya digital yang andal, yang produktif, yang berdaya saing menjadi kunci utama bagi terlaksananya informasi digital nasional. Untuk itu, Kominfo konsisten menjalankan program literasi digital untuk memaksimalkan potensi ruang digital. Sekaligus meminimalkan dampak negatif yang timbul seperti hoax, perundungan, kekerasan seksual dan lainnya,” kata Menteri Jhonny lewat layar zoom.

Menteri Jhonny menambahkan, sejak 2017, program literasi digital telah menjangkau lebih dari 12, 6 juta penduduk.

Untuk itu, pada tahun 2022 ini, akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Ia menilai kinerja masyarakat dalam literasi digital semakin menunjukkan peningkatan dari sisi kualitas.

“Survei nasional oleh Kementrian Komunikasi dann Informatika RI, menunjukkan bahwa indeks masyarakat Indonesia berada pada tingkat 3,09. Naik dari indeks sebelumnya, 3,46. Capaian ini perlu terus kita tingkatkan. Kominfo hadir memberikan pelatihan soal digital skills. Di tahun ini Kominfo menyasar kepada kelompok strategis seperti kaum perempuan, disabilitas hingga petani dan juga nelayan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kadis Kominfo, Herry Lamawuran mengucapkan limpah terima kasih kepada Kominfo yang selalu memberikan pencerahan soal literasi digital kepada masyarakat dan komunitas lainnya.

“Kita berharap, kegiatan seperti ini sering dilakukan oleh pihak kemeterian melalui koordinasi ke tingkat daerah. Tentunya dengan literasi digital ini, para pelajar diharapkan dapat menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan bijak,” katanya.

Salah satu pemateri, Frans Paji Tukan mengatakan, literasi digital harus membawa semua insan pada kecakapan digital.

“Orang semakin berpikir pintas, apa-apa cari di intenet. Kadang juga terjadi penyalahgunaan pengetahuan. Itu karena kurangnya kesadaran dan ketidakefektifan dalam penggunaan media sosial,” ungkapnya.

Sementara itu, Ermelinda Intan, siswi SMK Suradewa Larantuka turut mengapresiasi Kominfo Ri karena bisa mengadakan workshop literasi digital.

Dirinya mengaku sadar, bahwa dengan literasi tersebut, ia pada akhirnya tahu menggunakan media sosial secara bijak.

“Supaya kami bisa mengetahui manfaat Facebook, manfaat Tik-Tok itu bagaimana,” umbarnya.

Ia mengatakan dengan literasi digital, dirinya bisa mengetahui empat pilar digital yakni keamanan, etika, budaya dan kecakapan.

“Setelah ini, pulang kami akan sebarkan apa yang kami dapat kepada teman-teman guna membangun literasi digital di lingkungan sekolah,” tutupnya bersemangat.

Wabup Sikka Resmikan Kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria

Maumere, Ekorantt.com – Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga meresmikan kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria di Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Senin, 19 September 2022.

Pada kesempatan itu, Romanus menggarisbawahi tiga hal penting yakni kesabaran, ketulusan, dan rasa syukur.

“Ketiga hal ini adalah mutiara kehidupan kita. Ketika kita menjalankan ketiga hal ini, kita akan menikmati anugerah Tuhan yang tak henti kita petik dan tak habis kita panen,” kata Romanus.

“53 cabang dengan 300-an ribu anggota. Ini semua adalah anugerah Tuhan dan harus disyukuri,” tambahnya.

Menurutnya, kita bersyukur atas semua hal yang didapatkan, entah sukses atau gagal.

“Kekayaan dan kesenangan sejati hanya ada pada rasa bersyukur. Harus tetap bersyukur,” ucapnya.

Lebih lanjut, Romanus meminta pengelola Kopdit Pintu Air untuk memiliki komitmen, kerendahan hati, dan kejujuran dalam melayani anggota.

Sementara Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengatakan bahwa tahun ini, Pintu Air akan meresmikan 11 kantor cabang baru. Pembukaan cabang baru dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota.

Jano berpesan kepada seluruh jajaran pengurus, pengawas, serta manajemen di seluruh kantor cabang untuk melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.

“Kita harus melayani anggota yang berasal dari latar belakang yang berbeda dengan cinta yang besar agar seluruh anggota merasakan kenyamanan di Pintu Air,” tegas Jano.

Jano juga mengatakan Pintu Air menargetkan adanya penambahan anggota hingga 1 juta orang pada tahun 2025. Karena itu, para pengelola dan anggota diminta untuk bekerja sama mewujudkan target tersebut.

Nifan Gomez

Malam Ini, Justy Aldrin dan Toton Caribo Siap Hibur Masyarakat Maumere di Gelora Samador

0

Maumere, Ekorantt.com – Dua penyanyi Maluku, Justy Aldrin dan Toton Caribo akan menghibur masyarakat Maumere di Stadion Gelora Samador, Senin (19/9/2022) malam.

Dua penyanyi yang lagi naik daun ini ikut memeriahkan malam puncak Dies Natalis ke-17 Universitas Nusa Nipa Indonesia dalam konser amal 2022.

Konser ini dibuka untuk umum, yang juga menghadirkan musisi-musisi lokal Maumere.

Ketua Umum Dies Natalis Unipa, Jonas K. G. D Gobang mengatakan bahwa malam puncak Dies Natalis Unipa ke-17 dibuka untuk umum dan itu sudah menjadi keputusan pihak kampus Unipa.

“Dies Natalis Universitas Nusa Nipa ke-17 ini juga harus menjadi kegembiraan bagi masyarakat di nian tanah bahkan di pulau Flores,” ujarnya kepada Ekora NTT saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 15 September 2022.

“Karena itu, Unipa dalam rangka  ulang tahunnya yang ke-17 ingin membagikan kebahagiaannya bersama masyarakat, sehingga diputuskan pada malam puncak akan dihadirkan dua orang bintang tamu yaitu Justy Aldrin dan Toton Caribo di Gelora Samador Maumere,” tambahnya.

Gery mengatakan, pihaknya tidak akan memungut karcis, tetapi menyiapkan kotak amal yang menerima sumbangan sukarela dari para penonton.

“Ini akan disumbangkan ke Keuskupan Maumere yang akan menyelenggarakan sinode keuskupan dan juga kepada Gereja St. Thomas Morus Maumere yang akan merayakan 50 tahun berdirinya paroki,” lanjutnya.

Warga Maumere, Karolus Novendi Raga antusias menyambut konser amal yang menghadirkan musisi idolanya, Justy Aldrin dan Toton Caribo.

Ia berterima kasih kepada kampus Unipa karena konser ini dibuka untuk umum.

“Saya senang karena dibuka untuk umum. Jadi, saya sebagai penggemar berat Justy Aldrin dan Toton Caribo akhirnya bisa nonton secara langsung konser mereka berdua. Dan, terima kasih untuk Unipa yang telah menghadirkan kedua bintang dari Timur ini untuk kita semua di Maumere,” katanya.

Anggelina Fransiska Djinyeru

Cabang Lokaria Mesti Jadi Tempat Anggota Berbagi Solidaritas

Maumere, Ekorantt.com – Peresmian Kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria pada Senin (19/9/2022) diawali dengan Misa syukur yang dipimpin oleh Pater George Kirchberger, SVD, didampingi RD Moses Kuremas dan RD Lorens Noi.

Dalam kotbahnya Pater Kirchberger menekankan pentingnya berbagi semangat solidaritas antara pengurus, pengawas, manajemen, dan anggota koperasi.

“Kita sebagai suatu koperasi, sebagai KSP kopdit Pintu Air kita diharapkan supaya kita sungguh-sungguh melaksanakan, menghayati solidaritas kita antar-manusia,” sambungnya.

Karyawan KSP Kopdit Pintu Air diminta untuk melayani dengan hati, dengan perhatian, dengan cinta, dan dengan rasa solidaritas. Anggota yang datang ke kantor wajib dilayani dengan baik sehingga mereka merasakan bahwa Pintu Air itu milik mereka.

Menyentil tema misa syukur, Pater Kirchberger mengajak umat untuk melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.

“Inti dari ajaran agama kita adalah perhatian terhadap sesama. Perhatian yang besar itu adalah cinta yang besar. Kalau kita sungguh melayani dengan hati dan dengan cinta yang besar, maka kita akan dekat dan mendapat kekuatan dari Tuhan,” katanya.

Lebih lanjut, Pater Kirchberger meminta pengurus, pengawas, dan manajemen Pintu Air untuk memberikan pelayanan kepada anggota dalam semangat kerja sama.

“Semangat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar menjiwai mereka semua yang bekerja dalam kantor ini dan dari semua yang datang sebagai anggota untuk mendapatkan pelayanan,” ujar Pater Kirchberger.

“Jika mereka semua dijiwai semangat solidaritas, cinta yang besar, semangat kerja sama, maka Tuhan akan menyertai sehingga bisa berkembang dan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik melalui kegiatan dalam kantor cabang ini,” tutupnya.

Perayaan ekaristi peresmian kantor KSP Kopdit Pintu Air yang ke-53 ini dimeriahkan kor dari Cabang Maumere, Cabang Lokaria, dan Cabang Kewapante.

Nofia Ona & Elin Djinyeru

Tinjau DAS Latonliwo-Flotim, PMKRI Larantuka Soroti Izin AMDAL

0

Larantuka, Ekorantt.com – PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Cabang Larantuka bersama Badan Permusyawaratan Desa Latonliwo meninjau pembangunan ruas jalan Aransina-Patisirawalang dan lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikeruk material batu, Minggu (18/9/2022).

Dari hasil pengamatan langsung di lokasi kegiatan, tampak sejumlah material batu berada di sepanjang aliran sungai, tepatnya di kali “Lungu Bele Latonliwo”.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Larantuka menyoroti soal pengerukan material batu tersebut. Menurut mereka, pengerukan sejumlah material sebaiknya memperhatikan potensi rawan bencana di lingkungan sekitar.

Hal yang sama juga menjadi keluhan sebagian besar warga Dusun I, Desa Latonliwo, Kecamatan Tanjung Bunga yang bermukim tepat di dekat aliran kali.

Dalam observasi dan wawancara langsung, Kepala Dusun I, Bapak Anus Koten, menyampaikan prihatin dengan kondisi kali (sungai) hari ini yang sangat berpotensi rawan bencana.

“Ini kalau kita kita lihat dari jalur aliran kali, sangat besar potensi ke depannya luapan air yang akan memasuki pemukiman warga saya. Adik-adik PMKRI tolong teruskan ke Pemda secepatnya sebelum musim hujan tiba,” ujarnya.

Sekretaris BPD Desa Latonliwo juga prihatin dengan kondisi DAS kali Lungu Bele Latonliwo, namun tidak bisa berbuat apa-apa, sebab lahan di daerah kali tersebut berada di wilayah Desa Aransina.

“Memang betul saya mendapat banyak keluhan warga yang bermukim di sekitar DAS ini. Seperti yang adik-adik PMKRI sampaikan dan lihat ini. Namun kami tidak bisa buat apa-apa karena masih berada di wilayah Desa Aransina. Kami takut musim hujan tiba, karena dulu yang ada batunya saja air sampe meluap ke kampung, apalagi sekarang ini,” tuturnya.

Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Larantuka, Yohanes Masan Bedanaen turut memberikan komentar ketika tiba di lokasi pengerukan material ini.

“Kami akan sampaikan langsung kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores timur untuk mendapatkan informasi ada izin AMDAL atau tidak, semoga saja mereka (Dinas Lingkungan Hidup) secepatnya turun meninjau langsung lokasi ini,” imbuhnya jelas.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Larantuka, Kaliktus Ure Maran juga turut geram melihat lokasi DAS yang sangat parah (rusak) tersebut.

“Eksploitasi sumber daya alam ini sudah tidak berperikemanusiaan. Bapa mereka (BPD Latonliwo) jangan khawatir nanti kami kembali dan sampaikan ke Pemda Flores Timur. Kalau Dinas Lingkungan Hidup tidak turun maka kami yang akan turun dengan cara kami,” pungkas Kaliktus.

28 Tahun Jalan di Atas Karang, Warga Kota Kupang Swadaya Bangun Rabat Beton

0

Kupang, Ekorantt.com – Warga RT. 11 RW. 05, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang mendapat pujian dan apresiasi.

Dipimpin Ketua RT. 11, Petrus Bere, ratusan warga secara swadaya, gotong royong membangun jalan rabat sepanjang 600 meter yang tersebar di tiga lokasi berbeda.

“28 tahun warga jalan di atas karang bukan di aspal. Ini murni swadaya bukan bantuan dari mana pun. Ini juga bukan ada unsur politik,” ujar Petrus Bere kepada Ekora NTT, Minggu (18/9/2022).

“Kita bangun kemarin 150 meter, hari ini 250 meter di sini dan sisanya akan kita bangun di lokasi yang lain,” ucapnya.

Ia mengakui bahwa, setiap jalan yang dibangun adalah solusi untuk mengatasi masalah yang belum bisa ditangani pemerintah.

“Warga di sini seperti anak ayam ditinggal induk. Sekarang, masyarakat di belakang dapat menikmati jalan walau hanya rabat beton,” tuturnya.

Ia juga mengakui, bahwa rencana membangun jalan rabat beton merupakan usulan dan keinginan dari warganya.

“RT 11 memiliki 190 KK dan 640 jiwa. Ini kekuatan yang kami miliki. Swadaya dan gotong royong menjadi kekuatan kami untuk membangun jalan,” ungkapnya.

Gotong royong warga saat membangun jalan/Ekora NTT

Salah satu warga, Barnabas Boro, secara terpisah mengatakan, jalan yang dibangun secara swadaya ini sebenarnya telah masuk dalam peta kelurahan.

“Mungkin kita kerja dulu baru pemerintah lihat,” ujar Bernardus.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua RT.11 yang telah berusaha dengan caranya mampu menghadirkan keinginan warga yakni jalan.

Pasalnya, sejak ia tinggal di RT.11 sejak 1994 lalu, jalan yang dibangun oleh pemerintah di masa Wali Kota lama, S.K Lerik.

“Kami warga terima kasih kepada bapak RT,” ucapnya.

Warga lainnya, Bernardus Sakan, mengucapkan terima kasih kepada Ketua RT.11, Petrus Bere. Pasalnya, kehadiran jalan sepanjang 500 meter ini merupakan usaha dari kerja keras warga dan Ketua RT.

Ia juga mengakui, untuk membuat jalan membutuhkan proses yang panjang. Ia mengisahkan, harus melalui permohonan atau izin dari empat orang tuan tanah.

“Setelah dapat izin dari empat orang tuan tanah, baru kami ketemu dan sampaikan ke Bapak RT. Setelah itu, dengan caranya, Bapak RT berhasil buat jalan ini,” tutupnya.

Patrik Padeng