KemenkopUKM Paparkan Lima Arah Kebijakan Permbedayaan KUMKM

Bandung, Ekorantt.com – SesKemenKopUKM, Arif R Hakim memaparkan, saat ini ada lima arah kebijakan pemberdayaan dan pengembangan KUMKM yang dilakukan KemenKopUKM. Hal ini disampaikan saat kuliah umum di Universitas Koperasi Indonesia, Kamis (3/2/2022) sekaligus melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Universitas Koperasi Indonesia.

Pertama, reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembagaan kedeputian dari enam menjadi empat yaitu Deputi Kewirausahaan, Deputi Perkoperasian, Deputi UKM dan Deputi Mikro.

“Kami juga menata agar jajaran KemenKopUKM  memiliki semangat menjadi manusia pembelajar dan salah satu di sampaikan Pak Menteri agar kita memberikan peluang pada pegawai bisa menempuh pendidikan S2 salah satunya di bidang perkoperasian.

Tahun ini kami akan kirimkan pegawai KemenKopUKM dan dari dinas ke IKOPIN University, harapannya bisa jadi pemicu Pemda supaya juga memberikan perhatian yang besar kepada koperasi modern, kami butuh sumbang pemikiran dari IKOPIN,” jelas SesKemenKopUKM.

Kedua, pendataan. “Tahun ini kami mulai melakukan sensus secara menyeluruh untuk pelaku UMKM.  Saat ini data mengenai pelaku UMKM masih sangat tersebar di 23 K/L. Sensus nantinya di prioritaskan bagi pelaku usaha menetap yang  di perkirakan jumlahnya 15 juta,” jelas Arif R Hakim.

Ketiga, perluasan pasar dan digital. Targetnya, ada 30 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan digitalisasi pada 2024.

“Sekarang UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi mencapai 16.9 juta. Berdasarkan survei CSIS pelaku usaha mikro sudah 92 persen yang memanfaatkan TI dalam bentuk sederhana,” jelas Arif.

Pemerintah juga sudah membuat kebijakan di PP 7/2021, agar mengalokasikan belanja produk UMKM dimana pada 2021 dialokasikan sebesar Rp442 triliun.

“Sekarang bagaimana kita memanfaatkan peluang itu. Barang dan jasa buatan kita dan pasarnya sudah ada di pemerintah. Ada kemudahan juga melalui e katalog, bela pengadaan yang dibuat LKPP,” jelasnya.

Arif menekankan, menjadi wirausaha di jaman ini tidaklah sesulit masa lalu.  Sekarang jamannya sangat mendukung untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses. Karena bisa mengunjungi rumah BUMN , pegiat UMKM, asosiasi serta relawan.

“Di kampus IKOPIN juga sudah punya inkubator bisnis. Wirausaha yang sukses sebagian besar di hasilkan dari pelatihan yang berkelanjutan atau melalui proses Inkubasi,” tambah Arif.

Keempat, akses pembiayaan. Pemerintah memiliki perhatian besar terhadap akses pembiayaan bagi pelaku UMKM ini, dengan mengalokasikan 20 persen dari total pembiayaan buat UMKM, yang akan dinaikkan menjadi 30 persen pada 2024. Adapun skim kreditnya ada KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan suku bunga yang relatif murah, sementara untuk koperasi ada LPDB KUMKM yang juga menyediakan suku bunga murah hanya 3 persen per tahun.

Kelima, kemitraan strategis, dimana KemenKopUKM melakukan kolaborasi dengan 9 BUMN dalam menyerap produk UMKM dimana tahun ini dialokasikan Rp30 triliun. Kerjasama juga dilakukan dengan swasta, marketplace atau e-commerce.

Cerita Opa Amran, 42 Tahun Bergelut sebagai Tukang Jahit

0

Maumere, Ekorantt.com – Amran (64) yang akrab dipanggil Opa Amran masih setia bekerja sebagai tukang jahit sejak tahun 1980. Profesi itu ia geluti selama 42 tahun di Block 46, Pasar Tingkat Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Opa Amran berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Ia bercerita, sejak umur 15 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya dan pertama kali menginjak kaki di Flores tahun 1978, tepatnya di Larantuka.

Dua tahun kemudian, ia berpindah ke Maumere dan mulai tekun pada usaha menjahit sejak itu. Usahanya diberi nama Tia Taylor.

Seiring perjalanan waktu, ia mulai merekrut tenaga kerja asal Sikka untuk membantunya dalam usaha menjahit sekaligus membina dan memberi motivasi kepada orang muda agar mampu berdikari.

Terakhir Opa Amran merekrut Sance (22) asal Bola Hale Hebing dan Nelvi (20) asal Nilo, Kecamatan Nita. Sance dan Nelvi adalah alumni SMK Sint Gabriel Maumere pada Jurusan Tata Busana.

Sebagai perantau, Opa Amran hanya bisa memberikan kontribusi kepada Sikka yang ia cintai dengan menularkan keterampilan yang dimiliki kepada generasi muda Sikka.

“Sudah puluhan orang yang saya bina di Tia Taylor. Ada yang 8 tahun dan 5 tahun. Setelah mereka memperoleh keterampilan menjahit dari Tia Taylor mereka membuka usaha menjahit sendiri,” kata opa dari 6 (enam) cucu sambil menyebutkan usaha menjahit dari beberapa anak buahnya di Kota Maumere.

Tahun 2004, cerita Opa Amran, untuk mengencangkan usaha jahitnya, ia meminjam dari KSP Kopdit Pintu Air. “Awal pinjaman sebesar Rp 5 juta. Setelah selesai angsuran saya pinjam lagi Rp 12 juta,” kenang Amran.

Seiring dengan berjalannya waktu usahanya menggeliat. Setiap bulan dirinya bisa mengantongi Rp 5 juta lebih dan anak kerja bisa bawa pulang ke kampung halaman rata-rata Rp 2,5 juta.

Tapi dengan mata menerawang ayah dari 4 orang anak ini merasakan  pukulan telak yang dialami selama 2,5 tahun saat pandemi Covid-19 membuat usaha menjahitnya tak berdaya.

“Hasil usaha menjahit tak seberapa bahkan tidak bisa dapat makan sehari. Kalau tidak percaya pak boleh tanya kepada anak Sance yang sudah tiga tahun lebih bersama saya”

“Tapi saya sampaikan kepada anak kerja jangan larut dalam  keterpurukan ekonomi tapi bangkit di saat new normal dengan kerja keras dan berdoa. Suatu saat akan kita menuai kesuksesan,” katanya menasihati.

Untuk ongkos jahit, jelas Opa Amran, sangan bervariasi dari kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta. “Ongkos jahit yang mahal adalah setelan jas dan celana,” paparnya.

Kepiawaian dalam menjahit Amran warisi dari kedua orang tuanya dan pamannya yang berprofesi juga sebagai penjahit. Walau usia uzur ia akan setia menekuni usaha jahit, sesetia mesin jahit yang menemaninya hingga akhir hayat hidupnya.

Sementara Sance dan Nelvi mengaku bangga dan senang bekerja bersama Opa Amran. Selain mendapatkan upah, keduanya mendapatkan ilmu praktis menjahit serta strategis pemasaran.

Keduanya berjanji suatu saat nanti akan membuka usaha menjahit baik di Bola maupun di Nilo.

“Saya memilih SMK jurusan Tata Busana karena setelah tamat langsung kerja. Lagi pula orang tua hanya seorang petani sehingga tidak ada biaya untuk melanjutkan kuliah,” ujar Sance yang sudah 3 tahun bekerja bersama Opa Amran.

Sedangkan Nelvi berujar merasa senang belajar menjahit di Tia Taylor.

“Selain kami diajarkan untuk menjahit opa Amran juga mengajarkan bagaimana memanage sebuah usaha,” jelas Nelvi.

Yuven Fernandez

Masyarakat Wolowio-Ngada Gelar Pemainan Tradisional ‘Wela Maka’

Bajawa, Ekorantt.com – Ratusan masyarakat Kampung Wolowio, Desa Wawowae, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada menggelar pemainan rakyat dalam bahasa daerah setempat disebut Wela Maka atau permainan gasing tradisional.

Kegiatan yang dilaksanakan di tengah kampung tersebut dimainkan oleh para pria di kampung tersebut, termasuk para pria dari kampung tetangga.

Tokoh masyarakat setempat Frederikus Pati Wasi menjelaskan permain Wela Maka biasa dilaksanakan menyosong acara adat masyarakat setempat yang disebut Reba atau pesta adat.

Menurutnya, dalam kesempatan tersebut sejumlah masyarakat khususnya kaum muda datang menunjukkan kebolehannya dalam bermain gasing tradisional tersebut.

“Jadi pada kesempatan ini juga merupakan waktu bagi para warga yang berasal dari kampung tetangga datang berkumpul dan bercerita,” ujarnya, Kamis (03/02/2022) di Kampung Wolowio.

Frederikus menjelaskan dalam permainan tersebut setiap tim terdiri dari 10 puluh orang pria dan setiap pemain wajib berbusana adat Bajawa.

“Pada saat acara Wela Maka hidangan yang disiapkan warga setempat hanya makanan lokal seperti jagung, ubi, dan pisang,” terang Frederikus.

Selain itu, menurutnya, pada momentun tersebut merupakan kesempatan untuk mewariskan permainan rakyat ini kepada para pemuda agar tidak punah akibat perkembangan zaman.

Ferstival Wela Maka

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu mengungkapkan dirinya berkomitmen untuk menaikan status permain tersebut menjadi festival yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang.

“Ferstival Wela Maka itu filosofi karena banyak pemuda yang tahu bahwa Wela Maka itu ada, walaupun beberapa tempat di Bajawa ini beda-beda waktunya,” ujarnya.

Politisi PKB ini berkomitmen akan berbicara dengan Pemerintah Kabupaten Ngada untuk pelaksanaan festival Wela Maka di tahun yang akan datang.

Belmin Radho

Mahasiswa dan Dosen Muhamadiyah Maumere Kolaborasi Terbitkan Buku Puisi ‘Sepertiga Malam’

Maumere, Ekorantt.com – Mahasiswa semester V IKIP Muhammadiyah Maumere berhasil menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi-puisi yang diberi judul ‘Sepertiga Malam’. Buku itu menjadi buku kedua setelah buku puisi ‘Bangku Kosong’ diterbitkan pada 2019.

Kali ini para mahasiswa itu berkolaborasi dengan dosen PBSI dalam menerbitkan buku kumpulan puisi tersebut. Kumpulan puisi Sepertiga Malam tersebut berisi 95 judul puisi yang masing-masingnya mengangkat tema yang berbeda.

Kaprodi PBSI IKIP Muhamadiyah Maumere Maria Ermilinda Dua Lering kepada Ekorantt.com Rabu, (02/02/2022) mengatakan karya buku puisi mahasiswa semester V itu merupakan projeck akhir dari Mata Kuliah Menulis Kesusastraan.

Marlin berkata, setidaknya ilmu yang diberikan pada MK Menulis Kesusastraan dapat diterapkan oleh para mahasiswa dengan baik dan sebagai semangat bagi mereka untuk terus menulis.

“Saya apresiasi para dosen yang turut berpartisipasi dalam menulis,” kata Marlin.

Sementara Rektor IKIP Muhammadiyah Maumere Erwin Prasetyo berujar kegiatan literasi merupakan salah satu kegiatan yang sudah berjalan dan tumbuh subur di lingkungan Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere.

Apalagi ada UKM Teater yang bukan saja bergerak dalam bidang teater namun juga di bidang literasi turut mendukung perkembangan literasi di kampus biru itu.

“Saya selaku Rektor IKIP Muhamadiyah Maumere, mendengar bahwa mahasiswa Prodi PBSI IKIP Muhammadiyah Maumere menerbitkan lagi karya sastra dan kali ini mereka berkolaborasi dengan para dosen dalam bentuk kumpulan puisi tentu bangga, senang dan mendukung penuh serta mengapresiasi karya mereka,” kata Rektor Erwin.

“Tindak lanjutnya adalah akan mendaftarkan hak kekayaan intelektual atau HAKI berupa buku yang sudah mereka terbitkan dan berharap menjadi motivasi untuk semua mahasiswa di IKIP Muhamadiyah Maumere lainnya,” tambah Erwin.

Salah seorang penulis puisi Nurmawaty mengatakan bahwa ia bahagia juga bangga, lima puisinya ada dalam buku kumpulan puisi bersama teman-teman lainnya dan berharap akan menjadi motivasi bagi dirinya juga teman-temannya untuk terus menulis.

Hal serupa juga disampaikan Hardian yang bangga dengan terbitnya buku kumpulan puisi memberikan dampak yang positif bagi dirinya dalam hal literasi yaitu ia memiliki semangat yang lebih lagi untuk menulis.

Yuven Fernandez

Pantau Abrasi Pantai Nangapanda, Sekda Gusti Pastikan Penanganan Cepat

0

Ende, Ekorantt.com – Sekda Ende Agustinus G. Ngasu memantau langsung lokasi bencana abrasi di Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Kamis (3/2/2022).

Sekda Gusti didampingi Kepala BPBD Maria Yasinta Sare, beberapa pegawai Dinas PUPR Kabupaten Ende, dan Camat Nangapanda Irwan Nua.

Dalam dialog dengan warga di lokasi bencana, Sekda Gusti menguraikan beberapa langkah cepat yang mesti diambil dalam menangani bencana yang terjadi.

“Perlu secepatnya penanganan dengan membuat pemecah gelombang agar tidak menambah luasnya abrasi. Tentunya harus ada pernyataan bencana, sehingga dapat segera ditanggulangi dengan dana tak terduga,” kata Sekda Gusti.

Sementara itu, Warga Warukasu, Saiful Soy menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemkab Ende.

“Pak Sekda sudah melihat langsung pantai Warukasu. Beliau menyampaikan bahwa dia ditelepon oleh wartawan Ekora mengenai musibah abrasi yang dialami warga Warukasu. Beliau sempat diskusi dengan warga dan berjanji akan ditangani segera,” terang Saiful.

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi yang terjadi sepekan terakhir menyebabkan abrasi di pesisir pantai Warukasu, Kelurahan Ndorurea Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.

Sekitar 102 kepala keluarga yang mendiami wilayah tersebut kini merasa terancam. Pasalnya, saat pasang, air laut menggenangi pemukiman hingga masuk ke rumah warga.

Kondisinya sangat memprihatinkan. Ruas jalan setapak yang menghubungi wilayah dua RT di lingkungan Warukasu sudah tergerus abrasi.

Warga meminta Pemerintah Kabupaten Ende untuk segera membangun tembok abrasi di sepanjang pantai Warukasu.

“Kejadian sudah berulang kali. Kami sudah surati dua kali ke Pemda. Kami minta bapak bupati bisa lihat langsung kondisi di sini sehingga bisa dibangun tembok pengaman di pesisir pantai,” ujar Warga Warukasu, Saiful Soy kepada Ekora NTT pada Rabu (2/2/2022).

Dikatakan Saiful, saat musim tenggara tiba, warga Warukasu selalu dihantui rasa takut karena gelombang pasang selalu mengancam keselamatan jiwa mereka.

“Jangan sampai bencana besar dulu baru tangani,” ungkap Saiful.

600 Anakan Bambu Ditanam di DAS Aesesa

0

Mbay, Ekorantt.com – Sekitar 600 anakan bambu ditanam di daerah aliran sungai (DAS) Aesesa di Kelurahan Mbay 1, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo pada Kamis (03/02/2022).

Gerakan penghijauan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kelurahan Mbay 1 kerjasama dengan UPT KPH Nagekeo yang melibatkan sekitar 200 warga setempat. Mereka menanam sepanjang 1 kilometer dari wilayah Alorongga hingga ke arah Kantor Lurah Mbay 1.

Lurah Mbay 1, Rikar Lamanepa, menuturkan kegiatan tersebut untuk menekan dampak perubahan iklim atau gangguan ekologi. Sehingga lahan-lahan terdegradasi di sepanjang DAS Aesesa dapat dipulihkan. Selain itu, juga dapat tercipta lingkungan Mbay 1 yang hijau, aman dan lestari.

“Yah, bambu ini adalah tanaman yang cocok untuk mengendalikan potensi-potensi erosi di sepanjang aliran sungai. Fokus kami di sisi kiri dan kanan yang cukup berpotensi terjadi erosi,” tutur Rikar.

Ia menerangkan anakan bambu itu diperoleh UPT KPH Nagekeo dari Yayasan Bambu Lestari (YBL) yang konsen dalam pembibitan bambu. Untuk itu, Rikar menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen yang turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan di DAS Aesesa.

Salah seorang anggota TNI berbaur dengan masyarakat menanam bambu di DAS Aesesa, Kelurahan Mbay 1 Nagekeo (Foto : dok ist)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nagekeo Remigius Jago mengatakan dalam upaya kerjasama bidang lingkungan hidup tak terlepas dari peran tiga yayasan di Nagekeo ialah YBL, Yayasan Pugefigo, dan YMTM.

Ketiga yayasan ini, sebut dia, juga turut bekerja sama dalam rangka konservasi lingkungan untuk meredam suhu akibat berubahan iklim. Ia berharap kedepannya ketiga yayasan ini turut serta membantu pemerintah dalam upaya menekan risiko-risiko akibat dampak lingkungan yang dapat merugikan masyarakat Nagekeo.

“Untuk saat ini ada tiga yayasan yang sudah berkontribusi dalam konservasi di Nagekeo; YBL untuk anakan bambu, Yayasan Pugefigo anakan beringin dan Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM) memberi kesejahteraan petani. Mereka sudah berkontribusi dalam kegiatan pro-iklim di Kabupaten Nagekeo,” ujar Kadis Remigius.

Sementara Juruslan Rangga Ndimba, Koordinator YBL Nagekeo menyatakan bahwa bambu merupakan tanaman yang cocok untuk mengendalikan erosi terutama di wilayah aliran sungai.

Sebab, selain untuk mencegah bencana, bambu juga dapat menyimpan sebanyak 5.000 liter air dalam satu rumpun. “Selain itu, yang menarik dari bambu ialah dapat menyerap karbon dioksida dan mengurangi gas rumah kaca,” kata Ruslan.

Sebab itu, tambah dia, YBL fokus pada peningkatan kualitas bambu untuk kehidupan dan kesejahteraan yang berkelanjutan, berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

“Ini yayasan non profit yang berdiri pada tahun 1993 oleh Duta Bambu Indonesia Linda Garland. Jadi program ialah penanaman sejuta bambu di Flores,” terang Ruslan.

Ian Bala

Gelar HUT ke-34, General Manager Kopdit Swastisari Sebut Akan Prioritas kepada Anggota

Kupang, Ekorantt.com — KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Swastisari menggelar sejumlah rangkaian kegiatan sosial dalam rangka memperingati HUT ke-34 yang jatuh pada Selasa 1 Februari 2022. Salah satu kegiatan ialah memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga pelosok Desa Mandiri di Kabupaten Sumba Timur.

Mengusung tema ‘Kemandirian dan KSP Kopdit Swastisari Sebagai Jalan Kebenaran Mengangkat Derajat Anggota’, puncak perayaan HUT KSP Kopdit Swastisari dilaksanakan di Kantor Cabang Kupang Kota berlangsung meriah dan hikmat.

Diawali dengan doa syukur bersama Romo, Pendeta, Wakil Majelis Ulama NTT, perayaan HUT ke-34 ini dihadiri oleh para pendiri Kopdit Swastisari, perwakilan anggota, dan para mitra.

Pada usia yang ke-34 ini sudah banyak prestasi dan penghargaan yang telah diterima oleh KSP Kopdit Swastisari. Salah satunya adalah penilaian sebagai Koperasi Sehat oleh Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.

General Manager KSP Kopdit Swastisari, Yohanes Sason Helan dalam sambutannya menegaskan keuangan Swastisari tidak tergantung pada lembaga lain melainkan murni milik anggota. Ia menyebutkan prioritas tahun 2022 KSP Kopdit Swastisari akan memberikan pinjaman kepada anggota untuk pengembangan sector ril.

“Swastisari keuangannya ini tidak tergantung pada lembaga lain, untuk sementara. Seratus persen mandiri. Seratus persen uang triliunan milik anggota. Kita tidak mengemis di lembaga lain,” ungkap Sason Helan.

Pengurus Kopdit Swastasari berpose bersama tamu undangan (Foto : Sutomo Hurint/Ekora NTT)

Sason Helan mengaku, mempunyai resep dalam menjalankan lembaga Kopdit Swastisari yakni kemandirian, mengumpulkan yang benar, mengembalikan kepada mereka dengan benar, membuat pendapatan dengan benar, dan membuat biaya dengan benar, dan harus ada keuntungan.

Mewakili para pendiri Kopdit Swastisari, Saveriana Moru merasa sangat terharu dan bangga melihat Swastisari yang kian bertumbuh. Bermula dari sebuah yayasan yang bernama Swastisari dengan anggota yang kurang dari 10 orang ini, Swastisari bisa bertahan bahkan menjadi lembaga yang besar.

“Mewakili semua pendiri baik yang masih ada maupun semua yang telah berpulang. Kami hadir untuk menjadi saksi hidup dan sebuah karya kecil yang semula lahir ketulusahn hati dan yang baik dari segelintir orang di masa lalu. Hari ini karya itu telah menjelma lembaga besar, berdaya, jauh dari bayangan kami semua,” tutur Saveriana.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Sirviana Jawa mengucapkan terimakasih kepada para tokoh pendahulu yang telah menjadikan gerakan koperasi di NTT menjadi harum di tingkat nasional.

Sirviana mengatakan dari 100 koperasi besar seluruh Indonesia, tercatat sebanyak 27 koperasi besar diantaranya berasal dari Provinsi NTT. Sirviana mengungkapkan KSP Kopdit Swastisari merupakan salah kopdit masuk dalam skala 10 besar koperasi terbesar tingkat nasional.

“Dari sepuluh koperasi besar tingkat nasional beberapa diantaranya berasal dari NTT. Ada Swastisari, Sangosai, Obormas, Pintu Air, dan ada beberapa lainnya. Sedangkan sebanyak 27 koperasi di NTT masuk dalam skala 100 besar koperasi besar tingkat nasional. Sebab itu saya mewakili pemerintah Provinsi NTT untuk mengucapkan terimakasih kepada para sesepuh pendahulu kita yang telah menjadikan gerakan koperasi di NTT menjadi harus di tingkat nasional,” ungkap Sirviana.

Pada bagian akhir perayaan HUT ke-34, KSP Kopdit Swastisari juga memberikan dana perlindungan bersama (Daperma) kepada belasan ahli waris dengan total Daperma sebesar Rp 400 juta lebih.

Selain itu, KSP Kopdit Swastisari juga memberikan penghargaan kepada tiga pendiri  KSP Kopdit Swastisari yang hadir pada momentum tersebut.

Terima Solkes, Ida Ayu Natalia Harapkan Pintu Air Setia Melayani Anggota

Surabaya, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo terus menunjukkan  pelayanan yang terbaik kepada anggota aktif. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah penyerahan dana solidaritas kesehatan (Solkes) kepada Ida Ayu Natalia Ch.

Penyerahan solkes diterima sang suami, Davidson Reta di Kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo pada Rabu (2/2/2022).

Ida Ayu tak menyangka bahwa sebagai anggota yang baru bergabung bersama KSP Kopdit Pintu Air selama 3 bulan 1 hari kepadanya langsung diberikan Solkes atas biaya perawatan persalinan buah hatinya di Rumah Sakit Bunda Sidoarjo.

Istimewa

Ida Ayu mengaku terharu dan bangga atas perhatian dan pelayanan optimal yang diberikan Pintu Air.

“Saya berterima kasih dan bangga sebagai anggota Pintu Air untuk perhatian ini. Saya berharap Pintu Air semakin besar dan setia melayani anggota di mana saja,” ujar Ida Ayu.

Acara penyerahan Solkes diberikan oleh pihak komite ibu Sri dan Ketua Komite Kelompok Mojokerto, Thomas S. Naihely.

Alex Leda Dinilai Layak Pimpin Kabupaten Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Nama Aleksander Leda atau yang akrab disapa Alex Leda menjadi perbicangan publik. Ia didorong untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 dan dinilai layak memimpin Kabupaten Ende.

Suami dari Maria Santi Sima Leda Gama ini  dikenal sebagai figur pekerja keras, humanis, dan memiliki akses jaringan yang luas.

“Saya rasa Pak Alex layak untuk memimpin Ende. Dia seorang yang visioner dan memiliki akses dan jejaring yang kuat,” ujar Sipri Pani, putra Nangapanda yang saat ini menetap di Kota Kupang.

Senada, Tokoh Masyarakat Nangapanda, Yusuf Gedu berpandangan bahwa Alex Leda Putra terbaik asal kecanatan Nangapanda adalah pejabat Eselon II di Kementerian PUPR yang cukup berpengalaman dalam dunia pembangunan wilayah di Indonesia

“Pak Alex punya rekam jejak yang bagus. Dan sebagai orang Nangapanda, saya mendukung beliau jika memang Pak Alex memutuskan untuk bertarung di Pilkada 2024 mendatang menjadi Bupati Ende,” jelasnya.

Untuk diketahui, Alex Leda sedang menjabat sebagai Kepala Balai Sungai Mesuji-Lampung sejak 14 Agustus 2021 yang lalu. Sebelumnya, Alex menjabat  Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua Barat.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, Alex Leda adalah Putra dari Bapak Almarhum Rafael Leda dan Ibu Almarhumah Lince Laurens.

Dia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik Sipil, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang dan menyelesaikan stusi S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bupati Hery Minta Kades di Manggarai Jangan Anti Kritik

0

Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Manggarai, Herybertus G. L Nabit meminta para kepala desa di kabupaten itu agar tidak anti kritik.

“Kita jangan anti kritik. Kalau memang masyarakat punya kritik itu benar, maka kita harus lakukan itu sesuai kritikan mereka. Karena banyak kritik yang bermanfaat. Ada banyak kritik yang baik dan ada banyak kritik yang berguna untuk memperbaiki kita, karena tidak semua kritik itu karena sentimen,” ujarnya saat membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas para kepala desa se-Kabupaten Manggarai, di Rumah Retret Maria Bunda Karmel Wae Lengkas, Ruteng, Rabu (2/2/2022).

Hery juga mengatakan, kegiatan Bimtek tersebut sangat penting agar menyatukan persepsi dan pandangan untuk membangun Manggarai lebih baik.

“Saya selaku Pemerintah Kabupaten Manggarai hanya bisa melihat Manggarai secara umum saja. Kalau pun kami bisa melihat bagian yang kecil tetapi tidak secara terperinci, itu harus dilakukan oleh bapak ibu kepala desa,”katanya.

“Bupati boleh omong besar, tetapi kalau tidak terwujud di tingkat desa, tidak ada gunanya. Maka hari ini kita duduk bersama supaya terwujud. Kalau sudah duduk sama-sama begini, setelah ini ada keluar aturan yang baru, itu yang bapak/ibu jalankan,”terangnya.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Manggarai, Yoseph Jehalut menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini yaitu menambah wawasan dari kepala desa di Kabupaten Manggarai.

“Ada 94 desa yang baru mengikuti Pilkades kemarin, dari 94 desa itu 85% kepala desa yang baru dan 15 % yang lama. Maka dari itu, penting melakukan Bimtek dalam rangka meningkatkan wawasan atau pun pemahaman dari teman-teman kepala desa,” tutupnya.

Adeputra Moses