Hama Ulat Grayak Serang Ribuan Hektare Kebun Jagung Petani di Flotim

Larantuka, Ekorantt.com – Hama ulat grayak atau ulat tentara menyerang ribuan hektare kebun jagung milik petani di Kabupaten Flores Timur dan kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Kepala Dinas Pertanian kabupaten Flores Timur, Anton Wukak Sogen, ada 4000 ribu hektare kebun jagung milik petani yang kini terserang hama ulat grayak. Hama ini menyerang hampir di seluruh wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Flores Timur.

“Di kabupaten Flores Timur data yang kami himpun sampai dengan hari ini sudah mencapai 4.000 hektare dan merata di seluruh kecamatan yang ada di Flores Timur,” demikian tutur Anton kepada Ekora NTT pada Jumat, (24/1/2020).

Menurut Anton, pihaknya telah menemui Bupati Flores Timur untuk segera menyatakan kondisi serangan hama ulat grayak ini masuk Kondisi Luar Biasa (KLB).

Anton mengakui, pihaknya telah mengambil tindakan dengan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT untuk membantu memberikan peralatan sprayer dan pestisida kimia.

iklan

Menurutnya, saat ini memang tidak ada dana tanggap darurat sehingga terpaksa meminta bantuan dinas pertanian Provinsi NTT untuk membantu.

“Kita berharap segera ada dana tanggap darurat untuk mengatasi hama ini karena penyebarannya sangat cepat,” ujarnya.

Anton juga mengimbau, semua staf lapangannya agar bersama petani bisa mencari alternatif lain semisal penghilangan hama ini dengan praktek budaya yang dijalankan untuk mengusir hama ulat grayak.

Direktur LSM Ayu Tani, Thomas Uran mengakui, hama ulat grayak sudah sangat parah menyerang kebun jagung petani.

Menurut Thomas, selain pestisida kimia ada beberapa kearifan lokal yang bisa digunakan petani untuk mengusir hama ini.

“Kemarin saya temui petani dan sarankan untuk gunakan kearifan lokal sambil menunggu pestisida kimia. Jadi di masyarakat lokal Flores Timur mereka punya pestisida nabati untuk mengusir hama ini,” beber Thomas.

Misalnya, jelasThomas, para petani di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, petani  biasanya menggunakan tumbukan daun jeringau (acorus calamus L) atau di  pulau Flores disebut dengan kaliraga kemudian dicampur dengan air lalu disemprotkan pada tanaman jagung.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA