80 Persen Masyarakat Kabupaten Sikka Dililit Utang

Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka Roby Idong menyatakan, kebutuhan ekonomi 80 % masyarakat Kabupaten Sikka terpenuhi melalui utang.

Lebih lanjut menurutnya, utang masyarakat paling dominan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, urusan kesehatan dan adat.

Sedangkan hutang untuk usaha ekonomi riil masyarakat sangat kecil.

Roby berasumsi, masyarakat harus tega jual tanah untuk bayar biaya pendidikan atau urusan kesehatan. 

“Ini masalah sosial yang paling berat. Saya dengan Bapa Romanus dalam sisa waktu empat tahun ini akan terus berjuang memenuhi hak-hak dasar masyarakat baik di bidang pendidkan, kesehatan maupun ekonomi,” kata Roby.

iklan

Bupati Roby menjelaskan, angka kemiskinan di kabupaten Sikka tinggi. Untuk mengatasi beban utang masyarakat kabupaten Sikka tersebut, bupati Roby mengatakan, pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk mendorong keterlibatan berbagai elemen masyarakat untuk bergerak di sektor riil.

“Kami dorong koperasi untuk mengubah pola, bukan hanya simpan pinjam tetapi bergerak di usaha ekonomi sektor riil. Misalnya, Koperasi Pintu Air bergerak di sektor biru yakni kelola garam dan ikan, serta sektor hijau di minyak kelapa,” jelas Roby.

Upaya mendongkrak ekonomi lokal masyarakat ini dikampanyekan melalui slogan “Bela Sikka, Beli Sikka.”

Melalui slogan ini, setiap warga masyarakat Kabupaten Sikka, baik yang ada di Sikka maupun warga Sikka diaspora di luar Kabupaten Sikka dibangkitkan rasa cintanya terhadap tana Puher Oha, dengan cara membeli semua produk lokal yang dihasilkan masyarakat Sikka.

Roby yakin, jika ideal itu terlaksana, pendapatan masyarakat Sikka akan meningkat dan kesejahteraan bisa terukur.

Bupati Roby mengharapkan agar para camat dan kepala desa yang hadir dapat membantu mendorong masyarakat desa di wilayah masing-masing untuk giat membangun usaha ekonomi lokal yang ada, sesuai dengan potensi desa masing-masing.

Roby berharap dana desa bisa secara optimal mendukung pemberdayaan masyarakat desa.

Mantan camat Nele ini mengaku, saat ini geliat pertumbuhan usaha ekonomi riil di kota Maumere sedang tinggi. Hal ini terbukti, pada malam hari, di ruas jalan utama di kota Maumere, mulai ramai masyarakat berjualan makanan lokal seperti ubi rebus, ikan panggang, lawar dan aneka jualan lainnya. (ano)    

TERKINI
BACA JUGA