Kisah Perawat Yelvi: OdGJ itu Dititipkan Tuhan untuk Saya Layani

Maumere, Ekorantt.comMenjalani profesi sebagai perawat apalagi perawat untuk para ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) membutuhkan kesabaran yang tak ada taranya. Sempat putus asa dan berhenti selama dua tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2015 Agustina Alvia Yelviani akhirnya memilih kembali kepada jalan pelayanan bagi para ODGJ pada tahun 2017 hingga saat ini.

Yelvi, demikian sapaan akrabnya, mengaku sejak lulus dari Program Studi Keperawatan Universitas Nusa Nipa Maumere langsung bekerja melayani para ODGJ di Panti Asuhan St. Dymphna Wairklau Maumere.

Pengalaman suka dan duka jadi kebahagiaan tersendiri bagi Yelvi.

“Saya bersyukur bahwa saya yang sehat mental, jasmani dan rohani ini dipilih Tuhan untuk ada bersama orang-orang berkebutuhan khusus. Awal-awal ada bersama untuk membantu mereka itu saya gugup juga karena berhadapan dengan orang yang tidak waras ini butuh keahlian dan pendekatan istimewa kepada mereka. Saya sempat rasa jijik, pernah lari ketakutan karena keanehan-keanehan mereka tapi saat ini sepertinya sudah biasa,” ujar Yelvi.

Yelvi mengaku bahwa pernah sekali ketika selesai melaksanakan tugas jaga dan melayani makan malam untuk ODGJ. Salah satu diantara mereka menolak minum obat. ODGJ itu marah dan menendang dengan sangat keras mengenai perut Yelvi.

iklan

“Rasanya sakit sekali wakti itu. Saya lalu tak masuk kerja dan bersitirahat di rumah selama tiga hari. Saat berada di rumah ada kerinduan dan panggilan nurani yang semakin menggebu untuk tidak putus asa melayani para ODGJ itu. Mereka itu orang-orang yang punya harkat dan martabat seperti kita yang manusia normal jadi saya memutuskan untuk kembli setia melayani mereka,” ujar Yelvi.

Yelvi lebih jauh menegaskan bahwa prinsipnya saat ini dalam memandang para ODGJ adalah bahwa permasalahan kesehatan jiwa tidak dapat dijadikan alasan untuk merendahkan mereka.

Kebersamaan dengan ODGJ akan selalu memiliki kisah yang tak akan habisnya. Menurut Yelvi, para ODGJ itu selalu memberi cerita yang berbeda dan memberi makna bagi perjalanan hidupnya.

“Bagi saya bekerja sebagai perawat di Panti Santa Dymphna menjadikan saya lebih bersyukur. Kesehatan mental yang saya miliki adalah berkah dari Tuhan. Panti Santa Dymphna adalah rumah, tempat dan ruang saya berbagi cinta. Dan para ODGJ itu  adalah orang-orang  yang telah dititipkanTuhan untuk saya layani. Hati saya sudah mantap untuk melayani ODGJ,” ujar Yelvi dengan mantap.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA