Ende, Ekorantt.com – Sebanyak 59 dari 255 desa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur mendapat kuota bantuan perluasan jaringan internet dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia yang disalurkan melalui konsorsium bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dengan Nama BTS (Base Transceiver Station).
Jaringan telekomunikasi tersebut untuk menjawab kebutuhan akses internet warga bagi wilayah yang hingga saat ini belum dijangkau jarigan telkomsel.
Demikian dijelaskan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Informasi dan Telekomunikasi Kabupaten Ende, Dion Ali kepada Ekora NTT, Senin (21/06/2021).
Dijelaskan Dion, saat ini pihaknya bersama BAKTI sedang melakukan survey akhir kelayakan tempat dan administrasi penyerahan tanah dari desa kepada Pemerintah Kabupaten Ende.
“Lokasinya ada di 59 desa, sedang dalam finalisasi. Kalau sesuai rencana yah tahun ini sudah jalan,”kata Dion.
Dikatakannya, program internet dengan sistem BTS merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Informasi dan Telekomunikasi dengan sasaran desa-desa yang belum memiliki jaringan internet.
“Itu untuk yang belum ada internet. Kalau sudah ada tentu digeser. Kalau soal lahan sedang kami finalkan. Prinsipnya hibah murni. Ukuran tempatnya hanya 20 x 20 meter, sejauh ini tidak ada kendala,” terang Dion.
Berdasarkan data Infokom Kabupaten Ende, berikut penyebaran jumlah desa di masing-masing kecamatan antara lain, Kecamatan Nangapanda 14 desa, Kecamatan Ende 9 desa, Kecamatan Kota Baru 3 desa, Kecamatan Maurole 3 desa, Kecamatan Detusoko 2 desa dan Kecamatan Wewaria 6 desa.
Kemudian Kecamatan Lio Timur 3 desa, Kecamatan Lepkes 1 desa, Kecamatan Wolowaru 4 desa, Kecamatan Ndona 4 desa, Kecamatan Detukeli 3 desa dan Kecamatan Ndori 1 desa, Kecamatan Maukaro 4 desa serta Kecamatan Ende Timur 1 desa.