Bajawa, Ekorantt.com – Ruas jalan yang menghubungkan Kota Bajawa dan dua desa di Kecamatan Bajawa, yaitu Desa Beiwali dan Desa Wawowae terancam putus akibat kikisan air hujan beberapa hari ini.
Pantuan Ekorantt.com, ruas jalan yang rusak parah terletak di belakang Kantor Kelurahan Jawameze. Setengah dari badan jalan tersebut sudah amblas dan tersisa hanya satu meter saja. Ruas jalan itu hanya bisa dilewati kendaraan berukuran sedang.
Salah seorang warga yang ditemui media ini di lokasi mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi selama sepekan. Namun, Pemda belum memberi perhatian yang serius.
“Ini jalan kondisi begini sudah hampir satu minggu. Akan tetapi, sampai dengan saat ini, kami belum melihat penanganan serius dari pemerintah. Setiap kali hujan, pasti jalan ini terkikis dan lama kelamaan bisa putus,” ujar Andreas.
Menurut Andreas, jika ruas jalan tersebut tak segera diperbaiki, maka akan mengganggu mobilitas para petani dalam mengangkut hasil pertanian dari desa menuju pasar di Kota Bajawa.
“Kalau tidak segera ditangani, masyarakat mau angkut hasil pertanian lewat mana? Apalagi ini musim hujan. Banyak masyarakat, khususnya petani, harus jual hasil kebunnya ke pasar melewati jalan ini,” ujarnya.

Anggota DPRD Kabupaten Ngada asal Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Frederikus Pati Wasi ketika ditemui media ini, Senin (6/01/2020) mengatakan, sebagai anggota DPRD, dirinya sudah melihat langsung kondisi ruas jalan tersebut beberapa hari lalu.
“Kemarin, saya sudah turun langsung untuk lihat ruas jalan tersebut. Ada dua titik yang rusak dan terancam putus. Pertama di belakang Kantor Lurah Jawameze dan titik kedua berada di pertengahan Kelurahan Jawameze dan Desa Beiwali,” ujarnya.
Frederikus mengungkapkan, sebagai wakil rakyat, dirinya merasa prihatin dengan kondisi ruas jalan itu. Dia berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Saya sementara komunikasi dengan pimpinan DPRD untuk bangun komunikasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada untuk segera melakukan tindakan cepat sehingga mobilitas dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” ujarnya.
Menurut Frederikus, dirinya juga akan mengusulkan pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan dua desa tersebut. Jalan alternatif akan melewati Bhetowaso dan Puskemas kota untuk selanjutnya menuju Kota Bajawa.
“Saya berharap, ke depan, pemerintah daerah bisa segera merespon usulan ini. Kalau ruas jalan ini dibangun, tidak ada lagi longsor atau jalan amblas karena jalan ini tidak lewat daerah tebing,” ujarnya.
Belmin Radho