PLN Pastikan Listrik di NTT Pulih 100 Persen Pasca-Badai Seroja

Kupang, Ekorantt.com – PLN memastikan bahwa listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah pulih 100 persen pasca-bencana badai siklon tropis Seroja. Hal ini diungkapkan oleh Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, dalam jumpa pers yang dilakukan secara virtual di Aula Kantor PLN Wilayah Provinsi NTT pada Senin (10/5/2021) siang.

Syamsul menjelaskan, Badai Siklon Tropis Seroja yang menghantam wilayah Provinsi NTT pada April lalu, mengakibatkan sebanyak 4.002 gardu yg rusak dan saat ini keseluruhan Gardu yang rusak terdampak badai, telah berhasil diperbaiki atau diganti.

Syamsul melanjutkan, PLN menghadapi kendala yang sangat kompleks mulai dari area kerusakan yang sangat luas, kerusakan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan, cuaca yang masih tak menentu sehingga mengganggu penyediaan material pengganti, sampai dengan keterbatasan alat-alat berat di titik-titik tersulit.

Meski demikian, tepat pukul 19.38 WITA 09 Mei 2021, PLN akhirnya berhasil memulihkan seluruh jaringan yg rusak sehingga pelanggan dapat kembali menikmati listrik.

“Seluruh gardu yang terdampak telah berhasil dipulihkan. Gardu terakhir di Raijua berhasil dinyalakan pada, Minggu 9 Mei 2021.Saat ini kondisi kelistrikan di NTT tercatat memiliki daya mampu sebesar 333,8 mega watt (MW) dengan beban puncak 216 MW. Ini berarti kelistrikan di NTT sudah seluruhnya pulih. 635 ribu pelanggan kini telah menikmati listrik PLN kembali,” ujar Syamsul.

iklan

Syamsul menjelaskan, Pulau Raijua menjadi lokasi terakhir yang berhasil dipulihkan. Hal ini, ungkap Syamsul, dipengaruhi oleh Kondisi geografis Pulau Raijua hanya dapat dijangkau dengan kapal kayu nelayan atau kapal cepat.

“Dari Kupang perjalanan laut dilakukan ke Pulau Sabu dengan waktu tempuh 10 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan dari Pulau Sabu ke Pulau Raijua dengan waktu tempuh 2 jam dengan ganasnya Laut Sawu. Namun hal itu tidak menghalangi petugas PLN bekerja keras memulihkan seluruh gardu terdampak bencana,” ungkap Syamsul.

Lebih lanjut Syamsul mengatakan, dengan pulihnya aliran listrik PLN di Raijua, aktivitas masyarakat dapat normal kembali dan geliat ekonomi di Raijua bisa bangkit kembali.

“Ekonomi di lokasi bencana biasanya meningkat bangkit lebih baik sebelum terjadinya bencana. Karena masyarakat semakin produktif, pemakaian listrik meningkat dan ekonomi menggeliat,” tutur Syamsul.

Syamsul menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mempercepat pemulihan kelistrikan di NTT.

“Pemulihan ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh tim gabungan PLN sebanyak 1.812 personel. Kami berterima kasih atas dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat yang diberikan kepada kami, sehingga petugas dapat menyelesaikan perbaikan secara bertahap sampai pulau terdepan yaitu Pulau Raijua,” tambah Syamsul.

Jumpa pers secara virtual di Aula Kantor PLN Wilayah Provinsi NTT pada Senin (10/5/2021) siang

Pemprov NTT Beri Apresiasi Kepada PLN

Gubernur NTT Viktor Laiskodat, melalui Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Provinsi NTT, Ir. Semuel Rebo, mengapresiasi PLN yang telah bekerja keras memulihkan kelistrikan NTT.

“Hal yang sangat luar biasa ditunjukkan oleh PLN yang sejak hari pertama telah bekerja keras memulihkan kelistrikan. Setiap hati selalu ada progres. Ini tidak mudah membawa peralatan ke sana,” jelas Rebo.

Hal senada disampaikan Camat Raijua, Titus Bernadus Duri yang menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah berhasil memulihkan kelistrikan di wilayahnya.

“Daerah kami termasuk salah satu daerah terdepan yang hancur karena badai Seroja. Kami di Pulau Raijua hanya dapat dijangkau dengan kapal biasa. Kami melihat petugas PLN bekerja keras, dengan menggunakan tenaga secara manual, material dibawa ke pulau ini. Apalagi General Manager PLN NTT terjun langsung ke lapangan. Terima kasih PLN,” ucap Titus.

Selain memulihkan kelistrikan, PLN melalui program PLN Peduli, YBM PLN dan Perokris PLN memberikan bantuan berupa sembako alat kesehatan, tenda, dapur umum, air bersih, dan sebagainya dengan total nilai mencapai Rp967 juta.

Sebagai informasi, PLN Wilayah NTT  juga membuka layanan pengaduan dan gangguan kelistrikan bagi masyarakat NTT yang masih mengalami gangguan kelistrikan, melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.

 

TERKINI
BACA JUGA