Mengaku Anggota TNI-AL dan Peras Warga Ende, Pria Asal Jatim Diringkus Aparat

Ende, Ekorantt.com – Aparat Kepolisian Resort Ende bersama personil TNI dari Kodim 1602 Ende meringkus Yuliardi (26), warga asal Jawa Timur di Desa Nduaria, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende pada Selasa (11/05/2021).

Yuliardi diketahui menyamar sebagai anggota TNI dan memeras empat warga di Ende.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT dari Humas Polres Ende menerangkan, oknum Anggota TNI gadungan tersebut diringkus pada Selasa, (11/5/2021) Pukul 13.00 WITA bertempat di kediaman Ibu Tina, Desa Nduaria Kecamatan Kelimutu, Ende.

Sehari sebelumnya, sekitar pukul 21.00 WITA, Babinsa Kurulimbu, Serma Kelvin dan Bripka Irvan Bhabinkamtibmas Kurulimbu mendapatkan laporan dari Fandi warga Desa Kurulimbu yang menjadi korban penipuan Yuliardi.

Fandi mengadu karena merasa ditipu oleh oknum TNI gadungan yang menjamin kelulusan adiknya  Empisius Pega Daya dan ketiga orang temannya menjadi anggota TNI AD.

Mendapat laporan warga, Serma Kervin Babinsa Kurulimbu melaporkan pengaduan masyarakat tersebut kepada Pasi Intel Kodim 1602/Ende.

Setelah pelaku diinterogasi Pasi Intel Kodim 1602 Ende ternyata Yuliardi bukanlah Anggota TNI dan terbukti memeras 4 (empat) warga Ende dengan total Rp 28,5 Juta.

Pelaku kemudian diserahkan ke Aparat Kepolisian Resort Ende dan ditahan di Mapolsek Ndona untuk selanjutnya mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Adapun 4 (empat) orang korban pemerasan Yuliardi berdasarkan pemeriksaan polisi, yakni; Kornelius Dote Rp 5.850.000;  Albertus Resi, Rp 7.350.000; Empisius Pega Daya Rp 7.350.000 dan Damianus Wesa Rp 7.500.000. Totalnya mencapai 28 juta lebih.

Dandim 1602 Ende Kolonel Inf. Nelson Paedo Marpaung yang dikonfirmasi Ekora NTT pada Rabu, (12/05/2021) mengecam tindakan Yuliardi yang mengaku telah mencoreng nama baik TNI.

“Kami sudah serahkan yang bersangkutan ke pihak kepolisian Resort Ende,”kata Dandim Nelson.

Dandim menghimbau warga Kabupaten Ende untuk tidak mempercayai tipu daya orang yang mengatasnamakan TNI dalam proses seleksi Prajurit TNI.

“Jadi proses seleksi di TNI itu tidak ada pungutan. Sekarang prosesnya transparan dan online. Jadi jangan mempercayai siapapun yang menjamin kelulusan. Semua harus ada usaha sesuai dengan syarat-syarat,” terang Dandim Nelson.

Ansel Kaise

spot_img
TERKINI
BACA JUGA