Gugurkan Kandungan, Tenaga Honorer di Flotim Ungkap Perselingkuhannya dengan Oknum Pimpinan DPRD Flotim

Larantuka, Ekorantt.com – Beberapa waktu lalu, media daring Bentara Net memberitakan skandal moral antara MWE, oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Flores Timur, dan seorang janda (Ona Mia, bukan nama sebenarnya).

Diberitakan, saat itu, Ona Mia mendatangi Kantor DPRD Flotim dengan membawa sebilah pisau untuk mengancam MWE.

Ona Mia mendesak MWE bertanggungjawab atas janin hasil hubungan intim mereka.

Sekarang, masyarakat Flores Timur kembali dikejutkan lagi dengan beredarnya sebuah video pengakuan dari seorang wanita yang juga mengaku merupakan wanita simpanan dari MWE. 

Dalam video berdurasi 04.56 menit tersebut, wanita itu mengaku menjalin hubungan asmara dengan oknum MWE sejak 3 tahun silam, tepatnya pada 2 Februari 2016.

iklan

Menurut pengakuan wanita dalam video tersebut, hubungan asmara mereka telah menyebabkan dirinya hamil.

Namun, janin tak berdosa ini hanya berumur 5 bulan dalam perut wanita tersebut.

Sebab, oknum anggota DPRD tersebut memaksa wanita itu menggugurkan janin dalam kandungannya. 

Pengakuan wanita ini tentu saja bikin publik Flores Timur heboh.

Pasalnya, MWE kini menduduki posisi penting sebagai Wakil Ketua DPRD Flores Timur sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Flores Timur.

MWE adalah orang yang sama yang diancam Ona Mia dengan sebilah pisau di Aula Utama Gedung Balai Gelekat Lewotana saat pelantikan Pimpinan DPRD Flotim periode 2019-2024, Rabu (2/10/2019).

Pada Senin (9/10/2019) malam, EKORA NTT berhasil menemui wanita ini.

Wanita berinisial DNA mengaku, dirinya adalah tenaga honorer di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Flores Timur.

Dia berasal dari Nita, Maumere, Flores.     

DNA mengisahkan, hubungan gelap antara dirinya dan MWE dimulai pada bulan Februari 2016 silam.

Hubungan gelap itu kemudian menyebabkan DNA hamil.

Kehamilan DNA merupakan permintaan MWE yang ingin mendapatkan anak laki-laki.

Namun, berdasarkan pertimbangan posisi dan status sosial MWE di gelanggang politik, MWE mendesak DNA menggugurkan janin berusia 5 bulan dalam kandungan itu.

MWE mengiming-imingi DNA untuk menanggung semua biaya hidupnya agar DNA setuju melakukan pengguguran.

DNA pun menuruti permintaan MWE.

“Dia memperlakukan saya seperti istrinya. Dia yang minta saya beri dia anak laki-laki karena isterinya tak mampu beri dia anak laki-laki. Pada awal kehamilan, saya disuruh jaga baik-baik janin dalam rahim saya. Tapi, setelah berumur 5 bulan, saya disuruh menggugurkan bayinya karena dia ingin maju Caleg lagi,” jelas wanita ini dengan bercucuran air mata.     

DNA mengaku, hubungan mereka diketahui oleh para penghuni Bale Gelekat, mulai dari tukang sapu, sopir, anggota DPRD, hingga Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura berinisial YM.   

DNA mengisahkan, hubungan asmara antgara dirinya dan MWE mulai diwarnai dengan perkelahian sejak hadirnya wanita idaman lain berinisial IA.

IA adalah seorang kontraktor yang berasal dari Bajawa.

DNA juga mengungkapkan bahwa MWE tidak hanya menjalin hubungan asmara dengan IA, tetapi juga dengan seorang wanita dari Waibalun berinisial NYA.

“Saya tahu dia berhubungan dengan seorang kontraktor wanita asal Bajawa. Saya tahu semua karena HP-nya dia, saya sita sampai satu minggu. Jadi, saya tahu siapa saja yang telepon dan SMS dia. Jadi, tiap kali bertemu, kami bertengkar. Di ruang kerjanya di DPRD Flotim, kami juga bertengkar. Sampai MWE menginjak-injak HP saya bagi dua. Tidak hanya itu, sekarang, dia menjalin hubungan dengan perempuan (NYA) orang Waibalun itu. Sejak itu, saya sudah putus asa,” jelas DNA.      

DNA berharap, MWE dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ia juga meminta MWE mengembalikan semua uang pinjaman yang ia tanggung akibat permintaan MWE menggugurkan kandungannya.

“Saya sudah habis banyak. Saya hutang sana-sini karena berusaha menggugurkan. Dia yang minta saya gugurkan. Dia suruh saya usaha dulu. Pinjam dulu, nanti proyek baru, dia ganti. Tapi, sampai sekarang, tidak. Mulai dari obat kampung hingga obat dokter, saya konsumsi. Total seluruhnya bisa mencapai Rp59 Juta. Saya tidak tahu harus ke mana lagi. Banyak cibiran dan caci maki yang terarah pada saya gara-gara dia. Hidup saya sudah tidak tenang. Mulut manisnya buat saya sekarang sengsara, dikejar hutang kiri-kanan,” tuturnya sambil berurai air mata.

Hingga berita ini ditulis, MWE belum berhasil dikonfirmasi. Dua nomor Handphone MWE yang dihubungi oleh Ekora NTT tidak aktif.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA