Sambangi Istana Keuskupan Ruteng, Julie Laiskodat Minta Masukan Gereja Terkait Pembangunan NTT

Ruteng, Ekorantt.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat menyambangi Istana Keuskupan Ruteng, Manggarai, Flores, NTT pada Senin (20/7/2020).

Dalam kunjungannya, Istri Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat itu meminta masukan gereja prihal pembangunan NTT, terutama di beberapa bidang yang menjadi perhatian Komisi IV DPR RI, seperti pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan.

Menurut Julie, Gereja Keuskupan Ruteng adalah bagian dari poros warga yang perlu didengar masukannya dalam proses pembangunan di NTT.

“NTT sangat potensial dan memiliki keunikan sumber daya dalam bidang pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan dibanding provinsi lain,” kata Julie seperti ditulis dalam rilis Humas Keuskupan Ruteng yang diperoleh Ekora NTT, Selasa (21/7).

Menurut politisi Nasdem ini, potensi-potensi tersebut harus dibuatkan grand design secara baik, sehingga bisa menghasilkan lompatan percepatan pembangunan secara signifikan.

iklan

“Masukan dari Keuskupan Ruteng dibutuhkan agar bisa langsung disuarakan kepada kementrian yang menjadi mitra Komisi IV di DPR RI,” katanya.

Menanggapi Julie, Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat mengatakan, visi dasar pastoral Keuskupan Ruteng adalah “pastoral integral dan kontekstual” yang mencakup pembangunan manusia secara utuh-holistik yakni aspek rohani dan jasmani, aspek personal dan sosio-ekonomi, politik, dan ekologis.

Oleh karena itu, lanjutnya, perhatian gereja tidak hanya menyangkut sakramen, tetapi juga menyangkut semua bidang pembangunan secara keseluruhan.

Keuskupan Ruteng, kata Mgr Sipri, sangat mendukung gagasan pemerintah Provinsi NTT yang menjadikan pariwisata sebagai prime mover pembangunan di NTT.

“Saatnya pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan, yang mendorong sektor-sektor lain seperti pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan berkontribusi menjadikan NTT bangkit dan sejahtera,” ujarnya.

Menurut Mgr Sipri, pembangunan pariwisata sangat membutuhkan wawasan pembangunan berkelanjutan dan ekologis. Oleh karena itu, potensi-potensi pertanian, peternakan dan perikanan, kehutanan dan kelautan perlu digarap secara maksimal.

Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan tersebut, Mgr. Sipri menilai pertambangan kurang cocok untuk konteks NTT.

“Keuskupan Ruteng sendiri melalui perangkat pastoralnya yakni Puspas dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi telah terlibat dalam pengembangan pertanian organik, holtikultura, pendampingan kelompok kopi, dan peternakan,” katanya.

Sedangkan untuk pengembangan sumber daya manusia, lanjutnya, Keuskupan Ruteng telah mendorong Unika St. Paulus Ruteng untuk membuka fakultas pertanian.

Lalu, Keuskupan Ruteng juga mendorong Yasukmabar untuk membuka jurusan pelayaran dan perikanan di SMK Stela Maris, Labuan Bajo.

“Diharapkan pemerintah melalui kementrian dan pemerintah daerah lebih fokus lagi untuk menggarap potensi-potensi tersebut,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga Mgr. Sipri menyerahkan dokumen perencanaan pastoral Keuskupan Ruteng kepada Julie, yang isinya berupa kerangka umum rencana pengembangan pastoral pariwisata, pertanian, peternakan, dan ekologi di Keuskupan Ruteng.

AMB

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA