Mama-Mama di Desa Suelain Buka Kelas Menganyam

Rote, Ekorantt.com – Mama-mama di Desa Suelain, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Roten Ndao membuka kelas menganyam secara sukerala dan gratis kepada kamu muda di desa tersebut.

Hal ini merupakan salah satu rekomendasi dari pelatihan menganyam yang dilakukan sebelumnya oleh Mahasiswa STPM  Santa Ursula Ende bersama  PT. Karya Du’anyam.

Salah seorang waga Desa Suelain, Yanse Loloion (59) membuka kelas menganyam di rumahnya.  Ia mengajak pemudi di kampungnya untuk belajar menganyam di rumahnya di sela-sela waktu senggang.

Para pemudi diajarkan untuk membuat beberapa kerajinan anyaman dari lontar seperti  keranjang belanja, tas, dan keranjang buah.

Yanse menuturkan, dirinya senang  melatih kamu muda untuk menganyam. Karena, menurutnya, menganyam harus diajarkan kepada anak-anak muda agar terus dilestarikan kepada generasi selanjutnya.

“Setelah beta ikut pelatihan di kantor desa dan dapat penjelasan dari mahasiswa dong kalau anyaman ini katong pung budaya. Apalagi bisa hasilkan uang, beta mulai ajak ana ana dong, supaya dong tau. Katong ni mama-mama su tua. Nanti dong bisa lanjut ini anyaman. Dong bisa hidup mandiri dapat penghasilan sendiri,” kata Mama Yanse.

Menurutnya, awalnya memang susah. Tapi para pemudi di kampung mengikutinya dengan serius. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dan mereka bisa menghasilkan beberapa kerajinan anyaman dari lontar.

Dong ikut serius. Bahkan dong lebih dari beta. Dong su bisa buat keranjang belanja dari lontar. Kalau untuk latihan na, beta siap beta pu rumah. Kalau dong ada waktu kosong na dong boleh datang sa. Beta siap latih mereka,” ucap Mama Yanse dengan bangga.

Marlin, salah seorang pemudi kampung yang ikut dalam kelas mengayam sangat senang. Alumnus SMK Negeri 3 Kupang ini harus pulang kampung dan tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena terkendala biaya. Selama ini ia bingung harus buat apa di kampung. 

“Awalnya beta bingung mau buat apa di desa. Apalagi beta dulu jurusan menjahit, tidak punya modal untuk buka usaha. Na kebetulan beta dengar ada pelatihan menganyam untuk ibu-ibu,” tutur Marlin.

Beta pikir ini sangat bagus, ini bisa hasilkan uang karena dia pu bahan dari katong punya lontar yang ada. Terus ini juga untuk jaga katong pung budaya. Na beta mulai ajak teman-teman. Katong minta mama Yanse untuk latih katong,” tambah Marlin.

Berkat ketekunannya, Marlin dan beberapa temannya sudah bisa menganyam beberapa produk dari bahan baku lontar. Kedepan ia akan terus berlatih dan berharap dukungan dari banyak pihak.

Konsep kelas menganyam yang dimulai oleh mama-mama di Desa Suelain disambut positif oleh Kepala Desa Suelain, Jonathan Dillak. Pihak desa pun akan memfasilitasi pembentukan kelompok menganyam. Langkah ini dilakukan untuk mewadahi kegiatan menganyam dan meningkatkan ekonomi rumah tangga warga.

“Mereka ini nantinya akan dibentuk  menjadi  kelompok  penganyam, kemudian dibimbing  terus untuk tetap  pertahankan  kualitas  anyaman. Ini  sangat membantu kami dalam mewujudkan program inovasi desa dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada,” ungkap Kades Dillak.

Kades Dillak  yakin, Desa Suelain akan menjadi pusat produksi anyaman lontar jika ini ditata dengan baik.

“Anak-anak muda kita berpotensi. Sudah saatnya yang muda muda dong berkarya untuk desa dan untuk kehidupan yang lebih baik. Lebih penting lagi, partisipasi kaum muda. Tugas kami adalah mendorong partisipasi mereka,” tegasnya.

Fide Dari, Mahasiswa STPM Ende

spot_img
TERKINI
BACA JUGA