Kasus Penganiayaan di Ngada, Bocah Autis dan Ibunya Jadi Korban

0

Bajawa, Ekorantt.com – Nasib naas dialami Maria Katarina Pati Uge alias Rina (43) dan Greselo Oktaviano Prama Alias Raysa (12),  warga Kelurahan Ngedukelu, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.

Keduanya menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Silvianus Nae (31) dengan menggunakan parang di kios milik korban, Sabtu (5/2/2022). Pelaku merupakan seorang ASN asal Kabupaten Nagekeo.

Kasat reskrim Polres Ngada Iptu  Bayu Rizki Subagyo mengatakan bahwa tindak pidana penganiayaan berat tersebut terjadi pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30 Wita.

Menurutnya, kedua korban sedang menjalani perawatan intensif oleh petugas Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.

Sementara itu, pelaku belum ditemukan. Polisi masih melakukan pencarian.

Ibu kandung Rina, Anastasia Susanti berharap polisi segera menangkap pelaku yang melarikan diri.

Anastasia  tidak mengenal dekat pelaku. Namun dia mengetahui kalau orang tua pelaku pernah bermasalah dengan korban yang adalah anaknya.

“Memang pernah diurus di Polres Ngada terkait uang yang dikirim ke rekening anak saya. Tetapi setega itu sampai anak dan cucu saya dianiaya seperti ini,” ungkapnya.

Dikatakannya, akibat penganiayaan menggunakan parang tersebut anaknya mengalami luka robek hingga telapak tangan kanan terbelah sampai hampir putus dan luka robek di pelipis kanan.

Cucunya yang merupakan anak pengidap autis dan mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Bajawa mengalami luka robek di bagian mulut.

Belmin Radho

Launching Denore.id, Bupati Agas: Kalau Menulis Kejahatan Orang, Saya Tidak Akan Baca

0

Borong, Ekorantt.com – Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas menyatakan bahwa ia tidak akan membaca jika media massa menulis tentang kejahatan seseorang.

“Kalau kita menulis kejahatan orang, saya tidak akan baca,” katanya dalam sambutan saat launching media online Denore.id di Cafe for Rest, Sabtu (5/2/2022).

Bupati Agas mengatakan salah satu tugas media massa ialah membangun karakter bangsa. Oleh karena itu, lanjutnya, media massa mestinya menulis hal-hal yang bersifat membangun.

“Kalau tulis bunuh diri, pemerkosaan, itu membuat orang bisa meniru dari apa yang kita tulis,” ujarnya.

Menjadi wartawan, kata dia, tentu berdasarkan kompetensi yang sudah diakui melalui uji kompetensi wartawan, sehingga menulis harus dengan hati yang jujur dan tidak merekayasa.

“Kalau berita kritikan, saya tidak akan baca karena mengganggu pikiran saya,” ujarnya.

Ia berharap agar Denore.id turut serta mendorong kemajuan pembangunan di Manggarai Timur melalui karya-karya jurnalistik.

Sementara Kanis Lina Bana, Pimpinan Umum Denore.id dalam sambutanya mengatakan media online tersebut bukan antitesis dari media-media yang sudah ada di Manggarai Timur.

Kehadiran media dengan tagline ‘Fakta di Balik Berita’ ini, kata Kanis, ingin bersama media-media lain membangun Manggarai Timur melalui kerja-kerja jurnalistik.

“Kami tidak buat diri eksklusif. Kami ingin bersama-sama teman-teman yang lain membangun Manggarai Timur,” katanya.

Denore merupakan akronim dari development, knowledge, research: pengembangan, pengetahuan, dan penelitian. 

Kanis mengatakan Denore.id akan menyajikan berita dengan gaya yang santai, lugas, dan santun.

“Tentu kami menulis berdasarkan data sesuai tagline kami. Dan, kami tentu akan bekerja sesuai etika dan kaidah-kaidah jurnalistik,” tuturnya.

Selain Bupati Agas, hadir dalam kegiatan peluncuran Denore.id, sejumlah anggota DPRD Manggarai Timur, Forkoma PMKRI Manggarai Timur, Komunitas Cenggo Inung Kopi Online (CIKO), sejumlah tokoh masyarakat, dan sejumlah jurnalis yang bertugas di Manggarai Timur.

Acara launching ini ditandai dengan penyematan kartu pers kepada Pemimpin Umum Denore.id oleh Bupati Agas.

Rosis Adir

Ketua IBI Sikka Rancang Inovasi Gerakan Keluarga Sadar Sehat

Maumere, Ekorantt.com – Banyak kasus emegency maternal dan neonatal yang terlambat dirujuk karena keluarga menolak dirujuk terutama suami atau keluarga yang menolak rujukan energency setelah diedukasi.

Selain itu masyarakat juga kurang mendukung karena belum semua masyarakat memahami kesehatan ibu dan anak. Di sisi lain, tenaga kesehatan (nakes) juga belum optimal dalam memberikan edukasi.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Sikka Martina Pali merancang inovasi tentang gerakan keluarga sadar sehat dalam sapaan edukasi.

Hal ini Martina sampaikan saat presentasi rancangan inovasi di hadapan 50 peserta pada pertemuan evaluasi program kerja organisasi IBI, Jumat (04/02/2022) di Kantor Dinkes Sikka yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Petrus Herlemus sebagai pembina profesi.

Dalam paparannya, Martina memberbicarakat kesehatan keluarga tentang kesehatan ibu dan anak, kesehatan remaja sampai kesehatan lansia.

“Dalam inovasi ini fokusnya pada kesehatan ibu dan anak. Kita akan menetapkan hari Jumat adalah hari edukasi kesehatan ibu dan anak di tingkat keluarga dan masyarakat. Kita berharap hari Jumat adalah hari spesial edukasi melalui pendekatan keluarga,” ungkapnya.

Martina menambahkan 25 puskesmas akan serentak melakukan edukasi setiap hari Jumat dengan tema yg berbeda dan langsung evaluasi hasilnya.

Ia memberi contoh edukasi di tingkat dusun mengumpulkan warga untuk jadi pendonor hidup, atau sekalian gerakan menyumbang darah organisasi siapkan susu dan telur artinya darah siap untuk digunakan ketika ada emergency.

Contoh lain, sebut Martina,  jika ada keluarga yang menolak rujukan atau keluarga yang tidak mau ke faskes maka hari Jumat menjadi hari nakes bersama keluarga.

Selain itu, edukasi massa akan disampaikan hal-hal umum yang harus disiapkan oleh masyarakat misalnya ketika ada kasus emergency pada ibu hamil masyarakat harus segera hubungi nakes.

“Masyarakat harus pro aktif untuk mendampingi ketika dirujuk masyarakat bantu siapkan dana, masyarakat gotong royong menyelesaikan masalah secara bersama-sama,” tegasnya.

Diikatakan, setiap Jumat adalah hari edukasi massa dengan menyampaikan hal umum lewat calling dan juga bisa cara lain. Hal yang sangat teknis dan sangat privacy bisa menggunakan edukasi individu.

“Mari bersemangat untuk memulai hal yang sederhana tetapi daya ungkitnya tinggi dan harus optimal,” pinta Martina.

Ia mengemukakan pula dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat lebih berfokus pada upaya preventif dan promotif. Oleh karena itu, inovasi tentang keluarga sadar sehat dalam sapaan edukasi perlu digalakkan.

“Artinya sapaan tenaga kesehatan kepada pasien dan klien bukan sekedar sapaan biasa tetapi sapaan bernuansa edukasi,” kata ibu asal Palue ini.

Kapasitas Bidan

Pada sisi lain, Martina juga menyinggung mengenai kapasitas tenaga bidan. Dalam evaluasi program kerja selama 6 bulan, terungkap misi yang sudah dijalankan adalah aspek pendidikan.

Pada September 2021, sebut Martina, sebanyak 10 bidan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yakni S1 Bidan plus profesi.

Sementara, bidan 18 orang setara SMA akan melanjutkan pendidikan melalui Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) jadi waktu kuliah ditempuh dalam 1 tahun untuk mendapatkan ijazah Diploma (D3).

“Kita harapkan mudah-mudahan bulan April atau Mei sudah bisa kuliah,” tuturnya.

Kadis Kesehatan Sikka Petrus Herlemus sebagai pembina profesi pada pembukaan pertemuan evaluasi mengatakan organisasi IBI adalah organisasi terbesar di Indonesia.

“Saya mengapresiasi kerja bidan dalam meningkatkan usaha kesehatan ibu dan kesehatan anak. Saya berharap IBI bisa mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan ibu dan anak dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah melalui dinas kesehatan untuk ditanggulangi,” kata Herlemus.

Ia juga mengingatkan IBI Sikka untuk merencanakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi bidan dengan melakukan seminar dan kegiatan lain yang dapat menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Yuven Fernandez

Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Rowa, Mahasiswa Stiper Bajawa Tanam Ratusan Pohon Buah-buahan

Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 70 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pertanian-Flores Bajawa (Stiper-FB), Program Studi Agroteknologi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Rowa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.

Ketua Panitia, Maria Olantina Goi menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 4-6 Februari 2022 dengan sejumlah agenda kegiatan, salah satunya adalah menanam ratusan pohon pepaya california dan avokad.

“Jadi pada kesempatan ini kami bersama masyarakat juga menanam sebanyak 40 anakan pepaya california dan 100 anakan advocat,” ujar Maria Olantina pada Sabtu (05/02/2022).

Ia menjelaskan dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan mahasiswa dua angkatan yang berada di program studi tersebut.

Puluhan mahasiswa juga berkesempatan memberi sosialiasi tentang tehnik menanam pepaya california dan avokad kepada masyarakat.

“Kita juga akan mengsosialisasikan tentang pengendalian hama dan penyakit yang akan dibawakan oleh para doses,” ujarnya.

Sementara Ketua Program Studi Agroteknologi Umbu Hamakonda menjelaskan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari tri darma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.

“Pada kesempatan ini juga kami isi dengan penutupan masa bimbingan bagi mahasiswa baru,” kata Umbu.

Umbu berkata, kegiatan tersebut juga sekaligus untuk mempromosikan kampus di mana kampus Stiper Flores Bajawa merupakan kampus baru di NTT.

Kepala Desa Rowa Yohanes Baghi Lo’a menyampaikan terimakasih atas kehadiran mahasiswa di Desa Rowa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

“Sebagai kepala desa saya sampaikan terima banyak atas kehadiran mahasiswa di Desa Rowa, apalagi salah satu agendanya adalah tanam anakan pepaya california dan avokad,” tutur Kades Yohanes.

Dirinya berharap dengan kehadiran mahasiswa dapat memberi pengatahuan baru khususnya bidang pertanian kepada masyarakat.

Belmin Radho

Sambut HUT ke-50, Basarnas Maumere Gelar Aksi Penanaman Mangrove

0

Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-50 yang jatuh pada 28 Februari mendatang, Basarnas Maumere menggelar berbagai rangkaian kegiatan.

Adapun kegiatan yang diselenggarakan diantaranya kompetisi olahraga, sarasehan, dan bakti sosial yang salah satunya adalah penanaman mangrove di Kampung Garam, Maumere yang dilaksanakan pada Jumat (04/02/2022).

“Tanaman mangrove berfungsi sebagai pencegah abrasi dan pengikisan kawasan pesisir pantai. Ekosistem mangrove juga menjadi tempat hidup bagi biota laut dan satwa-satwa lainnya,” kata Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana.

Sudayana mengungkapkan tujuan kegiatan penanaman mangrove serentak ini untuk merehabilitasi kawasan pesisir, selain itu sebagai bentuk kepedulian dalam pelestarian lingkungan dan ekosistem serta mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.

“Sebanyak 171 pohon mangrove telah berhasil ditanam dalam aksi penanaman hari ini,” ujar Sudayana.
Selain bertujuan untuk merehabilitasi kawasan pesisir, kata dia, kegiatan tersebut juga untuk menjali silaturahmi bersama Potensi SAR dan beberapa instansi yang ada di Kabupaten Sikka.

Selain itu, kegiatan itu juga sebagai momentun untuk memberi motivasi kepada masyarakat pesisir agar terus menjaga kelestarian dari hutan mangrove khususnya kepada masyarakat yang ada di Kampung Garam.

Sudayana pun menyampaikan terimakasih kepada Lanal Maumere, Kodim 1603 Sikka, Polres Sikka, Brimob Sikka, Polairud Sikka, BPBD Sikka, KSOP Maumere, PT Pelindo Maumere, Polairud Maumere yang telah mendukung penuh jalannya kegiatan.

Selain itu, ia mengucap terimakasih kepada Dinas Kehutanan Sikka yang memback up penuh penyediaan bibit mangrove dan para pegawai dan DWP Basarnas Maumere yang telah hadir dan bersemangat melaksanakan penanaman mangrove.

“Diharapkan dengan penanaman bibit mangrove ini dapat mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, kemudian memperbaiki lingkungan pesisir, dan memperbaiki habitat di daerah Kampung Garam Maumere,” kata Sudayana.

Donasikan 30 Unit Konsentrator Oksigen untuk Pemprov NTT, Wagub Apresiasi GoTo

0

Kupang, Ekorantt.com – GoTo mendonasikan 30 unit konsentrator oksigen untuk Pemerintah Provinsi NTT. Serah terima konsentrator oksigen tersebut dilakukan secara langsung oleh Head of Public Policy dan Government Relation Gojek Bali Nusra, Charly Raya kepada Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi di Lobi Lantai 1 Kantor Gubernur NTT pada Jumat (04/02/2022).

Konsentrator oksigen tersebut merupakan perangkat untuk menghilangkan kandungan nitrogen yang ada di udara sehingga menghasilkan oksigen murni hingga 96%.

Alat ini sangat berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama bagi orang yang terkena infeksi Covid-19 ataupun orang yang mengalami gangguan pernapasan (paru-paru) lainnya.

Ke depan 30 unit konsentrator oksigen tersebut nantinya akan didistribusikan ke 21 kabupaten/kota di NTT.

Wagub Josef mengapresiasi kepada GoTo atas kepedulian bagi NTT dengan donasi 30 unit konsentrator oksigen tersebut.

“Saya atas nama pemprov dan masyarakat NTT mengucapkan banyak terima kasih kepada GoTo yang telah memberikan alat konsentrator oksigen. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami di Nusa Tenggara Timur dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini,” ujar Wagub Josef.

Sementara itu, Charly Raya mengatakan donasi tersebut untuk membantu masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus Covid-19.

“Ini juga untuk membantu masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19. Kita tetap kolaborasi bersama pemerintah daerah dan kita harapkan tetap sehat semua sehingga ekonomi NTT dapat kembali pulih,” ujarnya.

Untuk diketahui GoTo merupakan grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. GoTo kembali mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan mendonasikan konsentrator oksigen.

Melalui kolaborasi dan gotong royong, konsentrator oksigen akan disalurkan secara bertahap ke berbagai rumah sakit maupun fasilitas kesehatan (faskes) untuk memenuhi kebutuhan pasokan oksigen.

Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari semangat gerakan #BangkitBersama yang diinisiasi oleh GoTo. Gerakan ini yang bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam penanganan Covid-19 melalui ekosistem GoTo dan mendukung masyarakat, termasuk UMKM dan pekerja sektor informal untuk dapat bangkit kembali seusai pandemi Covid-19, sekaligus membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Pada tahap sebelumnya, GoTo telah menyerahkan juga unit konsentrator oksigen kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), yang dilanjutkan dengan penyerahan ke Pemprov Jabar, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Bantul, Sleman dan Kulon Progo, Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, Pemkot Malang, Pemprov Bali, Pemprov NTB dan Pemprov Sumbar.

Turut hadir dalam acara tersebut VP Government Relation for Regional Operational Excellence Gojek, M. Chairil, Ketua KADIN NTT, Bobby  Lyanto, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prisila Q. Parera  serta para tamu undangan lainnya.

‘Youth Today Leader Tomorrow’ (Tentang Koperasi Kredit untuk Generasi Z)

0

Oleh: Paul Lamawitak

Resonansi gerakan koperasi kredit akhirnya sampai pada kelompok produktif potensial yakni generazi Z. Generasi Z hingga kini masih menjadi pusat perhatian berbagai kalangan mulai dari pemerintah, pendidik, pelaku usaha, tokoh agama hingga para pegiat koperasi. Mengapa? Karena generasi Z memiliki sejuta indikasi oportunis tetapi di lain sisi juga menghadapi berbagai macam gejolak zaman. Jika tidak dituntun dengan baik maka gejolak ini akan menarik dan menjerumsukan mereka (generasi Z) dalam jurang malapetaka zaman.

Apa itu generasi Z? Taspcott (2008) membagi demografi penduduk berdasarkan tahun kelahiran. Salah satunya adalah generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang lahir antara 1998-2009. Generasi Z ini lahir setelah generasi Y yang lebih dikenal dengan generasi milenial yang lahir antara tahun 1977-1997. Kedua angkatan ini memang sampai saat ini masih menjadi subjek dalam berbagai diskursus akademis maupun praktis.

Tulisan ini adalah sebuah refleksi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskopdit Swadaya Utama Maumere bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi, berupa pendidikan koperasi kredit kepada kaum muda (mahasiswa). Bagi penulis, pendidikan yang dilakukan terhadap kaum muda (Gen Z) adalah manifestasi dari spirit koperasi untuk memperkenalkan lebih jauh roh gerakan koperasi kepada kaum muda. Bahwa gerakan koperasi bersifat terbuka; termasuk kaum muda/Gen Z.

Kesadaran akan pentingnya posisi generasi Z dalam gerakan koperasi kredit inilah yang menjadi gerbong pendorong lokomotif pendidikan dengan sasaran utama adalah kaum muda. Pendidikan dasar ini sebagai bekal dasar/pertama untuk membuka cakrawala pemahaman yang lebih substantif tentang semangat dasar gerakan koperasi. Langka strategis yang dilakukan oleh Puskopdit Swadaya Utama Maumere ini perlu diapresasi. Sebuah gerakan awal untuk mempersiapkan mental kaum muda dalam menghadapi masa depan mereka sendiri.

Pemimpin dan Kepemimpinan

Permasalahan utama yang sering dihadapi oleh organisasi (bisnis) adalah kekurangan pemimpin (Haryono, 2015). Seorang pemimpin memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan sebuah organisasi. Peter Drucker, seorang ahli manajemen menyadari betul peran seorang pemimpin dalam sebuah organisasi (bisnis). Seorang pemimpin mampu merubah keadaan, membuat mimpi dan cita-cita organisasi bisa terwujud (makes thing happen).

Terdapat perbedaan esensial dari kata pemimpinan dan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah tentang mengartikulasikan visi, mewujudkan nilai-nilai dan menciptakan lingkungan agar tujuan tercapai (Richards & Engle, 1986). Sedangkan pemimpin adalah individu, tokoh atau orang yang melaksanakan aktivitas memimpin sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa pendekatan untuk memahami pemimpin dan kepemimpinan.

Pertama, pendekatan karakteristik pribadi. Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa sifat-sifat dasar yang dimiliki seorang pemimpin tidak dimiliki oleh orang lain yang bukan pemimpin. Ada aspek alamiah yang terberi sejak lahir (people are born to be leader). Pendapat ini lebih dikenal dengan trait teori.

Kedua, pendekatan prilaku. Pendekatan ini lebih condong pada aspek psikologis kelompok/psikologi kepemimpinan kelompok. Pendekatan ini lebih dikenal dengan behavioral atau environmental.

Ketiga, pendekatan kekuasaan-pengaruh. Pendekatan ini lebih menekankan pada aspek pengaruh yang dimiliki oleh seseorang dalam sebuah kelompok tertentu. Seorang pemimpin memiliki pengaruh yang lebih kuat dan terasa dalam sebuah kelompok. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan kepemimpinan karismatik.

Keempat, pendekatan situasional. Pendekatan ini lebih menekankan pada situasi konkret yang dihadapi seseorang dalam lingkungannya. Pendekatan ini lebih dikenal dengan kepemimpinan kontigensi.

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pemimpin adalah sosok, pribadi, individu manusia. Sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang melekat pada seorang individu sebagai pemimpin. Jadi inti dari sebuah kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakan atau mengajak orang lain (dalam satu kelompok tertentu) untuk mencapai tujuan bersama.

Estafet Kepemimpinan di Dalam Koperasi

Dalam koperasi, seorang manajer adalah juga seorang pemimpin. Bukan hanya menjadi manajer untuk karyawan yang ada dalam satu kantor cabang tetapi juga menjadi pemimpin untuk seluruh anggota koperasi dari wilayah kerjanya. Ini adalah tugas yang tidak gampang. Dibutuhkan pribadi yang tangguh dan berkarakter khusus seperti jujur, memiliki pandangan yang jauh ke depan dan juga menginspirasi bawahan dan anggotanya.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah visi bersama untuk menyiapkan pemimpin/manajer yang tangguh dan berkarakter khusus agar koperasi yang dipimpinnya boleh berkembang dan membawa anggota menuju kesejahteraan. Jadi kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskopdit Swadaya Utama, Maumere sebenarnya memiliki dua mata pisau; di satu sisi adalah memperkenalkan koperasi kepada kaum muda/Gen Z dan sisi lain adalah mempersiapkan kaum muda untuk menjadi pemimpin Kopdit di masa yang akan datang.

Sinergisitas gerakan koperasi bersama semangat dari generasi Z sudah sedikit tertanam lewat kegiatan ini. Setidaknya membuka jalan baru bagi arah gerakan koperasi kredit untuk memberikan perhatian lebih serius kepada kaum muda (Gen Z dan Milenial). Kelompok ini adalah golongan potensial yang jika tidak diperhatikan akan menjadi batu sandungan bagi gerakan sosial bersama dalam masyarakat. Inilah panggilan sosial (social responsibility) koperasi kredit dalam usama bersama membangun manusia unggul yang bukan hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional. Embrio gerakan ini akan tumbuh dan melahirkan ‘anggota dan penerus’ gerakan koperasi di masa yang akan datang.

*Penulis adalah Dosen Unipa Indonesia

KemenkopUKM Paparkan Lima Arah Kebijakan Permbedayaan KUMKM

Bandung, Ekorantt.com – SesKemenKopUKM, Arif R Hakim memaparkan, saat ini ada lima arah kebijakan pemberdayaan dan pengembangan KUMKM yang dilakukan KemenKopUKM. Hal ini disampaikan saat kuliah umum di Universitas Koperasi Indonesia, Kamis (3/2/2022) sekaligus melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Universitas Koperasi Indonesia.

Pertama, reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembagaan kedeputian dari enam menjadi empat yaitu Deputi Kewirausahaan, Deputi Perkoperasian, Deputi UKM dan Deputi Mikro.

“Kami juga menata agar jajaran KemenKopUKM  memiliki semangat menjadi manusia pembelajar dan salah satu di sampaikan Pak Menteri agar kita memberikan peluang pada pegawai bisa menempuh pendidikan S2 salah satunya di bidang perkoperasian.

Tahun ini kami akan kirimkan pegawai KemenKopUKM dan dari dinas ke IKOPIN University, harapannya bisa jadi pemicu Pemda supaya juga memberikan perhatian yang besar kepada koperasi modern, kami butuh sumbang pemikiran dari IKOPIN,” jelas SesKemenKopUKM.

Kedua, pendataan. “Tahun ini kami mulai melakukan sensus secara menyeluruh untuk pelaku UMKM.  Saat ini data mengenai pelaku UMKM masih sangat tersebar di 23 K/L. Sensus nantinya di prioritaskan bagi pelaku usaha menetap yang  di perkirakan jumlahnya 15 juta,” jelas Arif R Hakim.

Ketiga, perluasan pasar dan digital. Targetnya, ada 30 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan digitalisasi pada 2024.

“Sekarang UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi mencapai 16.9 juta. Berdasarkan survei CSIS pelaku usaha mikro sudah 92 persen yang memanfaatkan TI dalam bentuk sederhana,” jelas Arif.

Pemerintah juga sudah membuat kebijakan di PP 7/2021, agar mengalokasikan belanja produk UMKM dimana pada 2021 dialokasikan sebesar Rp442 triliun.

“Sekarang bagaimana kita memanfaatkan peluang itu. Barang dan jasa buatan kita dan pasarnya sudah ada di pemerintah. Ada kemudahan juga melalui e katalog, bela pengadaan yang dibuat LKPP,” jelasnya.

Arif menekankan, menjadi wirausaha di jaman ini tidaklah sesulit masa lalu.  Sekarang jamannya sangat mendukung untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses. Karena bisa mengunjungi rumah BUMN , pegiat UMKM, asosiasi serta relawan.

“Di kampus IKOPIN juga sudah punya inkubator bisnis. Wirausaha yang sukses sebagian besar di hasilkan dari pelatihan yang berkelanjutan atau melalui proses Inkubasi,” tambah Arif.

Keempat, akses pembiayaan. Pemerintah memiliki perhatian besar terhadap akses pembiayaan bagi pelaku UMKM ini, dengan mengalokasikan 20 persen dari total pembiayaan buat UMKM, yang akan dinaikkan menjadi 30 persen pada 2024. Adapun skim kreditnya ada KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan suku bunga yang relatif murah, sementara untuk koperasi ada LPDB KUMKM yang juga menyediakan suku bunga murah hanya 3 persen per tahun.

Kelima, kemitraan strategis, dimana KemenKopUKM melakukan kolaborasi dengan 9 BUMN dalam menyerap produk UMKM dimana tahun ini dialokasikan Rp30 triliun. Kerjasama juga dilakukan dengan swasta, marketplace atau e-commerce.

Cerita Opa Amran, 42 Tahun Bergelut sebagai Tukang Jahit

0

Maumere, Ekorantt.com – Amran (64) yang akrab dipanggil Opa Amran masih setia bekerja sebagai tukang jahit sejak tahun 1980. Profesi itu ia geluti selama 42 tahun di Block 46, Pasar Tingkat Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Opa Amran berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Ia bercerita, sejak umur 15 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya dan pertama kali menginjak kaki di Flores tahun 1978, tepatnya di Larantuka.

Dua tahun kemudian, ia berpindah ke Maumere dan mulai tekun pada usaha menjahit sejak itu. Usahanya diberi nama Tia Taylor.

Seiring perjalanan waktu, ia mulai merekrut tenaga kerja asal Sikka untuk membantunya dalam usaha menjahit sekaligus membina dan memberi motivasi kepada orang muda agar mampu berdikari.

Terakhir Opa Amran merekrut Sance (22) asal Bola Hale Hebing dan Nelvi (20) asal Nilo, Kecamatan Nita. Sance dan Nelvi adalah alumni SMK Sint Gabriel Maumere pada Jurusan Tata Busana.

Sebagai perantau, Opa Amran hanya bisa memberikan kontribusi kepada Sikka yang ia cintai dengan menularkan keterampilan yang dimiliki kepada generasi muda Sikka.

“Sudah puluhan orang yang saya bina di Tia Taylor. Ada yang 8 tahun dan 5 tahun. Setelah mereka memperoleh keterampilan menjahit dari Tia Taylor mereka membuka usaha menjahit sendiri,” kata opa dari 6 (enam) cucu sambil menyebutkan usaha menjahit dari beberapa anak buahnya di Kota Maumere.

Tahun 2004, cerita Opa Amran, untuk mengencangkan usaha jahitnya, ia meminjam dari KSP Kopdit Pintu Air. “Awal pinjaman sebesar Rp 5 juta. Setelah selesai angsuran saya pinjam lagi Rp 12 juta,” kenang Amran.

Seiring dengan berjalannya waktu usahanya menggeliat. Setiap bulan dirinya bisa mengantongi Rp 5 juta lebih dan anak kerja bisa bawa pulang ke kampung halaman rata-rata Rp 2,5 juta.

Tapi dengan mata menerawang ayah dari 4 orang anak ini merasakan  pukulan telak yang dialami selama 2,5 tahun saat pandemi Covid-19 membuat usaha menjahitnya tak berdaya.

“Hasil usaha menjahit tak seberapa bahkan tidak bisa dapat makan sehari. Kalau tidak percaya pak boleh tanya kepada anak Sance yang sudah tiga tahun lebih bersama saya”

“Tapi saya sampaikan kepada anak kerja jangan larut dalam  keterpurukan ekonomi tapi bangkit di saat new normal dengan kerja keras dan berdoa. Suatu saat akan kita menuai kesuksesan,” katanya menasihati.

Untuk ongkos jahit, jelas Opa Amran, sangan bervariasi dari kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta. “Ongkos jahit yang mahal adalah setelan jas dan celana,” paparnya.

Kepiawaian dalam menjahit Amran warisi dari kedua orang tuanya dan pamannya yang berprofesi juga sebagai penjahit. Walau usia uzur ia akan setia menekuni usaha jahit, sesetia mesin jahit yang menemaninya hingga akhir hayat hidupnya.

Sementara Sance dan Nelvi mengaku bangga dan senang bekerja bersama Opa Amran. Selain mendapatkan upah, keduanya mendapatkan ilmu praktis menjahit serta strategis pemasaran.

Keduanya berjanji suatu saat nanti akan membuka usaha menjahit baik di Bola maupun di Nilo.

“Saya memilih SMK jurusan Tata Busana karena setelah tamat langsung kerja. Lagi pula orang tua hanya seorang petani sehingga tidak ada biaya untuk melanjutkan kuliah,” ujar Sance yang sudah 3 tahun bekerja bersama Opa Amran.

Sedangkan Nelvi berujar merasa senang belajar menjahit di Tia Taylor.

“Selain kami diajarkan untuk menjahit opa Amran juga mengajarkan bagaimana memanage sebuah usaha,” jelas Nelvi.

Yuven Fernandez

Masyarakat Wolowio-Ngada Gelar Pemainan Tradisional ‘Wela Maka’

Bajawa, Ekorantt.com – Ratusan masyarakat Kampung Wolowio, Desa Wawowae, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada menggelar pemainan rakyat dalam bahasa daerah setempat disebut Wela Maka atau permainan gasing tradisional.

Kegiatan yang dilaksanakan di tengah kampung tersebut dimainkan oleh para pria di kampung tersebut, termasuk para pria dari kampung tetangga.

Tokoh masyarakat setempat Frederikus Pati Wasi menjelaskan permain Wela Maka biasa dilaksanakan menyosong acara adat masyarakat setempat yang disebut Reba atau pesta adat.

Menurutnya, dalam kesempatan tersebut sejumlah masyarakat khususnya kaum muda datang menunjukkan kebolehannya dalam bermain gasing tradisional tersebut.

“Jadi pada kesempatan ini juga merupakan waktu bagi para warga yang berasal dari kampung tetangga datang berkumpul dan bercerita,” ujarnya, Kamis (03/02/2022) di Kampung Wolowio.

Frederikus menjelaskan dalam permainan tersebut setiap tim terdiri dari 10 puluh orang pria dan setiap pemain wajib berbusana adat Bajawa.

“Pada saat acara Wela Maka hidangan yang disiapkan warga setempat hanya makanan lokal seperti jagung, ubi, dan pisang,” terang Frederikus.

Selain itu, menurutnya, pada momentun tersebut merupakan kesempatan untuk mewariskan permainan rakyat ini kepada para pemuda agar tidak punah akibat perkembangan zaman.

Ferstival Wela Maka

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu mengungkapkan dirinya berkomitmen untuk menaikan status permain tersebut menjadi festival yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang.

“Ferstival Wela Maka itu filosofi karena banyak pemuda yang tahu bahwa Wela Maka itu ada, walaupun beberapa tempat di Bajawa ini beda-beda waktunya,” ujarnya.

Politisi PKB ini berkomitmen akan berbicara dengan Pemerintah Kabupaten Ngada untuk pelaksanaan festival Wela Maka di tahun yang akan datang.

Belmin Radho